Melihat kebutuhan bergerak yang harus tetap dipenuhi, akhirnya pihak pemerintah Belanda mulai beralih kembali untuk mempromosikan sepeda.Â
Perdana Meteri Belanda meminta masyarakat mulai menggunakan sepeda sebagai gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Inisiasi ini pun dimulai dengan melakukan car-free Sundays di jalan-jalan utama kota.
Bahkan pada awal tahun 1990an, pemerintah Belanda menempatkan sepeda sebagai rencana strategis dalam Rencana Transportasi Nasional. Keinginan yang kuat dari masyarakat dan komitmen pemerinta untuk membuat rencana jalur sepeda dalam skala regional, menjadikan Belanda dengan negara pengguna sepeda terbesar hingga mencapai 28% perjalanan harian warganya [4].
Pada tahun 1960-1970 dimana orientasi pembangunan masih mengutamakan kendaraan, disanalah jumlah kecelakaan sangat tinggi, terutama di kalangan anak-anak dan lanjut usia.
Namun, menjelang tahun 2016 angka kecelakaan tersebut dapat diredam sedemikianrupa berkat pembangunan yang lebih berorientasi kepada manusia.
Wujud Nyata Masyarakat Egaliter
Sepeda dapat dengan murah dimiliki oleh setiap orang, bahkan orang Belanda pun merasa sungkan untuk memiliki sepeda yang mahal untuk dibawa berkeliling kota. Perasaan ini turut dibawa oleh Keluarga Kerajaan Belanda yang sering menunjukkan aktivitasnya saat bersepeda.Â
Bersepeda menjadi cara keluarga kerajaan untuk menunjukkan sifatnya yang down to earth. Dari kalangan eksekutif pemerintahan juga menunjukkan semangat yang sama, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte seringkali bersepeda ke gedung parlemen untuk bekerja.