Mohon tunggu...
Caroline Arshita
Caroline Arshita Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswi

Kadang khilaf : menulis sambil tidur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melihat Perbedaan Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia

15 September 2020   09:33 Diperbarui: 15 September 2020   09:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo gais! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai perbedaan Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia

Bagian Pertama : Jurnalisme Online

Seiring dengan perkembangan teknologi dan merebaknya aktivitas didunia maya, menjadikan pilihan untuk beraktivitas secara online semakin bervariasi. Salah satunya adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan secara online melalui jaringan internet (Widodo, 2019). 

Jurnalisme online ini juga dikenal dengan beberapa istilah seperti jurnalisme internet, e-journalism dan jurnalisme siber. Pada praktiknya jurnalisme online ini diproduksi secara eksklusif yang dihadirkan melalui World Wide Web (WWW) sebagai elemen grafis Internet dan sebenarnya tidak didorong oleh tujuan multimedia. Konsep tersebut yang kemudian menjadikan jurnalisme online berbeda atau tidak sama dengan jurnalisme multimedia.

Menurut Mark Deuze (dalam Widodo, 2019) jurnalisme online dibagi dalam empat jenis, yaitu :

1. Index & Category sites

Dalam Index & Category sites, Mark Deuze menggolongkan jenis jurnalis online sebagai situs-situs berita yang dimuat dalam links pada WWW. Links tersebut seringkali dikategorikan, bahkan diberi catatan oleh tim editor. 

Situs dalam golongan Index & Category sites ini pada umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, melainkan lebih kepada menawarkan ruang untuk berdiskusi atau bertukar berita dan sejenisnya pada publik. Jenis jurnalisme ini berkaitan dengan search engines tertentu seperti Yahoo, Moreover, Altavista, Paperboy dan Newsindex.

2. Mainstream News sites

Sesuai dengan judulnya ‘mainstream’, yang berarti situs berita ini pada dasarnya tak memiliki perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang dijalankan pada media cetak maupun siaran dalam berbagai aspek, seperti nilai-nilai berita, penyampaian berita dan hubungannya dengan audiens. 

Situs ini menawarkan pilihan editorial content yang disediakan oleh media induk yang terhubung atau seringkali disebut linked dan produksi versi web. Tingkat komunikasi para partisipatorisnya minimal atau cenderung tertutup. Contohnya: BBC, CNN, MSNBC, Kompas.com, detik.com dan surat kabar sejenis lainnya.

3. Share & Discussion sites

Yang tergolong dalam Share & Discussion sites adalah situs-situs yang memanfaatkan potensi internet sebagai ruang untuk bertukar ide, cerita, informasi dan sejenisnya. Situs ini mengeksploitasi tuntutan publik dalam konektivitas, caranya dengan menyediakan sebuah platform yang bertujuan untuk membicarakan atau mendiskusikan konten apapun melalui Internet. 

Contoh dari Share & Discussion sites adalah situs-situs yang cenderung memilih suatu tema spesifik didalamnya, seperti Independent Media Centers yang didalamnya memuat aktivitas anti-globalisasi berskala dunia, situs Slashdot yang memuat berita-berita mengenai komputer dan situs lainnya yang serupa.

4. Meta & Comment sites

Istilah yang tepat untuk menggambarkan Meta & Comment sites ini adalah ‘Jurnalisme tentang Jurnalisme”. Situs ini berisi berita dan isu-isu media secara umum, sering juga dimaksudkan sebagai pengawas media. Contohnya : Freedomforum, Mediachannel, Poynter’s Medianews dan sejenisnya.

Bagian Kedua : Jurnalisme Multimedia

Dalam bukunya, Widodo (2019) menyampaikan bahwa multimedia merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa elemen media seperti foto, teks, video, grafik, animasi, audio dan interaktivitas lain yang disajikan dalam situs Web dengan format berbentuk non-linear. Tujuan dari multimedia adalah menyajikan berita agar lebih informatif dan tentunya menarik. 

Namun, yang perlu digaris bawahi adalah masing-masing informasi yang ditampilkan oleh media memiliki sifat saling melengkapi, bukan mengulang informasi. Dalam artian informasi yang ditampilkan oleh foto, teks, video dan lainnya harus memiliki isi yang bervariasi.

Selain definisi diatas, terdapat definisi lain yang bersifat pragmatis-kontenporer yang dikemukakan oleh Deuze (2003) :

1. Jurnalisme Multimedia merupakan presentasi paket berita yang menghadirkan berbagai macam media yang saling terintegrasi, seperti email, SMS, MMS, radio, website, usenet newsgroup, teletext, televisi, koran dan majalah cetak

2. Jurnalisme Multimedia merupakan presentasi paket berita pada website yang menggunakan dua bahkan lebih format medianya, seperti tulisan, lisan, musik, gambar, animasi grafis, hipertekstual

Selain itu terdapat beberapa contoh jurnalisme media dari tahap lampau hingga tahap maju:

1. Jurnalis cetak melakukan standup di depan kamera guna menghadirkan aspek-aspek berita dalam media TV

2. Galeri atau slideshow dibuat oleh jurnalis untuk dimasukkan dalam website media mereka

3. Brief atau summary atau berita pendek ditulis oleh reporter baik media siaran, cetak atau online yang dimuat sebagai konten SMS atau news alert, email, i-mode

4. Proyek gabungan antara media-media yang berbeda guna mengumpulkan, kemudian mengedit serta menyajikan berita melalui beragam format

5. Newsroom (Redaksi) multimedia terintegrasi secara penuh oleh para jurnalis cetak, siaran dan online. Mereka bergabung guna mengumpulkan informasi, menggali data serta merencanakan paket berita yang disebarkan ke seluruh media.

Sumber Informasi :

Widodo, Yohanes. (2020). Buku Ajar: Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: KTD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun