Kepedulian sosial atau social awareness merupakan keterampilan yang harus dimiliki untuk membentuk karakter anak. Bentuk kepedulian sosial yang dapat ditanamkan dalam diri anak antara lain, mau berbagi, mau membantu teman, dan mau bekerjasama dengan teman yang biasa dikenal sebagai sikap empati.
Saat ini, penanaman social awareness masih belum dianggap penting dibeberapa lembaga pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, banyak anak yang belum memahami dan belum menerapkan perilaku social awareness baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar anak.
Dalam mengajarkan social awareness pada anak tidaklah mudah, selain menjadi contoh atau role model, pendidik harus memiliki cara untuk dapat mengajarkan social awareness pada anak. Metode yang digunakan dalam mengajarkan social awareness pada anak memerlukan metode yang menyenangkan dan menarik.
Sehingga, anak dapat lebih fokus dan kegiatan belajar mengajar berjalan efektif, serta materi yang akan disampaikan pendidik dapat diserap oleh anak. Penggunaan metode yang menyenangkan serta penggunaan materi yang menarik dapat memungkinkan anak lebih fokus dalam menerima materi yang telah disampaikan pendidik untuk mengajarkan social awareness pada anak.
Manfaat dari social awareness ialah anak dapat bersikap menyenangkan kepada orang lain. Selain itu, anak dapat memahami perbedaan orang lain serta anak dapat berteman dengan teman sebayanya dan mampu mempertahankan pertemenannya dengan berperilaku yang baik terhadap temannya.
Social Awareness menjadikan anak untuk tumbuh dan memahami sifat manusia. Hal ini sangat diperlukan anak dalam membentuk karakter pada diri mereka sehingga di masa yang akan datang anak memiliki pribadi yang baik dalam melakukan interaksi sosial.
Selain itu, social awareness membentuk anak menjadi komunikator yang baik sehingga anak mampu memahami apa yang orang lain katakan dan anak mampu mengkomunikasikan apa yang sedang ia rasakan. Hal ini dapat membantu anak dalam melakukan interaksi sosial menjadi lebih mudah. Anak tidak memiliki kesulitan saat bertemu dengan orang baru atau teman baru.
Seorang lulusan dari Universitas Negeri Jakarta Jurusan Pendididikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Elvara Ardhia Regita Aprianto, membuat Permainan Papan Motivasi, yaitu sebuah permainan yang melibatkan anak secara aktif untuk mengembangkan kepedulian sosial atau social awareness pada anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan papan sebagai media utama dalam permainan.
Permainan Papan Motivasi di desain seperti permainan monopoli dengan menggunakan dadu, pion dan kartu yang berisikan sebuah pertanyaan/pernyataan sebagai media pendukung permainan tersebut. Permainan ini berfokus untuk mengembangkan perkembangan sosial emosional anak yaitu kepedulian sosial (social awareness).
Materi kepedulian sosial (social awareness) difokuskan pada saat anak mampu menjawab kartu pertanyaan/pernyataan yang telah tersedia dalam permainan Papan Motivasi. Pertanyaan/pernyataan yang terdapat pada kartu merupakan pengembangan kepedulian sosial yang tertulis pada Permendikbud No.137 Tahun 2014. Apabila anak mampu menjawab pertanyaan/pertanyaan yang terdapat di kartu tersebut, maka dapat membutktikan bahwa anak telah memiliki kepedulian sosial yang sesuai dengan capaian usianya.
Hasil akhir dari pengembangan permainan Papan Motivasi ialah terjadi peningkatan terhadap sikap kepedulian sosial (social awareness) pada anak usia 5- 6 tahun.
Permainan Papan Motivasi diharapkan mampu mengembangkan kepedulian sosial (social awareness) anak usia 5-6 tahun. Kartu yang terdapat dalam permainan Papan Motivasi berisi pertanyaan/pernyataan mengenai kepedulian sosial (social awareness) yang harus dimiliki anak usia 5-6 tahun sesuai dengan tingkat pencapaiannya.
Cara melakukan permainan Papan Motivasi ialah melibatkan anak secara aktif untuk menjawab pertanyaan/pernyataan yang telah tesedia guna mengetahui apakah anak sudah memiliki kepedulian sosial (social awareness) yang sesuai dengan tingkat usianya.
"Dengan melihat kondisi yang dialami saat ini, dimana di seluruh dunia termasuk negara Indonesia sedang berada di masa pandemic Covid-19, pengembangan produk Papan Motivasi dalam pembelajaran dapat memberi manfaat untuk anak agar aktif dan memberikan kesenangan pada saat anak berada di rumah. Anak dapat memainkan Papan Motivasi bersama dengan orangtua, adik, kakak, dan anggota keluarga yang berperan sebagai pemandu dalam memainkan Papan Motivasi. Serta, apabila anggota keluarga berusia 5-6 tahun orangtua atau orang dewasa lain yang berada di rumah, dapat menggunakan Papan Motivasi sebagai media permainan di rumah untuk anak, sekaligus dapat meningkatkan kepedulian sosial anak melalui permainan yang menyenangkan ini." Ucap Elvara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI