Balikpapan yang terkenal sebagai ibu kota industri minyak, gas dan batubara di Kalimantan memiliki maskot kota berupa beruang madu atau "Sun Bear". Beruang madu adalah binatang yang dilindungi. Perekonomian kota ini digerakan oleh sektor tersebut dan bukan oleh pariwisata. Akan, tetapi jika kita sedang berada di Balikpapan bukan berarti tidak ada tempat wisata untuk dikunjungi.
Salah satunya adalah mengunjungi beruang madu di Kawasan Wisata Pendidikan dan Lingkungan Hidup (KWPLH) Balikpapan. Lokasi kawasan ini berada di km 23 jalan raya Balikpapan - Samarinda. Beruang Madu (Helarctos Malayanus) adalah salah satu binatang langka. Populasinya terus berkurang seiring berkurangnya kawasan hutan hujan tropis di Pulau Kalimantan yang berubah fungsi menjadi pertambangan batubara atau perkebunan kelapa sawit. Sungguh ironis memang. Keberadaan beruang madu sudah mulai terancam kepunahannya.
Tapi terdapat kotak santunan dipintu masuk area tempat beruang madu dilindungi (enclosure). Beruntung hujan berenti setelah saya sampai dilokasi. Karena sekitar jam 10 pagi saya baru sampai, saya melewatkan kesempatan melihat beruang madu yang berkumpul untuk diberi makan. Saya sarankan datanglah kesini pada pukul 9 pagi atau jam 3 sore. Kamu bisa saja datang kesini diluar jam tersebut tapi kesempatan untuk melihat beruang madu sangat kecil.
Awalnya saya mengira disini terdapat banyak beruang madu, tetapi hanya ada 6 beruang madu disini yang ditempatkan di enklosur yang cukup luas. Enklosur ini berupa kawasan hutan yang terdapat beraneka tanaman yang dikelilingi oleh pagar.
Tepat disamping pagar terdapat jembatan kayu untuk pengunjung berjalan kaki diatas ketinggian 1.5-2 meter untuk mengamati keberadaan beruang madu dihabitatnya. Beruang madu yang ada disini diperoleh dari beruang yang sudah dipelihara masyarakat atau digagalkan saat transaksi jual beli.
Sayapun berjalan berbalik arah dan keluar dari jembatan pemantauan. Saya kemudian turun tangga menuju pos pengamatan lainnya yang berada lebih rendah. Perlu berjalan ekstra hati-hati untuk melintasi anak tangga berbahan kayu ulin yang basah ini.
Akhirnya saya mengamati satu beruang madu yang cukup besar berjalan menekati tempat pememberian makanan. Langsung saya sigap mengabadikan fenomena ini dengan kamera saya. Beruang madu dapat memiliki besar berkisar 30-60 kg dengan tinggi 110-120 cm.
Saya pun melanjukan jalan kaki kearah pusat informasi beruang. Ditengah perjalanan saya sekali lagi beruntung melihat beruang madu yang sedang asyik diatas ketinggian 20 meter diatas pohon sedang tidur siang.
Kamu dapat menemukan seperti apa sih tumbuh-tumbuhan atau buah-buahan yang menjadi makanan beruang. Bahkan tentang musim kawin mereka. Tempat ini sangat bagus buat pengetahuan anak-anak tentang beruang. Ancaman dan tantangan yang dihadapi beruang juga dijabarkan disini. Sungguh tempat yang sangat informatif dan tidak boleh dilewatkan jika berkunjung disini.
Pengunjung juga dapat mengadopsi kucing-kucing ini dan membawanya pulang kerumah untuk dirawat menjadi binatang peliharaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H