"Pacar Meyta." Sambungnya lagi.
"Meyta?"
"Iya, Metya ketua cheer."
"Sudah kudugem Liv." Bukan hal yang aneh. Memang begitu SOP-nya. Anak basket pacaran dengan anak cheerleader.
Siapa yang tidak kenal Meyta. Anak cheer ini terkenal di luar dan dalam Patrion. Sosialita belia yang pengikut instagramnya beda-beda tipis dengan Ajeng.
Meyta duduk di kursi di kelilingi dayang-dayangnya. Memberi dukungan sepenuh hati pada Lingga. Memberi komando kepada dayang-dayang untuk ikut bersorak. Dayang-dayang itu cukup loyal pada Meyta. Memang agak aneh, kemana Meyta pergi selalu didampingi. Mungkin kehidupannya sudah terbiasa didampingi dengan ajudan. Gyas berpikir seperti itu.
"Tapi aku dengar kabar Gee."
"Kabar apa?"
Kemampuan Olive yang punya daya saing sebagai sosialita. Dengan mudah mendapatkan berita-berita di seputar Patrion. Gosip-gosip selebritis Patrion, guru-guru dan semua printilan mengenai Patrion. Olive baru saja mendaftarkan diri menjadi cheerleader. Hanya menjadi cheerleader, tidak akan masuk squad dayang-dayang Meyta. Olive luwes, semua orang senang berteman dengannya. Â Termasuk Gyas yang sengaja menjaga jarak dengan Patrion tetapi luluh oleh Olive.
"Katanya mereka tidak pacaran. Lebih tepatnya Lingga gebetan Meyta."
"Oh ya?" Gyas melihat teriakan histeri teman seangkatannya ketika Lingga melakukan slum dunk. Setidaknya mereka mempunyai harapan. Caper-nya tidak sia-sia.