Â
 Museum ini dibangun untuk menghormati Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955.Â
 Saat konferensi ini diselenggarakan, Indonesia baru berumur sepuluh tahun sebagai tuan rumah.
 Prinsip-prinsip Bandung lahir pada konferensi ini, yang kemudian menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa terjajah di dunia.  Mengutip  situs Asian African Museum, keberhasilan konferensi ini tidak hanya terlihat pada saat itu saja, namun semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia.
 Oleh karena itu, keberhasilan menjadi  tuan rumah Konferensi Asia Afrika bukan hanya sebuah prestasi biasa bagi Indonesia, namun juga sebuah prestasi.
 Pasca berakhirnya Konferensi Asia Afrika, banyak negara Asia  Afrika mulai mempertanyakan nasib Gedung Merdeka dan Bandung.
 Salah satu tokoh yang sering menerima pertanyaan dan saran mengenai Gedung Merdeka dari perwakilan Konferensi Asia Afrika adalah Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.  Saat itu, ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.
 Oleh karena itu, pada tahun 1980, pada peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika, Prof. Mochtar menyarankan agar Gedung Merdeka dijadikan museum.Â
 Ide ini diterima dengan baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H