Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Tsunami Banten dan Lampung Selatan, Kisah Anjing Pelacak Tak Mau Pergi Jika Jasad Belum Diangkat

25 Desember 2018   22:29 Diperbarui: 25 Desember 2018   22:46 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Tribunnews.com)

Hewan adalah salah satu makhluk yang memiliki indera yang sering sensitif dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Dengan pelatihan secara tepat sesuai keinginan pelatih hewan, berbagai jenis hewan tertentu sering menjadi tumpuan manusia untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh mesin dan teknologi.

Seperti hal kisah anjing pelacak yang baru diturunkan untuk membantu petugas mencari korban yang masih tertimbun dan masih ada harapan untuk diselamatkan. Dalam pencarian korban tsunami Banten dan Lampung Selatan masih terus berlanjut sampai hari ini.

Dalam upaya membantu pencarian korban yang tertimbun dibawah reruntuhan puing dan lumpur, Polda Lampung menerjunkan anjing pelacak kemampuan spesial K9 dari satuan Ditsabhara.

Untuk mempermudah indera pelacak K9 mencari korban, anjing pelacak yang diberi nama Vero ini dilepas. Setelah menelusuri berbagai lokasi, sekitar 15 menit kemudian Vero berdiam di lokasi sambil menduduki atas puing tersebut.

Saat pawang mencoba menarik Vero untuk melanjutkan tugasnya, hewan tersebut enggan beranjak. Ketika sejumlah personal lain mendekat dan membongkar reruntuhan puing tersebut, ditemukan 2 jenasah di lokasi yang ditandai Vero.

Menurut keterangan yang disampaikan pawang sekaligus pelatih Vero, Brigpol Suprayodi mengatakan, tenaga sejenis anjing pelacak sudah diturunkan saat hari pertama untuk membantu tugas. Dirinya juga menjelaskan, jenis anjing yang diturunkan bisa berbeda dari hari ke hari menyesuaikan kebutuhan.

Proses pelatihan anjing dengan memberikan aroma yang khas, banyak membantu petugas di lapangan. Untuk melatih anjing dijadikan alat pelacakan, juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan.

Dari berbagai proses seleksi dan latihan secara khusus, beragam kemampuan anjing pelacak dapat dimaksimalkan, seperti pelacakan untuk korban bencana, peristiwa kriminal ataupun untuk tugas-tugas lainnya yang membutuhkan indera penciuman yang tajam dari anjing pelacak tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun