Honda Sonic 150 jadi bintang baru yang langsung bersinar di segmen bebek underbone. Ayam jago besutan PT Astra Honda Motor (AHM) penjualannya berhasil mengalahkan Suzuki Satria FU yang satu dekade lebih jadi pemain tunggal.
Sekalipun jadi motor laris, Sonic 150 tak lepas dari beberapa masalah teknis yang jadi keluhan pemiliknya. beberapa masalah utama yang selalu dialami pemilik sepeda motor Honda Sonic 150R yaitu tenaga Honda Sonic menurun setelah dipakai berjalan jauh dan  perpindahan gigi ke netral cukup sulit dilakukan ketika mesin dalam keadaan panas.
Gejala tenaga ngedrop biasanya terjadi setelah motor digeber di atas 8 ribu RPM dengan gejala engine mulai kasar. Mengenai hal tersebut Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Motora (DAM), distributor sepeda motor Honda Jawa Barat, Ade Rohman mengatakan bahwa ada banyak faktor penyebabnya.
"Performance mesin Sonic 150 ngedrop bisa diakibatkan karena kualitas oli mesin yang sudah tidak bagus "kekentalannya" viskositasnya. Dari sistem pengapian busi yang kurang bagus atau businya bagus, namun jarak renggangnya sudah tidak standar lagi. Yang standar itu 0,7 -- 0,9 milimeter," kata Ade.
Hal lain tambah Ade yang dapat mengakibatkan performance Honda Sonic menurun adalah sistem bahan bakar tidak berjalan dengan normal. Artinya terjadi penyumbatan di injector dan di bagian mesin.
Keluhan lainnya yang terdapat di Honda Sonic 150R adalah terkait perpindahan transmisi atau gigi. Perpindahan gigi ke netral cukup sulit dilakukan ketika mesin dalam keadaan panas, begitu juga perpindahan dari gigi satu ke dua.
Menurut Ade susahnya perpindahan gigi pada Honda Sonic 150R kemungkinan karena adanya masalah pada kopling yang sudah tidak standar lagi. Selain itu bisa diakibatkan karena ausnya bagian penggerak yaitu kanvas kopling.
"Gigi susah masuk ketika panas bisa diakibatkan oleh freeplay handle kopling yang tidak standar. Standarnya itu antara 10 -- 20 mm. Atau dapat juga diakibatkan karena kanvas kopling yang sudah aus dan kabel koplingnya yang sudah lentur," jelas Ade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H