Mohon tunggu...
Carissa Ardiningrum
Carissa Ardiningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Baru bergabung

Pengalaman membangun pemikiran kritis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Opini: Gangguan Mental, Psikiater atau Psikolog, Apakah Sesederhana Itu?

7 Februari 2022   10:52 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:03 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan, individu tidak bisa lepas dari apa yang namanya permasalahan, faktor tuntutan, keadaan, kondisi dan aspek lainnya yang dapat menjadi penyebab permasalahan muncul, salah satu permasalahan yang sekarang menjadi sangat berhubungan dengan diri dan kehidupan adalah masalah mental, dalam ranah gangguan mental. Dari mulai anak-anak, remaja, dewasa dan tua permasalahan mengenai gangguan mental bisa menyerang siapa saja dan dari lini umur yang beragam, tidak pilih kasih dalam artian hanya menyerang orang kurang mampu, orang miskin saja, tidak, gangguan mental ini tidak pandang bulu, kaya raya, muda, tua, dan lainnya dapat terkena, dan juga tidak melihat profesinya.

Masalah gangguan mental ini memang dewasa sekarang menjadi permasalahan yang paling sering dialami, karena zaman yang terus berkembang dan permasalahan dan kebutuhan hidup yang semakin kompleks. Pada dasarnya permasalahan mengenai gangguan mental ini dari zaman dahulu sudah ada tetapi semakin berkembangnya zaman semakin mudah dalam memahaminya dengan teori dan intervensi penangananya yang semakin update juga, tapi apa memahami gangguan mental sesederhana itu?. Sebelumnya mengenai gangguan mental harusnya tidak dianggap umum, dalam artian penyakit biasa, gangguan mental ini beragam, seperti depresi, kecemasan berlebih, gangguan tidur dan sebagainya, tetapi ketiga contoh gangguan mental ini yang mungkin banyak dialami individu, memang terlihat sederhana tapi terkadang gangguan mental tidak sesederhana yang dipikirkan, bagaimana persepsi tiap individu dalam menilainya.

Banyak yang memahami gangguan mental sebagai gangguan kesehatan yang biasa, tapi tidak segamblang itu, banyak bahaya yang akan membersamai individu yang mengalami gangguan mental, seperti ranah kehidupannya yang dapat terganggu dan melambatkan progress diri, yang mana mau tidak mau individu dengan gangguan mental harus bisa survive dengan mencari pertolongan seperti ke Psikiater atau Psikolog, tentu saja hal tersebut antara mudah dan tidak, antara menganggapnya sebagai suatu yang perlu ditangani atau sesuatu yang disembunyikan, sudah tidak menjadi rahasia, yang mana masih banyaknya persepsi dan pelabelan oleh individu maupun masyarakat dalam melihat penderita gangguan mental atau umumnya saja individu yang pergi ke Psikiater atau Psikolog merupakan individu atau orang yang “sakit jiwa” atau “orang gila”, berangkat dari hal itu yang mana terkadang menjadi alasan terkuat kenapa banyak orang yang tidak berani datang ke Psikiater atau Psikolog.

Pelabelan pada individu yang mengalami gangguan mental sebagai orang gila atau sakit jiwa ini tentu saja menjadi momok yang menakutkan bagi penderita, ketakutan muncul tentang bagaimana dirinya dipandang dalam oleh individu lain termasuk masyarakat, tapi yang paling menjadi khawatir adalah bagaimana respon dan pandangan dari keluarganya sendiri, dan hal-hal tersebut membuat ketakutan semakin berkembang, yang mana bisa membuat dirinya tidak berani atau bahkan enggan mencari pertolongan, bahkan hanya untuk memastikan gangguan mental seperti apa yang ia alami pun menjadi polemik batin.

Ada pelabelan tentunya ada penyebab, begitupan dalam konteks pelabelan orang sakit jiwa atau orang gila pada individu yang mengalami gangguan mental, faktor yang paling umum adalah kurangnya pemahaman mengenai gangguan mental kepada masyarakat dan khalayak umum dan ranah kerja Psikater atau Psikolog, yang mana jika mendegar Psikater atau Psikolog  banyak yang langsung memberi pelabelan bahwa ke Psikater atau Psikolog adalah bagi individu yang sakit jiwa.

Sebelumnya adanya pemberian pemahaman mengenai gangguan mental ini sangat penting dan dibutuhkan, kenapa? banyak alasan yang bisa menjadi acuan, seperti terkadang individu tidak yakin apakah dirinya mengalami gangguan mental atau hanya sekedar stress biasa, jenuh, tapi apakah sesederhana itu? Pastinya tidak, yaitu apabila itu terus berlanjut dan mengganggu aktivitas diri dan pemikiran diri maka harus segera dicari alasannya, dicari solusinya yaitu dengan datang dan berkonsultasi pada Psikiater atau Psikolog. Alasan lainnya yaitu agar dapat merubah pikiran dan anggapan bahwa gangguan mental itu tidak berbahaya, hanya penyakit biasa, tujuannya yaitu agar lebih aware pada keadaan diri dan orang sekitar, serta tahu bahayanya gangguan mental yang dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan. 

Jadi pada dasarnya pemahaman mengenai gangguan mental ini harus dipahami dengan benar, bagaimana penangannya, salah satunya yaitu dengan ke Psikolog atau Psikiater, karena memang profesi tersebut yang memiliki ilmu dalam ranah gangguan mental ini, jangan memberikan stereotipe yang buruk dalam konteks ini yaitu sakit jiwa atau orang gila, karena ini akan menjadi sumber ketakutan dan yang lebih buruk yaitu individu tersebut memang memahami dan mempersepsikan dirinya sebagai individu yang sakit jiwa bahkan orang gila. Kenapa perlu dipahami dengan benar dalam aspek gangguan mental sendiri maupun hubungannya dengan Psikiater atau Psikolog yaitu karena untuk menghindari persepsi yang buruk dan menjadi lebih terbuka dan kritis dalam memahami permasalahan ini, tidak serta merta membenarkan apa yang menjadi pelabelan, dengan kata lain menjadi pribadi yang kritis dan tidak lupa untuk peduli dengan sekitar, karena tidak mustahil orang disekitar kita mengalami masalah gangguan mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun