Mohon tunggu...
Cariefs Womba
Cariefs Womba Mohon Tunggu... Wiraswasta - Banyak Belajar Perbedaan

Mengangkat dan Menceritakan Realitas Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kampung Neraka, Sekarang Menjadi Sorga

17 Maret 2017   14:35 Diperbarui: 13 Maret 2020   03:39 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Habisnya bukit, dan kemudian dibentuk menyerupai danau, menjadikan mata air tertampung menjadi lebih banyak dan luas, menyerupai danau nan indah dan sekarang warga lebih leluasa untuk memanfaatkanya. Kemudian oleh warga disepakati kalau mata air ini harus diatur sedemikian rupa, tidak saja sebagai sumber air minum saja, namun akan digunakan untuk irigasi bagi pembukaan kolam ikan dan perkebunan agar perekonomian warga tumbuh. Juga ada rencana jangka panjang, kalau danau buatan ini akan dikelola dan ditata serapih mungkin sebagai tempat wisata. 

Kini sumber mata air, telah menjadikan roda perekonomian warga berkembang dengan baik. Tahun-tahun berikutnya kampung ini menjadi tempat wisata yang sangat menarik, apalagi dengan cerita yang ada. Demikian juga dengan sarana jalan yang halus dan mulus menuju kampung ini, merupakan bekas peninggalan dari aktifitas penambangan bukit, kini telah ramai dikunjungi warga dari luar daerah.

Keberadaan pemuda yang tak sengaja ini, telah membawa perubahan besar cara berpikir dan bertindak warga jauh dari kebiasaan semula. Keberadaan yang tidak lebih dari dua bulan telah merubah keadaan. Berbekal ilmu yang dimiliki dan dimanfaatkan untuk kemashlahatan orang lain. Tanpa pamrih dan pujian terkecuali keridhoan Tuhan. (CAS)

*Cerita Fiksi yang terinspirasi dari Desa Hiware Bazar di India

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun