"The best fighter is not a Boxer, Karate or Judo man. The best fighter is someone who can adapt on any style. He kicks too good for a Boxer, throws too good for a Karate man, and punches too good for a Judo man." --- Bruce Lee
Â
Selamat datang, berjumpa lagi dengan tulisan saya!
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang sebuah kasus :
"Diantara tumbuhan dan hewan, manakah yang memiliki kemampuan beradaptasi lebih?"
Tapi sebelumnya, apa itu adaptasi? Mengapa adaptasi perlu dilakukan? Apa yang terjadi jika makhluk hidup tidak beradaptasi?
Menurut KBBI, adaptasi adalah penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran.
Bumi ini telah ada sejak bermiliyar tahun yang lalu, dan tentu saja sejak jaman dulu sudah ada kehidupan. Cara makhluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya sampai sekarang adalah dengan melakukan adaptasi. Makhluk hidup yang tidak dapat melakukan adaptasi dengan baik akan tidak lolos dalam seleksi alam dan seiring dengan berjalannya waktu mereka akan punah.Â
Bentuk seleksi alam pun bisa beragam, diantaranya bencana alam, perubahan iklim, perubahan suhu, dan perebutan makanan. Sebut saja dinosaurus. Reptil ini merupakan korban dari perubahan iklim global terbesar dalam sejarah bumi. Makhluk raksasa ini tidak mampu beradaptasi terhadap hantaman asteroid yang mengubah iklim global, dan karena masa reproduksinya yang sangat lambat, akhirnya dinosaurus pun tidak mampu membangun kembali spesies mereka dan punah.
Bentuk adaptasi hewan dan tumbuhan pun beragam, contohnya adalah pohon jati yang menggugurkan daunnya di musim kemarau untuk mengurangi penguapan air, atau beruang kutub yang memiliki bulu yang tebal agar tubuhnya selalu hangat.
Contoh hewan purba yang berhasil beradaptasi hingga saat ini adalah kecoa. Serangga ini mampu hidup berbulan-bulan tanpa makanan, dan memiliki resistensi terhadap radiasi lebih tinggi daripada makhluk vertebrata yang lain. Sedangkan contoh tumbuhan purba yang mampu beradaptasi hingga sekarang adalah lumut dan paku.
Sebelum mencapai pada tahap pembahasan, mari kita pahami terlebih dahulu berberapa teori singkat mengenai jaringan tumbuhan dan jaringan hewan berikut ini.
Pengertian dari jaringan adalah sel-sel yang berkumpul dan melakukan suatu fungsi yang sama. Jaringan tumbuhan susunannya berbeda dengan jaringan hewan. Berikut adalah penjelasannya.
- Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaingan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah, dan sebaliknya, jaringan permanen adalah jaringan yang sel-selnya tidak aktif membelah. Sel yang aktif membelah menyebabkan bertambahnya ukuran atau pertumbuhan pada tumbuhan. Bagian tumbuhan yang memiliki jaringan meristem adalah ujung akar. Jaringan permanen adalah jaringan meristem yang sudah berdiferensiasi dan memiliki fungsi yang tetap.
- Jaringan Hewan
Jaringan hewan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Keempat jaringan ini memiliki fungsi utamanya sendiri-sendiri. Jaringan epitel berfungsi untuk melindungi jaringan didalamnya, contohnya adalah jaringan kulit. Jaringan pengikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan-jaringan yang lain, contohnya adalah tulang dan darah. Jaringan otot berperan sebagai alat gerak aktif, contohnya adalah bisep dan trisep. Jaringan saraf merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengantarkan rangsang yang diterima dari lingkungan untuk melakukan respon tertentu. Contohnya adalah saraf motorik dan sensorik.
Setelah menyimak berberapa rangkuman materi di atas, mari kita lanjut ke pembahasan. Diantara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan, mana yang lebih adaptif?
Jaringan tumbuhan tersusun atas sel yang memiliki dinding sel. Dinding sel inilah yang berperan sebagai 'tembok' yang membatasi bagian dalam sel dan lingkungan luar. Dinding sel ini bersifat semipermeable, atau tidak semua zat dapat masuk dengan mudah melalui dinding sel. Dinding ini juga membatasi sel tumbuhan sehingga memiliki bentuk yang tetap, tidak seperti sel hewan yang bentuknya tidak teratur. Pembatasan oleh 'tembok' inilah yang saya rasa menghambat tumbuhan dalam beradaptasi, karena segala perubahan yang terjadi tidak boleh keluar dari dinding tersebut sehingga bersifat terbatas.
 Dan jika ada situasi tertentu yang menyebabkan sel tumbuhan membutuhkan zat lebih dari lingkungan, masuknya zat akan terhambat oleh dinding sel yang bersifat 'pilih-pilih'. Berbeda dengan sel hewan yang tidak memiliki dinding sel, sel hewan dapat lebih mudah untuk bergerak beradaptasi karena tidak ada 'pembatas' bagi mereka.
Tapi dinding sel ini juga berperan penting pada kelangsungan hidup tumbuhan. Dinding sel pada sel tumbuhan berperan sebagai pelindung sel. Sel memiliki organel-organel penting, dan merupakan struktur penting yang menyusun jaringan tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, hal itu menyebabkan sel tumbuhan lebih unggul daripada sel hewan dalam segi perlindungan diri.
Usia setiap makhluk hidup sangat beragam, dan diantara keberagaman tersebut ada berberapa yang mencapai umur tertua adalah sebagai berikut:
Hewan yang memiliki masa hidup panjang :
- Kura-kura Galapagos yang hidup sampai 152 tahun
- Paus Bowhea yang hidup sampai 200 tahun
- Hiu Greenland yang hidup sampai 400 tahun
- Kerang Islandia yang hidup sampai 507 tahun
- Koral Hitam yang hidup sampai 2000 tahun, dan masih banyak lagi
Tumbuhan yang memiliki masa hidup panjang :
- Quaking Aspen yang hidup sampai 10.000 tahun
- Creosote Bush yang hidup sampai 11.000 tahun
- Box Huckleberry yang hidup sampai 13.000 tahun
- Raja Lomatia yang hidup sampai 43.600 tahun
- Posidonia Oceanica yang hidup sampai 200.000 tahun, dan masih banyak lagi
Jika ditinjau dari lama usia hidupnya, tumbuhan lebih unggul. Tumbuhan mampu hidup lebih lama daripada hewan pada umumnya, dan bahkan bisa mencapai beratus-ratus sampai beribu-ribu tahun. Bagaimana bisa? Hal ini disebabkan oleh jaringan tumbuhan yang selalu membelah diri, atau biasa disebut juga dengan jaringan meristem. Pembelahan ini menyebabkan lahirnya sel-sel baru untuk menggantikan sel lama yang mungkin sudah rusak atau mati. Hal ini juga menyebabkan ukuran tumbuhan yang selalu bertambah besar dan tinggi walaupun sudah tua.
Jika kita melihat dari jaman dulu sampai sekarang, bentuk tumbuhan umumnya tidak terlalu beragam jika dibandingkan dengan hewan. Itu berarti tumbuhan memang makhluk yang kuat dan tidak perlu merubah bentuknya untuk bertahan hidup. Sedangkan hewan memiliki bentuk yang cenderung beragam, dan dalam kurun waktu yang sama dengan tumbuhan, hewan berubah bentuk dengan cukup cepat. Semua itu dilakukan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tapi, jika tanpa merubah bentuknya tumbuhan sudah bisa tetap bertahan sampai sekarang, sekuat apa jadinya tumbuhan jika mengalami perubahan bentuk sebagai 'senjata' adaptasi seperti yang dilakukan hewan? Maka dalam sudut ini tumbuhan kembali unggul.
Tapi, bentuk hewan yang beragam, dan jaringan otot pada hewan yang memungkinkan hewan bergerak juga memiliki nilai positif tersendiri.
Jika hewan dan tumbuhan yang hidup di daerah tropis dipindahkan ke kutub, kira-kira siapa yang akan mati terlebih dahulu? Menurut saya yang akan mati dahulu adalah tumbuhan. Apakah kalian ingat saat kalian berolahraga atau banyak bergerak, pasti akan berkeringat, bukan? Keringat adalah respon tubuh untuk mendinginkan suhu tubuh yang naik setelah melakukan kegiatan seperti olahraga. Seperti halnya kita, hewan juga bisa bergerak secara aktif untuk menghangatkan tubuhnya dan mencari makan, sedangkan tumbuhan hanya bergerak secara pasif. Jika kita membayangkan sebuah tanah di kutub, pasti yang muncul di benak kita adalah ladang salju putih yang dingin, bukan? Berbeda dengan tanah, salju tidak mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk bertahan hidup. Terlebih lagi, intensitas cahaya matahari di daerah kutub jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah tropis. Hal ini tentu saja mengganggu proses bertahan hidup tumbuhan terutama dalam proses pencarian dan pembuatan makanan, sehingga tumbuhan akan cepat mati.
Dari berberapa alasan di atas, ada 3 bukti yang mendukung tumbuhan lebih unggul, dan 2 bukti yang mendukung hewan lebih unggul. Maka dari data, riset, dan pembahasan yang sudah saya lakukan, saya percaya bahwa tumbuhanlah yang memiliki kemampuan adaptasi lebih tinggi.
Yang pertama adalah dari segi dinding sel, hanya sel tumbuhan yang memiliki dinding sel. Dinding sel ini menyebabkan sel tumbuhan menjadi 'terbatas' dalam proses adaptasi karena sifat dinding sel yang semi permeable atau bisa dikatakan pilih-pilih. Sedangkan sel hewan yang tidak memiliki dinding sel akan lebih leluasa dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan karena tidak ada pembatas bagi mereka. Tapi, dinding sel ini bagai pisau bermata dua, tumbuhan juga mendapatkan keuntungan tersendiri dengan memiliki dinding sel. Dengan memiliki dinding sel, sel tumbuhan menjadi punya pelindung untuk melindungi organel-organel penting di dalam sel. Sedangkan sel hewan, tidak memiliki dinding sel sebagai alat perlindungan. Sehingga dalam segi ada tidaknya dinding sel, menambah satu poin bagi hewan dan tumbuhan.
Yang kedua adalah jika dilihat dari segi tuanya usia tumbuhan dan hewan. Hewan yang paling tua yang saya temukan berumur 2000 tahun, sedangkan tumbuhan paling tua yang saya temukan berumur 43.600 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hidup tumbuhan lebih panjang daripada hewan, yang berarti tumbuhan lebih adaptif daripada hewan. Hal ini dikarenakan tumbuhan memiliki jaringan meristem yang sel-selnya selalu aktif dalam pembelahan. Pembelahan yang terus menerus tersebut menyebabkan lahirnya sel-sel muda yang kemudian akan menggantikan sel-sel yang sudah tua atau rusak. Sehingga dalam segi usia, tumbuhan mendapat satu poin.
Yang ketiga adalah jika dilihat dari segi bentuknya dari jaman dulu sampai jaman sekarang. Tumbuhan purba memiliki bentuk yang relatif sama dengan tumbuhan jaman sekarang, sedangkan hewan kebanyakan memiliki keberagaman bentuk karena hasil adaptasi dengan lingkungan. Itu berarti tumbuhan sudah cukup kuat untuk beradaptasi tanpa harus dengan merubah bentuknya. Sehingga dalam hal ini, tumbuhan kembali unggul dengan 3 poin
Yang keempat adalah jika dilihat dari segi pengandaian. Pengandaian yang saya gunakan adalah apa yang akan terjadi jika hewan dan tumbuhan tropis dipindah ke kutub. Menurut saya, yang akan lebih dahulu mati adalah tumbuhan. Tentu saja dalam keadaan ini suhu yang rendah tak terhindarkan. Tapi hewan masih bisa menghangatkan tubuhnya dengan bergerak secara aktif. Hewan juga bisa bergerak untuk mencari makanannya. Sedangkan tumbuhan hanya bisa diam ditempat. Salju tidak mengandung zat-zat hara yang terkandung dalam tanah, intensitas cahaya matahari di kutub juga tidak sekuat di daerah tropis. Sehingga tumbuhan akan lebih cepat mati daripada hewan. Dalam hal ini, hewan mendapat total perolehan 2 poin.
Sekali lagi saya simpulkan bahwa tumbuhanlah yang lebih adaptif daripada hewan. Demikian pendapat saya mengenai adaptasi tumbuhan dan hewan. Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penggunaan atau penulisan kata. Cukup sekian dari saya, dan selamat berjumpa kembali di tulisan saya berikutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H