Mohon tunggu...
Carni Trisnawati
Carni Trisnawati Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan, Speaker, Juru Kisah/ Pendongeng, MC

saya adalah praktisi pendidikan, merupakan lulusan program Pascasarjana S2 Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2024, dengan PRODI yang sama di STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung. Lulusan SMAN 1 Cimalaka dan Paskibra-Satya (Angkatan XIV). Saya juga merupakan aktivis di lembaga/ organisasi Islam di Kota dan Kabupaten Bandung (FKDT Kota Bandung, LTN NU Kab. Bandung, PW DMI Prov. Jabar), dan tergabung dalam komunitas Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI)-Jawa Barat, juga Master of Ceremony

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PKM MPI S2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Universitas Islam KH Ruhiyat Cipasung-Tasikmalaya (Kolaborasi Penelitian Dosen dan Mahasiswa)

18 Juni 2024   22:12 Diperbarui: 18 Juni 2024   22:30 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PKM UIN SGD BANDUNG dengan UNIK Cipasung-Tasikmalaya/dokpri

Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) S2 Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung gelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Universitas Islam KH. Ruhiyat Cipasung Tasikmalaya pada sabtu, 15 Juni 2024. Peserta sejumlah lima puluh orang yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa UIN dan UNIK. Kegiatan tersebut bertajuk Joint Conference in Islamic Education Studies, bertemakan Al-Quran, Education and Pesantren: The Great ideas to applied management theory. Narasumber yang terlibat dalam kegiatan tersebut:

Dr. KH. Tatang Astarudin, M.Si. (The Role of Al-Quran and Pesantren Tradition in Education)

Dr. Karman, M.Ag. ( Wawasan Baru Penafsiran Al-Quran Kajian Paradigmatik Penafsiran Al-Quran)

Dr.Ara Hidayat, M.Pd. (Menyiapkan Pendidikan di Era Gen-Z)

Dr. H.Ahmad Zaki Mubarak (The Possibilities of Pesantren Thought on Constructing New  Modern Management Theory)

Narasumber Dosen  UIN-UNIK/dokpri
Narasumber Dosen  UIN-UNIK/dokpri

Dalam Catatan Konferensi Zaki Mubarak:

Sabtu kemarin, 15 Juni 2024 saya diminta berbicara di konferensi UIN-UNIK. Saya berposisi sebagai kritikus atas teori-teori manajemen. Auto kritik itu dimaksudkan agar akademisi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) sadar bahwa landasan teori yang mereka bangun berdiri di atas teori-teori orang lain (Baca: Barat). Islam dan sumber-sumber khasanah Islam hanya jadi bungkus saja dan isinya pemikiran barat semua. Bahkan dalam kehidupan empiris kita, cara pandang manajemen selalu mengacu pada landasan Dteori barat yang sejatinya bisa cocok dengan kita bisa juga melenceng dari peradaban yang diinginkan kita.

sumber: dokumentasi UIN Bandung/dokpri
sumber: dokumentasi UIN Bandung/dokpri

Disinilah saya menyebutkan beberapa kasus. semua teori dan nilainya berdasar teori Barat. Parameternya selalu mengacu pada prinsip-prinsip sekuler yang digunakan untuk mengukur lembaga, termasuk lembaga Islam sekalipun. Padahal, Nusantara dengan budayanya atau Islam dengan Quran Hadist Ijtima’nya sudah dinilai cukup untuk merekontruksi teori manajemen yang lebih cocok. Latah internasionalisasi parametik yang di syahkan lembaga global membuat kita dipaksa untuk tunduk pada syarat-syarat mereka. Kita terjebak pada kolonialisme gaya baru dengan sentimen “global consensus”. Apa global itu baik? Belum tentu. Komersialisasi scientometry Scopus misalnya telah membuat kita menjual data-data kita secara gratis pada mereka atas nama “world class”.

PKM UIN-UNIK (Sumber: dokumentasi UIN Bandung)/dokpri
PKM UIN-UNIK (Sumber: dokumentasi UIN Bandung)/dokpri

Kenapa bisa begitu? Karena kita tak mampu membuat standar manajemen dari landasan teori sendiri. Kita begitu marginal atas teori G. Terry misalnya. Seolah jika teori itu bukan dari Barat, tidak valid dan tidak memenuhi kriteria ilmiah. Sebenarnya itu salah. Double standar dari prilaku Barat dalam beberapa Isu, tentu jadi kesempatan kita untuk berbenah. Isu politik yang berat sebelah, kekeringan modernitas, kelicikan ekonomi dan isu lainnya membuat Barat diketahui sedang tidak adil pada diri kita. Lips service atas nama demokrasi dan konsep keadilan mereka ternyata jualan sapi potong. Kita mesti melawannya dan kembali pada rumah kita.

Antusiasme audiens (sumber: dokumentasi UIN Bandung)/dokpri
Antusiasme audiens (sumber: dokumentasi UIN Bandung)/dokpri

Maka butuh FGD-FGD para cerdik pandai untuk merumuskan teori-teori dasar dari manajemen berbasis Islam. Dari FGD maka dibawa pada konferensi atau muktamar agar terjadi konsensus akademisi. Perlakukan hasil konferensi sebagai grand theory harus menjadi referensi setiap artikel ilmiah. Sajikan “pertempuran” teori Barat-Islam dalam literature review agar rasa marjinal kita terdistorsi. Upload seluruh artikel itu di scientometry agar algoritma meta data kita berimbang. Dengan sendirinya teori itu akan menjadi alternatif teori yang menjadi lawan teori sekulernya Barat. Seluruh Prodi MPI butuh untuk menyuarakan teori dari rumah kita, bukan menjadi agen-agen teori mereka yang usang. Bekerja keraslah akademisi, biarka  data-data itu “bertempur” dalam ekosistem scientometry secara natural.

PKM Kolaborasi Dosen-Mahasiswa (UIN-UNIK) (Sumber: Dokumentasi UIN Bandung)/dokpri
PKM Kolaborasi Dosen-Mahasiswa (UIN-UNIK) (Sumber: Dokumentasi UIN Bandung)/dokpri

Selain itu juga empat (4) mahasiswa perwakilan UIN-UNIK berkesempatan untuk mempersentasikan  hasil penelitian kolaborasi bersama dosen, yakni; (1) Acep Taufik (UNIK), (2) Carni Trisnawati (UIN Bandung), (3) Dikdik Firmansidik (UIN Bandung), (4) Mohammad Rizki Kalimi (UIN Bandung)

Kolaborasi Mahasiswa UIN Bandung-UNIK Cipasung Tasikmalaya (Dikdik, Carni, Acep, Rizki) (Sumber: Dokumentasi UIN Bandung)/dokpri
Kolaborasi Mahasiswa UIN Bandung-UNIK Cipasung Tasikmalaya (Dikdik, Carni, Acep, Rizki) (Sumber: Dokumentasi UIN Bandung)/dokpri

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun