My Diary 13 (Dalam Ketidaksadaran)

Dear Diary,

"Are you oke? Tris.." Sebuah tangan menggenggam telapak tanganku yang terasa dingin. "Adi..itu kamu..?" Perlahan wajah Adi mulai jelas dengan senyum khas nya, dia mengangguk. "Kamu..apa baik-baik aja? Gimana keadaan di kantor? Terus gimana progres projek bulan ini?" "suut" jari tangan Adi mengisyaratkan untuk berhenti bicara. "Kamu tuh, keadaan kamu aja masih belum stabil..fokus penyembuhan yaa, jaga kondisi dan diri kamu!" Ada semacan penekanan saat Adi mengatakan itu. Aku mengangguk tanda setuju.

Tiba-tiba kepalaku terasa nyeri dan pandanganku ku pun kabur. "Tris...bangun...kamu sudah sadar nak..." Saat aku membukakan mata, Mama sudah berada di sampingku. Dan semua orang, kecuali Adi. Aku mencari-cari Adi tapi tak kutemukan. 

"Kenapa lagi pingsan?" suara itu memegang tanganku "kamu kemana?" "Dari tadi aku disini sama Mamah dan Bunda" (seketika aku sadar kalau itu suara Daren, aku hendak melepaskan tanganku darinya, tapi tenaga ini habis rasanya).  Sejenak aku berpikir apakah aku hanya bermimpi bertemu Adi (Ya Tuhann..)

"Aku sudah bilangkan jaga kondisimu!" Seketika aku  membuka mataku, tapi aku sadar kalau di kamarku tidak ada seorangpun kini. Apa aku berhalusinasi? mendengar suara dan aku yakin itu suara Adi. Apa aku bermimpi? Aku belum cek keadaan dan progress dikantor. "Dimana ya HP  ku?" Aku pun mulai membuka pesan melalui chat whats app. Baegitu banyak chat masuk dan ada satu pesan itu dari sahabatku Cici (yang berkerja dikantor yang sama). "Tris...Adi masuk IGD" (Ya Tuhan...chat kapan ini?). Kemudian aku melihat tanggal chat masuk adalah kemarin. Tubuhku lunglai dan duniaku seolah berhenti ...