3. Praktikkan Konsep Love Yourself : Hargailah diri sendiri dan pencapaian yang sudah kita raih tanpa membandingkan diri dengan orang lain. Perlu diingat hal-hal di media sosial hanyalah fana
4. Terapkan JOMO : JOMO adalah lawan dari FOMO, JOMO berarti Joy Of Missing Out, artinya merujuk pada tindakan yang senang atau puas ketika memilih tidak terlibat dalam kegiatan tertentu, khususnya di media sosial. Dengan menerapkan prinsip ini kita akan bisa fokus pada diri sendiri.
Kesimpulan
Fenomena FOMO (Fear Of Missing Out) telah menjadi isu penting di kalangan generasi muda, terutama dengan meningkatnya penggunaan media sosial. FOMO dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti kecemasan, perasaan tidak puas pada diri sendiri, peningkatan sikap konsumerisme, dan kecanduan media sosial. Untuk mengatasi FOMO, penting untuk membatasi penggunaan media sosial, fokus pada kehidupan nyata, menghargai diri sendiri, dan menerapkan konsep JOMO (Joy Of Missing Out). Dengan langkah-langkah tersebut, generasi muda dapat mengurangi tekanan dari dunia maya dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.Â
Sikap konsumerisme yang berlebihan juga dapat membuat kita mengalami masalah sosial, salah satunya yaitu kemiskinan struktural, kemiskinan inilah yang mengakibatkan masalah sosial lainnya berupa tindakan kriminalitas, seperti mencuri, menipu, melakukan pinjaman online sebanyak banyaknya, dan lain-lain.
Karena kita tetap bisa hidup bahagia tanpa perlu mengikuti tren yang tidak akan pernah habis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H