Komunitas pesepeda Dansk Cyklist Forbund dan Dutch Tourist Association (ANWB) terus memperjuangkan hak yang sama bagi pesepeda di jalan.
Tetapi suara mereka tidak dianggap karena pendekatan perencanaan teknokratis oleh pemerintah setempat. Pemerintah lokal bersama perencana kota menganggap mereka telah mewakili suara para pesepeda yang pada akhirnya medeligitimasi nilai-nilai yang dijunjung pesepeda.
Kabar yang lebih mendukakan datang dari Belgia, Jerman dan Swiss. Pemerintah di negara tersebut membatalkan secara total pembangunan lajur khusus sepeda dan menggantikan semua lajur sepeda menjadi lajur kendaraan mobil.
Bahkan di Kota Hannover, Jerman, pesepeda dilarang memasuki area inti kota tersebut. Singkatnya sepeda sudah tidak dianggap lagi dalam agenda perencanaan kota.
Perjuangan Komunitas Akar Rumput dan Kesadaran Pemangku Kebijakan
Walaupun setelah itu mereka ditangkap karena dipandang melakukan aksi anarkis, bibit-bibit memunculkan kembali pesepeda di jalan kota mulai muncul kembali.
Hampir semua komunitas akar rumput di sana menuntut perubahan arah kembang kota yang seharusnya lebih berpihak kepada manusia dan mengingatkan akan bahayanya budaya konsumerisme yang diciptakan oleh kendaraan.
Gerakan Stop de Kindermood (stop membunuh anak-anak) bermunculan, jalan-jalan perkotaan ditutup oleh warga untuk memberikan ruang bermain yang aman bagi anak-anak: “Kami menempatkan meja di sepanjang jalan dan menjadikannya ruang publik, hal yang lucunya adalah ternyata polisi juga membantu kami”[3].