Mohon tunggu...
CAROLINE
CAROLINE Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - S1 Management

Mahasiswa di Universitas Katolik Parahyangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menelusuri Interaksi Agama dan Sains dalam Film Doctor Strange

21 Agustus 2024   20:23 Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:29 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               Film Doctor Strange merupakan film dibuat dan diproduksi oleh Marvel Studios di USA.  Film Doctor Strange berdurasi selama 115 menit dan rilis di Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2016. Doctor Strange adalah sebuah film pahlawan super Amerika yang menampilkan karakter Marvel Comics yang berisikan bukan hanya petualangan namun juga dipenuhi dengan aksi dan visual yang menakjubkan dan menawarkan pandangan yang mendalam tentang interaksi antara agama dan sains. Doctor Strange menceritakan tentang seseorang yang Bernama Stephen Strange yang merupakan seorang ahli bedah saraf yang pintar tetapi sombong. Setelah mengalami kecelakaan mobil yang cukup buruk, Stephem mengalami kerusakan di tangannya sehingga kemampuan yang ia miliki menjadi sangat terbatas. Setelah memiliki tekad untuk menyembuhkan tangannya, Stephen memulai perjalanan transformasi yang mempertemukannya dengan ilmuwan skeptis yang menjadi penyihir. Di dalam prosesnya film ini mengeksplorasi konsep mistis dan ilmiah yang menunjukkan bagaimana dua hal yang sering dianggap bertentangan dapat saling melengkapi dan memenuhi satu sama lain. Melalui analisis ini, artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana Doctor Strange memberikan perspektif unik tentang hubungan dinamis antara agama dan sains, serta dampaknya terhadap cara penonton memahami kedua hal tersebut.

  • Sinopsis Singkat dan Konteks Film

             Film Doctor Strange menceritakan tentang perjalanan transformasi yang dilakukan Dr. Stephen Strange yang merupakan seorang ahli bedah saraf yang kariernya hancur karena mengalami kecelakaan mobil yang membuat dirinya mengalami kelumpuhan terhadap kedua tangannya. Desperado mencari cara untuk memulihkan kemampuan kedua tangannya, akhirnya Stephen menempuh perjalanan menuju Nepal dimana ia menemukan Kamar-Taj yang merupakan sebuah pusat pelatihan mistik yang dipimpin oleh The Ancient One. Petualangannya di Kamar-Taj membantu Dr. Stephen belajar tentang musik dan dimensi alternatif di luar pemahaman ilmiah yang ia punya. Dengan bimbingan The Ancient One dan sesama murid yang bernama Mordo, Dr. Strange mulai menguasai kekuatan shiri yang membuka pikiran dan hatinya terhadap realitas yang jauh lebih luas dan kompleks. Dr. Strange berhadapan dengan Kaecillus yang merupakan seorang mantan murid Kamar-Taj yang melawan gurunya dan berusaha membawa kehancuran dengan memanggil Dormammu yang merupakan entitas dari dimensi gelap.

            Film ini tidak hanya memperkenalkan cerita dengan elemen-elemen mistis dalam Marvel Cinematic Universe, tetapi juga menggabungkan konsep ilmiah dengan spiritualitas dan sihir. Hal ini menciptakan narasi yang kaya dan kompleks tentang bagaimana pengetahuan ilmiah dan kepercayaan mistik dapat bersinergi. Doctor Strange menambah dimensi baru pada MCU yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh teknologi canggih dan kekuatan super yang bersifat ilmiah. Melalui kisah melalui film Doctor Strange juga menggali tema tentang perjalanan pribadi, penyembuhan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta. Konteks film ini dalam MCU juga penting karena memperluas cakupan cerita menjadi lebih multiversal dan membuka pintu bagi cerita-cerita yang lebih luas di masa depan. Dr. Strange dengan kekuatan dan pengetahuannya yang baru menjadi karakter kunci dalam pertempuran besar yang melibatkan ancaman dari luas dimensi, seperti yang terlihat dalam film Avengers, Infinity War, dan Avengers: Endgame. Film ini menunjukkan bagaimana perjalanan spiritual dan ilmiah dapat terjalin untuk membentuk seorang pahlawan yang lebih utuh dan multidimensional. Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan mistisisme dalam narasi memberikan wawasan menarik tentang bagaimana dua dunia ini dapat berinteraksi dan saling melengkapi, menciptakan pengalaman sinematik yang mendalam dan berlapis.

  • Representasi Konsep Agama dan Sains dalam Film

                Film Doctor Strange menghadirkan representasi yang kaya dan kompleks akan konsep agama dan sains melalui perjalanan transformasi karakter utamanya, yaitu Dr. Stephen Strange yang merupakan seorang ilmuwan dan ahli bedah syaraf yang awalnya mewakili pandangan dunia yang sangat rasional dan empiris. Dr. Strange mengandalkan ilmu pengetahuan dan logika dalam menjalani hidupnya, serta menunjukkan sikap skeptis terhadap hal-hal yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Sikap ini sangat terlihat ketika Strange mencari cara konvensional untuk menyembuhkan tangannya setelah kecelakaan, menolak segala bentuk pengobatan alternatif sebagai "pseudoscience". Perubahan besar dalam pandangan Strange terjadi saat ia tiba di Kamar-Taj dan bertemu dengan The Ancient One. Di sini, film mulai mengeksplorasi konsep mistis yang mencerminkan elemen-elemen spiritual dan religius. The Ancient One memperkenalkan Strange pada dunia sihir dan realitas multidimensi, yang berada di luar pemahaman ilmiah konvensional. Proses belajar Strange di Kamar-Taj tidak hanya mencakup latihan fisik dan penguasaan sihir, tetapi juga pemahaman tentang filosofi dan pandangan hidup yang lebih holistik. Ia diajari untuk melihat dunia melalui lensa yang lebih spiritual, menggabungkan kepercayaan dengan pengetahuan ilmiah.

                Salah satu adegan kunci yang menggambarkan interaksi antara agama dan sains adalah ketika The Ancient One mendorong Strange untuk membuka pikirannya dengan mengatakan, "It’s not about you." Nasihat ini menekankan pentingnya kerendahan hati dan keterbukaan terhadap hal-hal yang lebih besar daripada diri sendiri, konsep yang sering kali ditemukan dalam ajaran-ajaran agama. Strange mulai memahami bahwa ada kekuatan dan hukum alam yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh ilmu pengetahuan, tetapi dapat diakses melalui pemahaman spiritual dan mistis. Selain itu, film Doctor Strange juga menampilkan perdebatan internal dan eksternal antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan melalui karakter Kaecilius dan Mordo. Kaecilius, yang dulunya seorang pengikut setia The Ancient One, berbalik melawan ajaran gurunya karena merasa dikhianati oleh rahasia yang disimpan mengenai sumber kekuatan sihir. Ia mencari kekuatan dari Dormammu dengan keyakinan bahwa kekekalan hidup adalah jawaban atas penderitaan manusia. Di sisi lain, Mordo yang sangat berpegang teguh pada aturan dan doktrin Kamar-Taj, berjuang dengan perubahan yang dibawa oleh Strange dan akhirnya meninggalkan Kamar-Taj karena merasa ajaran tersebut telah dinodai. Representasi konsep agama dan sains dalam Doctor Strange menunjukkan bahwa kedua domain ini tidak harus berada dalam konflik. Sebaliknya, film ini menggambarkan bagaimana integrasi dan dialog antara sains dan spiritualitas dapat menghasilkan pemahaman yang lebih lengkap dan mendalam tentang realitas. Transformasi Strange dari ilmuwan skeptis menjadi penyihir bijaksana mencerminkan potensi harmonisasi antara pengetahuan ilmiah dan keyakinan spiritual, mengajarkan penonton bahwa membuka diri terhadap berbagai perspektif dapat membawa kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih besar.

  • Keseimbangan antara Kekuatan Mistis dan Pengetahuan Ilmiah

                 Film Doctor Strange dengan cerdik menyeimbangkan kekuatan mistis dan pengetahuan ilmiah yang menciptakan narasi yang memperlihatkan bagaimana kedua domain ini dapat saling melengkapi. Dr. Strange memulai perjalanannya sebagai seorang ahli bedah saraf yang sangat rasional dan bergantung pada metode ilmiah. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pilar utama kehidupannya dan dia menolak segala sesuatu yang tidak dapat dijelaskan melalui bukti empiris. Namun, setelah kecelakaan yang merusak tangannya Dr. Strange menghadapi batasan ilmu pengetahuan dalam menyembuhkan dirinya yang memaksanya untuk mencari alternatif lain. The Ancient One memperkenalkan Dr. Strange pada dunia sihir dan realitas multidimensi yang awalnya ditolak oleh Dr. Strange karena dianggap tidak masuk akal. Namun, seiring dengan perkembangan cerita Dr. Strange mulai menerima bahwa ada kekuatan dan hukum alam yang melampaui penjelasan ilmiah. Proses belajarnya mencakup tidak hanya penguasaan sihir tetapi juga pemahaman filosofi dan prinsip-prinsip yang mendasari kekuatan mistis tersebut.

                        Melalui film ini digambarkan bagaimana keseimbangan antara mistisisme dan sains melalui berbagai adegan kunci. Misalnya ketika Dr. Strange mempelajari seni sihir, dia menggunakan pendekatan ilmiah untuk memahami dan menguasai teknik-teknik mistis. Ia memanfaatkan logika dan pengetahuan medisnya untuk menerapkan sihir dalam situasi yang praktis dan kritis. Pendekatan ini mencerminkan bagaimana pengetahuan ilmiah dapat digunakan untuk memperkuat dan memperdalam pemahaman tentang kekuatan mistis. Dr. Strange tidak sepenuhnya meninggalkan keilmuannya sebaliknya ia mengintegrasikan dua dunia ini untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Keseimbangan ini juga terlihat dalam konflik dan resolusi dalam film. Misalnya dalam pertarungan melawan Kaecilius dan Dormammu Dr. Strange tidak hanya mengandalkan kekuatan sihir tetapi juga kecerdasannya sebagai ilmuwan. Strategi yang dia gunakan untuk mengalahkan Dormammu yaitu memanipulasi waktu dengan Mata Agamotto yang merupakan contoh sempurna bagaimana ilmu pengetahuan dan sihir dapat bekerja bersama untuk mengatasi ancaman yang besar. Mata Agamotto yang merupakan artefak mistis digunakan dengan pemahaman ilmiah tentang waktu dan ruang menunjukkan sinergi yang kuat antara kedua hal ini. Selain itu film ini juga menyoroti pentingnya etika dan tanggung jawab dalam menggunakan kekuatan baik itu ilmiah maupun mistis. The Ancient One dan Mordo berulang kali mengingatkan Dr. Strange bahwa dengan kekuatan besar datang dengan tanggung jawab besar. Prinsip ini yang umum dalam ajaran agama dan etika ilmiah menekankan bahwa pengetahuan dan kekuatan harus digunakan untuk kebaikan dan bahwa penggunaannya harus selalu dipertimbangkan secara moral dan etis. Melalui Doctor Strange penonton diajak untuk melihat bahwa sains dan mistisisme tidak harus berada dalam konflik melainkan dapat saling melengkapi dan memperkaya. Film ini menyampaikan pesan bahwa membuka diri terhadap berbagai bentuk pengetahuan dan mengintegrasikannya dapat menghasilkan pemahaman yang lebih holistik dan mendalam tentang dunia dan realitas.

  • Implikasi Filosofi dan Teologis

                     Doctor Strange mengangkat berbagai implikasi filosofis dan teologis yang mendalam melalui narasi yang menggabungkan elemen sains dan mistisisme. Salah satu implikasi utama adalah pemahaman tentang keterbatasan ilmu pengetahuan. Sebagai seorang ahli bedah yang terampil Dr. Strange awalnya percaya bahwa segala sesuatu dapat dijelaskan dan diselesaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun perjalanannya ke Kamar-Taj membawanya hingga ia memiliki kesadaran bahwa ada banyak aspek dari realitas yang tidak dapat dijelaskan hanya oleh sains. Pandangan ini membuka diskusi tentang keterbatasan rasionalitas dan pentingnya keterbukaan terhadap pengetahuan non-empiris. Implikasi teologis dari film ini juga sangat signifikan. The Ancient One mengajarkan Dr. Strange tentang konsep-konsep yang sangat mirip dengan ajaran spiritual dan religius seperti kerendahan hati, keterhubungan segala sesuatu, dan keberadaan kekuatan yang lebih besar daripada diri sendiri. Ajaran-ajaran ini mencerminkan banyak nilai-nilai religius yang menekankan pentingnya kehidupan yang seimbang dan harmonis dengan alam semesta. Selain itu film ini juga mengeksplorasi konsep tentang keberlanjutan jiwa dan dimensi lain yang sering ditemukan dalam berbagai tradisi religius.

                   Konflik antara Dr. Strange dan Kaecilius juga memberikan refleksi tentang penggunaan kekuatan dan pengetahuan. Kaecilius yang terpesona oleh kekuatan Dormammu melihat kekekalan dan kekuasaan sebagai tujuan akhir tanpa mempertimbangkan konsekuensi etis dari tindakannya. Sebaliknya Dr. Strange belajar bahwa kekuatan mistis dan ilmiah harus digunakan dengan bijaksana dan dengan bertanggung jawab. Hal ini mencerminkan diskusi teologis tentang moralitas dan etika dalam penggunaan kekuasaan yang relevan dengan ajaran banyak agama. Dalam konteks filosofis perjalanan Dr. Strange juga menyoroti bagaimana pentingnya pencarian makna dan tujuan hidup. Sebagai seorang ilmuwan yang sangat rasional, Dr. Strange merasa hampa setelah kehilangan kemampuannya sebagai ahli bedah. Melalui perjalanan spiritualnya ia menemukan kembali tujuan hidupnya sebagai pelindung Bumi dari ancaman mistis. Hal ini menunjukkan bagaimana pencarian spiritual dapat memberikan makna dan arah dalam kehidupan yaitu sesuatu yang sering kali menjadi inti dari banyak tradisi filosofis dan religius.


  • Pengaruh pada Penonton dan Kesimpulan

                    Melalui film Doctor Strange kita mendapatkan pengaruh yang mendalam sebagai penonton dalam memahami hubungan antara agama dan sains. Melalui visual yang menarik dan narasi yang kaya, film ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya harmoni antara pengetahuan ilmiah dan keyakinan spiritual. Transformasi karakter Dr. Strange dari seorang ilmuwan skeptis menjadi seorang penyihir yang bijaksana menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap berbagai bentuk pengetahuan dapat membawa pada pemahaman yang lebih utuh tentang dunia. Penonton dapat melihat bahwa ilmu pengetahuan dan agama tidak harus berada dalam konflik tetapi dapat saling melengkapi. Film ini menyajikan pesan bahwa integrasi antara sains dan spiritualitas dapat menghasilkan pandangan dunia yang lebih holistik dan seimbang. Hal ini relevan dalam konteks modern di mana sering terjadi ketegangan antara pandangan ilmiah dan religius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun