Mohon tunggu...
Milanor girsang
Milanor girsang Mohon Tunggu... -

si batak lasak...:-)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wuthering Height

7 Maret 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13310992431072977993

Kesan pertama melihat sampul buku ini yang terbayang dalam pikiranku ini pasti salah satu buku yang bertemakan cerita tentang cinta yang romantis seperti kisah Romeo and Juliet. Kemudian aku melihat bagian belakang sampul buku dan membaca resensinya. Semakin meyakinkanku kalau ini kisah percintaan romantis yang akan berakhir dengan kebahagiaan. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli dan membacanya.

Sebuah novel klasik yang ditulis di abad ke-19 oleh Emily bronte. Menceritakan tentang kisah cinta segitiga antara Heathcliff, Catherine Earnshaw dan Edgar Linton.Heathcliff merupakan anak adopsi dari Tuan Earnshaw yang dipungut pada saat perjalanan pulang dari Liverpool. Sedangkan Catherine adalah putri dari Tuan Earnshaw. Singkatnya, antara Heathcliff dan Catherine tumbuh benih-benih cinta namun pada akhirnya Catherine memilih Edgar Linton seseorang yang berasal dari keluarga kaya dan status sosial yang sama dengan keluarganya. Ini menimbulkan dendam dan sakit hati di dalam diri Heathcliff dan berjanji akan membalaskan dendamnya tersebut. Khususnya juga kepada Hindley Earnshaw, kakak kandung Catherine yang selalu menyepelekan dan menghina dirinya. Dendam membuat Heathcliff menjadi pria tamak, serakah dan tidak berperasaan. Itu semua karena satu hal: Cinta.

Membaca novel ini mau tidak mau sangat menguras emosi dan kesabaran. Emily bronte tidak menggambarkan tokoh atas hitam dan putih. Semua tokoh cerita memiliki sisi kelam dan sifat yang gelap. Jangan berharap akan menemukan tokoh protagonis dengan sifat yang sempurna. Semua manusia digambarkan sebagai mahluk yang memiliki sisi baik dan sisi buruk. Bisa dikatakan ini salah satu novel yang suram namun tetap elegan. Nyaris setiap situasi diceritakan dengan bahasa yang kasar, penuh cacian namun ketika penyampaian tentang cinta, Emily menghadirkan situasi yang melankolis. Ada banyak kalimat-kalimat cinta yang disampaikan secara indah namun tersimpan kepedihan. Dalam filem twilight saga, di buku ketiga, Bela swan ada mengutip kalimat-kalimat cinta dari buku ini.

Dari halaman pertama, terkesan alur cerita monoton dan membingungkan. Ada baiknya sebelum membaca halaman pertama, silahkan hafal silsilah keluarga Earnshaw dan keluarga Linton agar tidak terkecoh atas penyebutan nama-nama dalam cerita ini. Sampai di pertengahan buku, ketegangan mulai muncul dan semakin hanyut dalam cerita dan tidak terasa sudah sampai pada halaman terakhir. Akhir cerita jauh dari apa yang kita bayangkan sebelumnya. Mengejutkan. Namun itulah letak menariknya novel ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun