Kasus Nolen segera diliput secara luas oleh media nasional dan internasional. Nolen pun langsung dicurigai sebagai teroris karena keyakinannya, meski akhirnya tak terbukti dia seorang teroris.
Sedangkan berita tentang kejahatan Marin seperti ditelan angin. Tak satupun media mengaitkannya dengan aksi teroris, meski saksi menyebut bahwa kejahatan Marin dimotivasi keyakinan kristennya.
Yang paling menyedihkan adalah kenyataan bahwa media tidak adil dalam meliput hal-hal positif yang dilakukan penduduk Amerika dari beragam latar belakang, termasuk muslim.
Media Amerika punya program khusus untuk meliput aktivitas kemanusiaan warganya. Akan tetapi sebagian besar yang diliput adalah kedermawanan kaum kulit putih membantu kaum minoritas. Faktanya, minoritas Amerika termasuk muslim juga banyak yang bahu-membahu melakukan aksi-aksi kemanusian.
Karena tidak seimbangnya pemberitaan media, maka muslim dicitrakan sebagai sosok terbelakang, barbar yang tidak boleh punya tempat di Amerika.
Selama ketidakadilan diterapkan dalam liputan media, maka sulit menepis begitu saja dugaan bahwa kekerasan yang menimpa muslim di Amerika tidak ada unsur rasisme dan Islamofobia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H