Teknologi Informasi dan Komunikasi juga dapat menciptakan sebuah tarikan jenis pekerjaan baru, tentunya anda pernah mendengar Silicon Valley. Sebuah kompleks perusahaan berbasis teknologi dan juga informasi saling beraglomerasi untuk mewujudkan efisiensi pertukaran pengetahuan. Hal ini juga akan terjadi di Indonesia seperti perencanaan Gedebage Teknopolis di Kota Bandung. Pusat-pusat pekerjaan berbasis informasi ini akan menarik banyak tenaga kerja baru serta tantangan baru pula.
Inovasi menjadi kata yang mahal dan prestisius untuk dijargonkan oleh setiap calon kepala daerah tanpa menyadari esensi yang diakibatkan. Teknologi informasi masih belum dituangkan dalam perencanaan pola ruang suatu kota, entah karena sulitnya mengganti Undang-Undang Tata Ruang atau karena belum memikirkan dampak keruangannya.Â
Bahkan dalam bangku perkuliahan ataupun diskusi-diskusi umum, pembahasan mengenai dampak Teknologi Informasi terhadap pergerakan dan lokasi hanya baru berjalan sebatas kepada eforia Smart Cityyang katanya bisa memecahkan permasalahan kota (padahal konsep Smart Cityyang diterpakan baru sebatas open data saja).
Sudah saatnya pemerintah menyadari implikasi besar yang diakibatkan oleh Teknologi Informasi ini, jangan hanya sekedar membangun wadah pergerakan manusia tetapi belum memikirkan sistem yang menggerakan manusia adalah karena adanya informasi. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas di dalam Kementrian Komunikasi dan Informatika yang mengurusi ricuh antar provider, ataupun sibuk memblokir situs-situs yang tidak pantas. Teknologi Informasi menyeruak ke seluruh aspek kehidupan manusia yang memiliki dampak besar terhadap ruang, manusia, dan pergerakan yang dihasilkan. Semoga teknologi informasi dapat menjadi perkembangan untuk merancang suatu kehidupan perkotaan dengan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H