Pernah melihat kendaraan dengan warna yang unik atau berbeda di jalan raya ? Jika kita memperhatikan dengan jarak lebih dekat, sebagian kendaraan mobil ternyata telah menggunakan teknologi serat karbon.
Penggunaan serat karbon yang sebagian besar sudah digunakan pemiliknya, seperti motor dan mobil. Penampilan yang tampak berbeda ketika Anda melihatnya adalah warna yang dominan hitam mengkilap dan memantulkan sedikit cahaya di lokasi yang terang.
Meski belum begitu populer penggunaan serat karbon, spesifikasi serat karbon yang berbobot ringan itu, bukan sekedar untuk gaya-gayaan semata.
Bagi pemakai serat karbon yang digunakan untuk kendaraan, kemungkinan besar mereka sudah mengetahui kualitasnya, serat karbon sering digunakan sebagai bahan body-framing atau beberapa bagian dalam kendaraan superior.
Belum lama ini, Divisi kendaraan elit Volvo yang terletak di Gothenburg, Swedia, Polestar, melakukan serangkaian tes mobil dengan cara menabrak kendaraan listrik yang seluruh tubuhnya terbuat dari serat karbon, sebagaimana dikutip dari Auto Evolution.
Tes dengan tabrakan ini sengaja diselesaikan sebagai program kemajuan model utama dari kendaraan listrik yang diberi nama Polestar 1.
Dalam menjalankan tes tersebut. Mobil listrik yang diberi nama Polestar 1, menunjukan seperti apa yang akan terjadi jika kendaraan yang di lapisi serat karbon saat mengalami benturan frontal pada kecepatan 56 km / jam.
Hasilnya memberikan kabar yang mengembirakan, ternyata serat karbon dapat mempertahankan struktur bagian mobil tanpa mengisyaratkan rusak atau patah setelah kendaraan dihantam dengan halangan, bagian utama yang menjadi fokus pengamatan saat itu, terutama di wilayah kap mesin dan pintu masuk.
"Kami sangat antusias dengan uji tabrak ini, uji tabrak pertama Polestar 1 membuktikan tentang hal-hal yang belum kami ketahui sebelumnya," ucap CEO Polestar, Thomas Ingenlath.
Penggunaan serat karbon sebagai bahan untuk kendaraan, awal mulanya mulai di kenal dan menjadi populer ketika ajang motor motoGP dan mobil balap F1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H