2. Tanggung Jawab Jurnalisme Warga
Sebagai penulis, jurnalis warga memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberitakan informasi kepada khalayak luas.
Tanggung Jawab Terhadap Fakta dan Kredibilitas
Apa yang sudah ditulis dan disebarkan harus dapat dipertanggung jawabkan. Jurnalis warga harus dapat memastikan memastikan keakuratan dan kredibilitas informasi yang sudah mereka bagikan. Seperti yang kita ketahui, saat ini sedang marak terjadinya penyebaran informasi palsu atau hoaks. Oleh karena itu, jurnalis harus dapat melakukan pemeriksaan dan mengkonfirmasi fakta dan informasi yang sudah ditulis agar dapat menjaga kepercayaan masyarakat.
Tanggung Jawab Terhadap Keragaman dan Representasi
Etika jurnalisme warga juga mencakup representasi yang adil dan beragam. Jurnalis warga harus dapat berupaya untuk menggambar berbagai perspektif dan tidak condong ke satu pihak atau posisi saja dalam menyajikan sebuah informasi. Jurnalis warga harus dapat memberitakan informasi dengan adil, jelas, dan sebenar-benarnya.
3. Tantangan Etika dalam Jurnalisme Warga
Pers memiliki Kode Etik Jurnalistik yang harus diperhatikan dan diikuti. Hal ini tentunya berbeda dengan jurnalis warga yang bukan merupakan jurnalis profesional dan bukan bagian dari Dewan Pers. Jurnalis warga harus sadar bahwa kebenaran, keadilan, dan akurasi merupakan hal penting yang harus dianut dalam menyebarkan informasi, karena sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang (UU) no 40 tahun 1999 pasal 33 UU nomor 40 tentang pers, dikatakan bahwa pers berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.
Etika jurnalisme warga mencakup verifikasi fakta sebelum menyebarkan informasi, menghormati privasi individu, dan menghindari menyebarkan konten yang bersifat provokatif atau menyesatkan. Hal ini harus sangat diperhatikan oleh jurnalis warga untuk bertanggung jawab atas setiap informasi yang mereka sebarkan, serta memahami dampak dari informasi yang mereka bagikan kepada masyarakat.
Verifikasi dan Keandalan Informasi
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh jurnalis warga adalah verifikasi informasi. Jurnalis harus dapat memastikan kebenaran dari informasi yang sudah ditulis. Hal ini juga menjadi suatu tantangan yang besar bagi jurnalisme warga, karena tidak sedikit media jurnalisme warga yang kekurangan sumber daya manusia. Hal ini tentunya membuat proses pengeditan atau verifikasi menjadi kurang baik, karena tak jarang juga jurnalis warga tidak melakukan proses pengeditan lagi dalam penulisan artikel atau informasi yang akan disebarkan. Tidak hanya itu, minimnya pengetahuan terkait prinsip jurnalistik yang baik juga dapat menjadi faktor dari adanya penyampaian informasi yang kurang tepat oleh jurnalisme warga. Oleh karena itu, jurnalis warga harus dapat memahami prinsip-prinsip dasar jurnalistik dalam menyebarkan informasi.
Ketidakberlanjutan dan Tren Sensasionalisme
Ketidakberlanjutan dan tren sensasionalisme dalam jurnalisme warga dapat menjadi ancaman serius terhadap etika. Terdapat media jurnalisme warga yang terkadang membagikan berita dengan cara yang kurang tepat dan mengabaikan kebenaran dari sebuah informasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari perhatian masyarakat atau hanya mengejar views dengan membuat sensasi.
4. Menerapkan Kode Etik dan Pedoman
Agar jurnalisme warga tetap etis, jurnalis warga harus dapat berpegang teguh pada pedoman etika dan kode etik jurnalistik, walaupun bukan merupakan bagian dari dewan pers. Perusahaan atau media jurnalisme warga juga harus dapat mengedukasi para jurnalisnya terkait standar atau pedoman yang harus diikuti oleh para jurnalisnya. Hal ini dilakukan agar informasi-informasi yang disajikan kepada masyarakat dapat lebih kredibel dan menarik.
Daftar Pustaka