Mohon tunggu...
Carolina Fernanda Diaz
Carolina Fernanda Diaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

When there's a will, there's way

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembangkan Social Awareness Sejak Usia Dini Melalui Permainan Papan Motivasi

11 Januari 2022   20:46 Diperbarui: 13 Januari 2022   19:02 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepedulian sosial atau social awareness merupakan keterampilan yang harus dimiliki untuk membentuk karakter anak. Bentuk kepedulian sosial yang dapat ditanamkan dalam diri anak antara lain, mau berbagi, mau membantu teman, dan mau bekerjasama dengan teman yang biasa dikenal sebagai sikap empati. 

Saat ini, penanaman social awareness masih belum dianggap penting dibeberapa lembaga pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, banyak anak yang belum memahami dan belum menerapkan perilaku social awareness baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar anak.

Dalam mengajarkan social awareness pada anak tidaklah mudah, selain menjadi contoh atau role model, pendidik harus memiliki cara untuk dapat mengajarkan social awareness pada anak. Metode yang digunakan dalam mengajarkan social awareness pada anak memerlukan metode yang menyenangkan dan menarik. 

Sehingga, anak dapat lebih fokus dan kegiatan belajar mengajar berjalan efektif, serta materi yang akan disampaikan pendidik dapat diserap oleh anak. Penggunaan metode yang menyenangkan serta penggunaan materi yang menarik dapat memungkinkan anak lebih fokus dalam menerima materi yang telah disampaikan pendidik untuk mengajarkan social awareness pada anak.

Manfaat dari social awareness ialah anak dapat bersikap menyenangkan kepada orang lain. Selain itu, anak dapat memahami perbedaan orang lain serta anak dapat berteman dengan teman sebayanya dan mampu mempertahankan pertemenannya dengan berperilaku yang baik terhadap temannya. 

Social Awareness menjadikan anak untuk tumbuh dan memahami sifat manusia. Hal ini sangat diperlukan anak dalam membentuk karakter pada diri mereka sehingga di masa yang akan datang anak memiliki pribadi yang baik dalam melakukan interaksi sosial. 

Selain itu, social awareness membentuk anak menjadi komunikator yang baik sehingga anak mampu memahami apa yang orang lain katakan dan anak mampu mengkomunikasikan apa yang sedang ia rasakan. Hal ini dapat membantu anak dalam melakukan interaksi sosial menjadi lebih mudah. Anak tidak memiliki kesulitan saat bertemu dengan orang baru atau teman baru.

Seorang lulusan dari Universitas Negeri Jakarta Jurusan Pendididikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Elvara Ardhia Regita Aprianto, membuat Permainan Papan Motivasi, yaitu  sebuah permainan yang melibatkan anak secara aktif untuk mengembangkan kepedulian sosial atau social awareness pada anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan papan sebagai media utama dalam permainan. 

Permainan Papan Motivasi di desain seperti permainan monopoli dengan menggunakan dadu, pion dan kartu yang berisikan sebuah pertanyaan/pernyataan sebagai media pendukung permainan tersebut. Permainan ini berfokus untuk mengembangkan perkembangan sosial emosional anak yaitu kepedulian sosial (social awareness).

Materi kepedulian sosial (social awareness) difokuskan pada saat anak mampu menjawab kartu pertanyaan/pernyataan yang telah tersedia dalam permainan Papan Motivasi. Pertanyaan/pernyataan yang terdapat pada kartu merupakan pengembangan kepedulian sosial yang tertulis pada Permendikbud No.137 Tahun 2014. Apabila anak mampu menjawab pertanyaan/pertanyaan yang terdapat di kartu tersebut, maka dapat membutktikan bahwa anak telah memiliki kepedulian sosial yang sesuai dengan capaian usianya. 

Hasil akhir dari pengembangan permainan Papan Motivasi ialah terjadi peningkatan terhadap sikap kepedulian sosial (social awareness) pada anak usia 5- 6 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun