"Siap Neng!" Jawab Si Mamang Angkot yang merasa bersalah sudah berprasangka.
 "Urang ngilu!" Teman sejawat Mamang angkot langsung menawarkan diri. Langsung masuk ke angkot.
"Urang oge,"Â Mamang pedagang asongan tertarik untuk ikut menjenguk.
Tanpa komando mereka merapikan posisi masing-masing di dalam angkot. Anak kecil itu kebingungan dengan sikap orang-orang sekitarnya.
"Neng, rumah kamu di mana? Jauh enggak?"
"Lumayan Teh, ti parapatan itu, aya dua meter deui. Masuk ka gang." Tunjuknya.
"Hayuuu mang. Tarik!"
 "Tariiiiiik..." penumpang lain pun memberi aba-aba dengan serempak.
Gyas berusaha membersihkan endapan limbah yang menempel pada handphone-nya.
"Kumaha Teh, handphone-na?"
Gyas malas menjawabnya, "Namina saha?"