Mohon tunggu...
Caroline Ingrid
Caroline Ingrid Mohon Tunggu... Desainer - Pelajar

Mahasiswa Universitas Kristen Petra

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tjolomadoe, Nostalgia Kolonial Masa Lalu

31 Maret 2020   19:10 Diperbarui: 31 Maret 2020   19:13 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Caroline Ingrid, 2019

Siapa bilang Kota Solo hanya terkenal dengan keindahan batiknya saja? Ternyata selain batik, kota Solo juga memiliki keindahan lainnya, yaitu pabrik gula yang saat ini sudah berubah menjadi tempat wisata super keren masa kini. 

Ya, pabrik gula yang dimaksud adalah pabrik gula Colomadu atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan De Tjolomadoe, yang letaknya di Jalan Adi Sucipto no.1, Malangjiwan, Jawa Tengah.

De Tjolomadoe yang sudah berdiri sejak 1861 ini merupakan salah satu icon Kota Solo karena dulunya pernah membawa masa kejayaan lewat produksi gula yang sangat berdampak bagi nusantara. 

Bangunan yang memiliki gaya arsitektur Indis ini sebagian besar didominasi dengan bahan kaca sehingga tampak luarnya pun terlihat sangat menarik. Bangunan ini mengalami renovasi beberapa kali, hingga pada tahun 2017 De Tjolomadoe secara resmi dibuka untuk umum sebagai objek wisata.

Foto : Caroline Ingrid, 2019
Foto : Caroline Ingrid, 2019
Kembali ke masa lalu, begitulah kesan pertama yang dirasakan saat pertama kali memasuki area utama De Tjolomadoe. Area yang didominasi dengan mesin-mesin pembuat gula yang cukup besar ukurannya membuat pengunjung dapat merasakan nilai sejarah yang ada pada bangunan ini. 

Selain itu, penggunaan keramik berwarna hitam dan kuning yang sama seperti dulu juga menjadi poin tambahan untuk pengunjung dapat bernostalgia.

Foto : Caroline Ingrid, 2019
Foto : Caroline Ingrid, 2019
Untuk menambah nilai edukasi kepada para pengunjung yang datang, maka didalam bangunan ini dilengkapi dengan sebuah museum. Dapat dikatakan museum ini memuat informasi yang cukup lengkap dan detail sehingga sangat pas bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih mengenai De Tjolomadoe. 

Di dalam museum ini diperkenalkan sejarah mengenai asal mula pembuatan pabrik gula dari masa kejayaan hingga akhirnya memutuskan untuk ditutup. Layout bangunan, blueprint, dan maket keseluruhan bangunan juga terdapat dalam museum ini. 

Tidak hanya itu, di dalam museum ini juga terdapat area-area yang interaktif sehingga para pengunjung tidak bosan dan juga terdapat area yang instagrammable sehingga sangat cocok untuk kalangan muda.

Mengingat banyaknya pengunjung yang datang dari berbagai macam daerah dan De tjolomadoe yang telah berubah menjadi objek wisata, maka tempat ini juga menyediakan area restoran yang di desain dengan tetap mempertahankan nuansa pabrik sehingga pengunjung yang datang dapat menikmati keindahan masa lalu tanpa perlu kawathir kelaparan. 

Selain itu, De Tjolomadoe juga menyediakan fasilitas lain seperti Hall yang dapat menampung sekitar 3.000 orang. Biasanya hall ini digunakan saat ada pertunjukkan khusus seperti konser. 

Pada area lantai 2 De Tjolomadoe juga terdapat beberapa toko kecil yang menjual merchandise sehingga para pengunjung yang datang dapat membeli oleh-oleh ataupun kenang-kenangan dari De Tjolomadoe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun