Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Hujan Turun, Tarif Naik, Ojek Onlinenya Menghilang

17 November 2018   23:19 Diperbarui: 18 November 2018   00:11 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber okezone.com)

"Pak, tolong jemput anaknya ya, ibu ga bisa jemput nih, sedang hujan... sudah di pesan ojek online, tapi layarnya muter-muter terus ! " Itu kalimat yang sering saya terima ketika musim hujan sudah datang.

Memasuki musim hujan yang sudah mulai membasahi aspal di jalan, memang menjadi anugerah untuk mahluk hidup di dunia. Tapi untuk beberapa orang, hujan tidak jarang malah menjadi kerepotan tambahan.

Kebiasaan ibu rumah tangga yang bergantung penuh dengan sarana trasportasi ojek online yang booming tersebut, memang menjadi permasalahan sendiri, terutama saat hujan sudah menguyur bumi. Sedangkan di saat yang sama, harus memesan ojek online atau menjemput anak pulang dari sekolah.

Jika situasi normal, kendala tersebut mungkin tidak muncul. Dengan bekal smartphone di tangan, ibu yang mendapatkan misscal sang anak, dapat segera memesan ojek online untuk menjemput anaknya.

Tradisi menggunakan ojek online, dilakukan karena rumah yang tidak dapat di lalui kendaraan jenis mobil. Sedangkan untuk perjalanan menuju rumah dari depan jalan raya, masih memerlukan beberapa ratus meter lagi untuk tiba di depan pintu. Jika mobil online bisa sampai di depan rumah, sebagian besar orang tua pasti akan memilih mobil online untuk menjemput anaknya. Itupun dengan catatan mobil online mau mengambil orderan saat hujan.

Kembali tentang menjemput anak yang tertinggal di sekolah atau keluarga yang tidak terangkut kendaraan karena hujan. Barangkali cerita ini akan mulai menghias percakapan dengan tetangga.

Tarif naik, ojek online menghilang


Iming-iming bonus tambahan dengan menaikkan harga per kilo untuk ojek online, tampaknya kurang begitu menarik banyak minat driver tersebut.

Misalnya seseorang teman ojek online mengatakan, meski dirinya tau ada kenaikan tarif untuk mengangkut penumpang atau menerima order saat hujan, namun hal tersebut tidak diambilnya karena beralasan jika sakit karena hujan, justru dirinya tidak bisa bekerja secara normal pada esok harinya, akhirnya lebih memilih untuk berteduh juga atau tidur di rumah.

Bagi driver online yang sedang di luar untuk mencari rejeki, tidak jarang justru mendapat panggilan dari keluarganya sendiri untuk jemput. Sebut saja seperti saya yang berada di wilayah tertentu. Jika kondisi memungkinkan dan tidak jauh, akhirnya memutuskan untuk memilih menjemput anak yang pulang sekolah.

Jika sudah sampai di rumah dengan kondisi basah, rasanya tanggung juga untuk tidak mandi dan ganti pakaian, ujung-ujungnya males keluar lagi dan memilih tidur juga di rumah.

Mungkin penggunaan jas hujan betul dapat mengurangi air hujan, namun hal tersebut tidak 100% kering. Jika misalnya ada driver online yang memiliki jas hujan lengkap untuk dirinya dan penumpang, umumnya hanya bisa mengambil Order maksimal 3-5 saja. Selebihnya, pakaian driver akan basah. Disamping itu juga, driver akan mempertimbangkan keamanan smartphonenya jika terus menerus basah, akhirnya memilih pulang ke rumah. Sehingga, lama kelamaan driver online akan menghilang jika hujan berlangsung lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun