Mohon tunggu...
Caroline Inika
Caroline Inika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang memiliki ketertarikan dibidang media, film, travel, dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

NewsGPT: Tantangan Jurnalisme Masa Depan

23 Oktober 2023   14:56 Diperbarui: 23 Oktober 2023   15:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi munculnya teknologi AI seperti NewsGPT dalam jurnalisme adalah:

- Meningkatkan kualitas dan keahlian jurnalis: Dalam menghadapi kemunculan NewsGPT, jurnalis perlu meningkatkan kualitas dan keahlian mereka agar dapat bersaing dengan teknologi AI. Jurnalis perlu memahami dan menguasai teknologi AI agar dapat memanfaatkannya secara efektif dan bijak.


- Memanfaatkan teknologi AI dengan bijak: Penggunaan teknologi AI dalam jurnalisme dapat membantu media dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi konten, serta mengurangi biaya produksi. Namun, penggunaan teknologi AI juga dapat menimbulkan beberapa masalah etika, seperti keamanan, privasi, dan transparansi. Oleh karena itu, jurnalis perlu memanfaatkan teknologi AI dengan bijak dan mempertimbangkan dampaknya terhadap lapangan kerja dan kualitas konten yang dihasilkan.

- Membangun kerja sama dan kolaborasi: Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi AI, perlu adanya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan dan regulasi yang tepat, serta memfasilitasi investasi dalam pengembangan dan penggunaan teknologi AI. Masyarakat perlu didorong untuk memanfaatkan teknologi AI dengan bijak, serta dilibatkan dalam pengembangan dan penggunaan teknologi AI.

- Menjaga integritas dan kepercayaan audiens: Dalam menghadapi kemunculan NewsGPT, jurnalis perlu mempertahankan aspek kepercayaan audiens dengan memastikan bahwa penggunaan teknologi AI tidak mengorbankan kualitas dan integritas jurnalisme. Jurnalis perlu memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh teknologi AI akurat, terpercaya, dan tidak bias.

Tujuan dari adanya pengembangan teknologi AI sebenarnya patut untuk kita apresiasikan. Sebagai catatan, pilihan untuk mempercayai sebuah sumber berita tentunya menjadi pilihan masing-masing. Saat ini, untuk mempercayai sebuah platform berita, terlebih lagi yang hanya berbasis AI sangatlah tidak mudah. Hal ini dikarenakan masih banyak terjadi error dan kesalahan informasi di dalamnya. Bahkan, OpenAI juga mengklaim bahwa GPT 3.5 atau bahkan yang terbaru, tidak dapat dipercayai sepenuhnya. Oleh karena itu, kita harus dapat memanfaatkan dan menggunakan AI dengan bijak agar dapat berjalan beringinan.

Bagaimana menurut Anda?

Daftar Pustaka:

Kritiana, N. Z. (2015). Pembangunan Sistem Pakar Pengobatan Penyakit Menggunakan Obat Tradisional Suku Dayak Berbasis Web (Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta). Diakses dari https://e-journal.uajy.ac.id/8837/

Majumder, S. (2023). NewsGPT, World's First AI-Generated News Platform, Is Now Official. Is It A Threat To Media Professionals?. Diakses pada 22 Oktober 2023 https://news.abplive.com/technology/chatgpt/newsgpt-world-s-first-ai-generated-news-platform-is-now-official-is-it-a-threat-to-media-professionals-1588814


Widodo, Y. (2020). Buku Ajar Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun