Dear Diary,
Kepalaku masih terasa pusing, setelah satu minggu lebih aku terbaring di ranjang Rumah Sakit Harapan Kita karena kena demam berdarah. Yang aku ingat saat itu badanku sudah mulai meriang dengan intensitas pekerjaan akhir tahun yang menumpuk dan aku hampir tak punya waktu istirahat. Pak Agung bilang kalau aku pingsan saat tiba dikantor, dan untungnya aku pingsan setelah selesai menaiki tangga. Ga kebayang kalau aku pingsan di tangga dan jatuh...mungkin aku sudah tinggal nama hari ini.Â
"Sudah bangun nak.." "sudah maa.." "Gimana udah segeran hari ini?" "kepalaku masih  pusing maa" "yaa sudah kamu fokus istirahat ya, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa" "iya maa"Â
Aku ga tau keadaan dikantor seperti apa sekarang..karena mama  bilang ada orang kantor yang menelpon dan mama bilang kalau aku masuk Rumah Sakit. Dan sampai saat ini aku belum sempat memegang HP karena radiasi yang tinggi akan membuat kepalaku makin sakit.Â
"Hallo Tris.." "Haloo kak Daren" "Gimana kondisi kamu hari ini?" "Masih pusing kepala aku Kak" "hmm..apa pertemuan keluarganya kita undur seminggu lagi..tapi lebih dari itu ga bisa, aku harus pergi tugas ke luar kota satu bulan" (pertemuan keluarga?..aku hampir lupa..harusnya memang pas aku pingsan hari itu aku pulang ke rumah dan ada pertemuan dengan keluarga Kak Daren) aku ga bergeming sedikitpun. Dan kepalaku makin berat rasanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H