Mohon tunggu...
Lidya Charolina
Lidya Charolina Mohon Tunggu... -

Notepad dan blog adalah sahabat sejati saya. Gemar mengkritisi fenomena sosial dan menumpahkannya dengan menulis. Karena saya makhluk sosial, so please welcome let's create nice relationship.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teaching Session - Enlighten The Future - AIESEC Brawijaya

27 Agustus 2014   07:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:25 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_355453" align="alignleft" width="300" caption="Matt (22th) from Taiwan teaching basic math to childrens"][/caption]

Para Peserta Pertukaran Pelajar (Exchange Participant) dalam proyek sosial Enlighten The Future (ETF) dijadwalkan mengajar dua kali di dua tempat berbeda dalam sehari. Mulai hari Senin sampai dengan Kamis, dengan dibagi menjadi dua grup mereka menyebar ke 4 panti asuhan didampingi buddy dan panitia yang piket mengawasi di hari yang sudah ditentukan.

Panitia khususnya Organizing Committee of Programmer and Marketing, Ralitza Passileva (20th), mengerahkan tenaganya mengatur jadwal (timeline) untuk 14 Exchange Participant (EP) dan 8 panti asuhan. Meski demikian, proses belajar dan mengajar tetap berjalan lancar. Anak-anak dari panti asuhan yang didatangi menunjukkan antusias partisipasinya dengan semangat dan ceria. Kelancaran Teaching Session ini juga dibantu oleh buddy, para pendamping EP yang diberi amanah untuk menemani dan membantu mereka.

Kegiatan belajar mengajar ini melibatkan 8 panti asuhan, antara lain: Griya Baca, Yayasan At-Taufiq, Darul Jundi, Ngelmu Pring, Mawadah Warohmah, Salaman, Sanggar Anak, dan Ebenzer.

Materi yang diberikan dari EP kepada anak-anak antara lain pengenalan budaya dari negara masing-masing EP, bahasa Inggris, Matematika Dasar, dan permainan unik dari negara berbeda.

Karoline (27th), EP dari Jerman, mengajarkan nama-nama warna dalam bahasa Inggris dengan permainan puzzle-nya. Sedangkan Khalil (21th), pria dari Tunisia ini mengajarkan nama-nama hewan dari 3 bahasa (Arab, Perancis, Inggris) dengan tepung liat hasil karyanya sendiri.

Teaching Session ini diharapkan dapat memberi dampak positif kepada lingkungan sosial yang ikut berpartisipasi selama proyek berlangsung. Bukan hanya lingkungan sosial saja, namun juga para panitia dan mahasiswa asing yang merelakan waktunya menjadi relawan mengajar di proyek ini mendapatkan pengalaman dan pelajar positif yang dapat berguna di masa depan nanti. (lid)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun