Sel punca memiliki tingkat regenerasi yang begitu tinggi sehingga tidak akan pernah habis walaupun terus digunakan. Kemampuan regenerasi inilah yang menyebabkan pengobatan injeksi sel punca menjadi solusi yang terbaik menurut saya, karena dengan regenerasi yang cepat, sel-sel yang mengalami kerusakan dengan segera dapat digantikan oleh sel punca yang berdiferensiasi.
Selain itu, sel punca yang digunakan juga merupakan sel milik kita sendiri, sehingga resiko penolakan oleh tubuh dapat berkurang. Tidak seperti transplantasi organ, pendonor organ tidak selalu ada. Organ yang didonorkan juga bisa saja tidak cocok dengan pasien. Walaupun bisa menggunakan sel punca dari orang lain, sel punca yang digunakan harus benar-benar cocok dan bersih dari penyakit. Kalau tidak bersih, bisa beresiko menularkan berbagai benih penyakit. Jadi tetap dianjurkan untuk menggunakan sel punca milik penderita sendiri.
Walaupun sel punca bekerja menurut sinyal yang diterima, bisa saja terjadi kondisi dimana sel punca yang disutikkan pada organ A justru malah bekerja pada organ B yang saat itu mengalami kerusakan. Tapi, tubuh pasti memiliki mekanisme tertentu yang menyebabkan sel punca memperbaiki jaringan tubuh sesuai skala prioritas. Sehingga, penyembuhan tetap bisa berjalan dengan lancar.
Walaupun sel punca bisa bergerak sendiri dalam tubuh, injeksi tetap perlu dilakukan untuk mempersingkat waktu. Lagipula, sel punca yang diambil dari tubuh juga diproses dalam tahap-tahap tertentu untuk memperbanyak jumlah dan memastikan bahwa sel punca benar-benar bersih dari bakteri, virus, atau jamur yang mungkin akan mengganggu proses penyembuhan ginjal. Injeksi juga menyebabkan sel punca tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk sampai ke ginjal.
Demikian sedikit ulasan dari saya. Semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita mengenai salah satu bagian dari tubuh kita yang secara tidak sadar sudah menjadi "dokter" bagi tubuh kita. Terimakasih sudah membaca sampai akhir!
Daftar Pustaka
Wikipedia (Diakses pada 5 Oktober 2017)
Prostem.co.id (Diakses pada 5 Oktober 2017)
Kompasiana.com (Diakses pada 20 Oktober2017)
artikel-teknologi.com (Diakses pada 22 Oktober 2017)
Bliherbal.com (Diakses pada 23 Oktober 2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H