Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang memiliki dorongan untuk hidup berkelompok secara bersama-sama. Oleh karena itu, dimensi sosial menyatu kepada kepentingan sebagai makhluk sosial, yang didasari pada pemahaman bahwa manusia hidup bermasyarakat. Pendidikan dalam konteks ini adalah usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat berperan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan lingkungan. Dalam hal pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung pada luas tidaknya produk serta kualitas pendidikan itu sendiri. Semakin besar output sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap dalam artian mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat, sebaliknya meskipun lembaga pendidikan mampu mengeluarkan outputnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah tidak saja bagi output yang bersangkutan tapi berpengaruh juga bagi masyarakat.
Pendidikan dan masyarakat saling keterkaitan, untuk mengembangkan pendidikan diperlukan partisipasi dari masyarakat, untuk  selalu peduli akan berpengaruh pendidikan terhadap kehidupan masyarakat. Masyarakat dalam konteks ini berperan sebagai subjek atau pelaku pendidikan, tanpa adanya kesadaran masyarakat akan pendidikan, maka negara tidak akan berkembang, kita akan tergantung pada orang atau negara lain yang jauh lebih berkembang dari kita, maka dari itu peranan masyarakat terhadap pendidikan sangat berpengaruh untuk perkembangan wilayah atau negaranya sendiri, melalui pendidikan masyarakat dapat memperoleh ilmu yang dapat ia manfaatkan di dalam kehidupan untuk kesejahteraan bersama.
Pembinaan dan Tanggungjawab Pendidikan oleh Masyarakat. Bila dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang yang dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai kepada yang berpendidikan tinggi. Baiknya kualitas suatu masyarakat ditentukan oleh kualitas pendidikan para anggotanya, makin baik pendidikan anggotanya, makin baik pula kualitas masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan dilingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas, tidak jelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah. Hal ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di masyarakat. Meski demikian masyarakat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan. Nasional, ikut melaksanakan pendidikan non pemerintah (sosial).
Walaupun tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan belum jelas, akan tetapi masyarakat harus berperan aktif dalam pendidikan, karena masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah lingkungan keluarga dan sekolah. Olehnya itu untuk memperoleh kualitas yang baik terhadap pendidikan, maka kualitas masyarakat pun harus baik, agar saling menunjang antara satu dan lainnya, jika kualitas pendidikannya baik maka akan menghasilkan keluarga keluaran atau hasil didik yang baik pula secara keseluruhan.[2]
Pada dasarnya pendidikan adalah usaha orang tua atau generasi tua untuk mempersiapkan anak atau generasi mudanya agar nantinya dapat hidup secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara baik. setiap kelompok masyarakat, atau suku bangsa, mempunyai cara-caranya tersendiri yang berbeda satu dengan lainnya. Bahkan pada umumnya orang berpendapat bahwa kemajuan dan perkembangan suatu masyarakat, bangsa dipengaruhi atau tergantung pada sistem pendidikan, dan sistem pendidikan itu terbentuk sesuai dengan pandangan hidup bangsa yang bersangkutan. Suatu masyarakat atau bangsa dengan pandangan hidup yang terbuka, akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan zaman.
Tujuan pendidikan berkaitan erat dengan tujuan hidup manusia, dan tujuan hidup ini pun berbeda-beda antara bangsa yang satu dengan yang lainnya dalam menanggapinya. Permasalahan dari pendidikan tersebut adalah apakah pendidikan itu mendidik dan mengembangkan individu, atau untuk mengembangkan bangsa, masyarakat atau negara? Dalam sistem pendidikan yang demokrasi, dimana orientasi pendidikan adalah untuk mendidik dan mengembangkan individu, maka negara berkewajiban untuk memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan dan pengembangan sengenap potensinya.
Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri, bahkan pada masa sekarang ini, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, masih terbatas pada bangsa-bangsa tertentu, yaitu dikalangan bangsa-bangsa yang sudah maju, maka dengan pendidikannya boleh dikatakan mereka memegang kendali terhadap kehidupan bangsa lainnya. Dengan demikian, eksploitasi bahkan penjajahan dari bangsa-bangsa maju terhadap bangsa yang lemah dan belum berkembang tidak mampu dihindari, mereka yang berpendidikan minim akan selalu bergantung pada mereka yang jauh lebih maju dan berpendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H