Meskipun sudah pensiun, kita tetap harus membayar berbagai kebutuhan dasar dan pengeluaran lainnya. Kita juga perlu mendapatkan perlindungan kesehatan melalui asuransi untuk memudahkan dalam melewati masa-masa sulit.
Aset yang mampu memberikan keuntungan berkelanjutan tentu sangat berguna dalam menambah pundi-pundi dana pensiun. Dengan terkumpulnya dana ini, maka akan membantu kita untuk memiliki stabilitas keuangan di hari tua.
2. Enggak Harus Mengandalkan Jaminan Sosial
Hal yang perlu diingat dari jaminan sosial adalah layanan tersebut tidak dirancang untuk menjadi sumber penghasilan satu-satunya di masa pensiun. Â Pembayaran dana ini mengganti sekitar 40% pendapatan rata-rata penerima upah usai pensiun.
Dikutip dari buku Membangun Aset 300 Kali Gaji, ternyata butuh sekitar 70% dari gaji atau penghasilan untuk bisa hidup sesuai kebutuhan di masa pensiun. Ini minimalnya. Kalau ternyata gaya hidupnya tinggi, ya butuh lebih banyak.
Itulah mengapa penting sekali untuk memiliki sumber pendapatan jangka panjang untuk mendukung kebebasan finansial di masa pensiun, salah satunya dengan berinvestasi pada aset.
3. Berkesempatan Mendesain Hidup Sendiri Saat Pensiun
Selain tidak perlu terlalu bergantung dengan kebijakan publik, kita perlu menabung untuk masa pensiun kita sendiri demi menciptakan masa pensiun sesuai dengan yang kita dambakan.
Menyisihkan uang yang lebih banyak saat ini mungkin membutuhkan pengorbanan gaya hidup. Ya, demi masa depan, seharusnya sih enggak masalah jika harus menunda minum kopi di cafe, nonton film di bioskop setiap weekend, atau berbelanja baju sebulan sekali.
Ya diatur sajalah, intinya. Toh, hiburan-hiburan seperti ini juga tetap perlu, demi kewarasan. Tapi kan harus diatur. Ingat saja bahwa dengan melakukan pengorbanan ini mulai sekarang, kita berkesempatan besar untuk menjalani gaya hidup yang sesuai keinginan di masa depan.
4. Jangan Membebani Anak
Nah, ini nih, yang sepanjang buku Membangun Aset 300 Kali Gaji ini selalu disinggung.
Sudah bukan waktunya lagi bagi "angkatan" kita untuk menciptakan generasi baru dari sandwich generation. Buat yang sudah merasakan jadi sandwich generation, pasti sudah tahu kan, betapa beratnya? Terus, apa iya mau membebankan diri sendiri pada anak juga di masa depan?
Jika saat ini sudah punya anak atau berencana memiliki anak di masa depan, mungkin enggak keberatan sih menghabiskan sepanjang waktu bersama mereka. Namun, akan lebih baik jika tak menjadi beban hidup buat mereka. Ya kan?