Festival budaya yang hadir dalam beragam perayaan di setiap provinsi, membawa suasana yang tidak hanya dimiliki golongan tertentu saja. Seperti yang berlangsung pada festival Cap Go Meh di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Pawai budaya tersebut makin meriah dengan kuda lumping dan reog ponorogo.
Kesenian dan budaya seperti kuda lumping serta reog ponorogo sudah populer sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. Saat berlangsung festival Cap Go Meh, penampilan kuda lumping dan reog ponorogo menarik banyak perhatian masyarakat.
Dalam acara pawai yang menempuh jarak yang cukup lumayan jauh, kehadiran kuda lumping dan reog ponorogo juga dimeriahkan dengan kehadiran sanggar budaya.
Kehadiran Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kota Tanjung Pinang, Syafaruddin tepat pukul 20.15 WIB saat melepas acara dalam pembukaan pawai, sejumlah atraksi seperti barongsai, marching band, dan penampilan pakaian adat khas Kepri menjadi tontonan masyarakat.
Sesampainya di ujung jalan pawai, masyarakat Tanjung Pinang berkumpul di panggung perayaan festival Cap Go Meh dengan ciri khas warna merah dan dipercantik dengan hiasan lampion.
Tema yang menjadi festival Cap Go Meh di Tanjung Pinang dilengkapi slogan "Indahnya Kebersamaan" Â menjadi latar belakang panggung.
Pada kesempatan tersebut, Syafaruddin menyampaikan pesan bahwa masyarakat perlu menjaga persatuan Indonesia, terlebih memasuki tahun politik yang sebentar lagi berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H