Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketum PPP Bilang Prabowo Banyak Hoak-nya, Ini Alasannya

17 Desember 2018   18:47 Diperbarui: 17 Desember 2018   18:54 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia menghadiri pembekalan timses Devisi Direktorat Hukum Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf se-Indonesia di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12). Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy memberikan pernyataan kepada media berita online.

Dilansir laman IDNTimes.com 15/12. Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy mengatakan bahwa kubu Prabowo Subianto sekarang tidak bisa menggunakan cara yang seperti dulu, yakni strategi melalui Obor Rakyat. Sumber.

Pemilihan presiden tahun 2014 yang terjadi sebelumnya, saat itu tabloid Obor Rakyat menyebarkan hoaks untuk menjatuhkan pesaing tanpa menggunakan kebenaran dan fakta. Selain itu, perkembangan dunia digital yang semakin mudah di akses memudahkan masyarakat memperoleh fakta dan berita lebih aktual, sehingga hal itu tidak bisa di gunakan lagi.

Rommy menerangkan dalam kampanye pemilihan presiden 2019 saat ini, justru petinggi dari partai lawan yang sering menciptakan hoaks. Dalam penjelasan yang disampaikan Ketum PPP menerangkan beberapa pernyataan seperti Indonesia bubar tahun 2030 berasal dari novel, Ratna Sarumpaet yang dipukuli dengan mengadakan jumpa pers melibatkan tokoh politik.

Dalam penilaian yang disampaikan Rommy yang pernah menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Subianto-Hatta tahun 2014. Menjelaskan bahwa strategi hoaks saat itu dilakukan oleh para simpatisan. Namun didanai oleh orang-orang yang diduga memiliki kedekatan dengan Prabowo. Sedangkan untuk Pilpres 2019, menunjukkan bos-bosnya langsung turun, berbeda dengan 2014 hanya menurunkan kroco-kroco.

Dalam pertemuan bersama tim advokasi belum lama ini, terungkapnya sejumlah isu-isu nasional memang masih dirasakan muncul di masyarakat. Seperti isu komunis, anti-Islam, dan antek asing yang terkesan menyudutkan Jokowi yang sama terjadi pada Pilpres 2014 lalu.

Untuk menepis isu tersebut, sejumlah langkah yang sudah dilakukan oleh timses dan calon presiden nomor urut satu Jokowi adalah menemui para kiai dan ulama secara langsung. Tujuannya selain untuk silaturahmi, juga untuk meluruskan isu kebohongan yang masih ada di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun