Mohon tunggu...
Gun Abraham
Gun Abraham Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger Bertema Pengembangan Diri berbasis NLP, Psikologi Terapan, Hypnosis & Hypnotherapy.

Saya Gun Abraham, dan saya mencintai dunia pengembangan diri. Jangan lupa mampir di web pribadi saya [ https://www.gunabraham.com | https://pengembangandiri.com ]. Pemahaman saya berbasis pada NLP, Psikologi Terapan, Hypnosis & Hypnotherapy, Serta sedikit Filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Minimnya Pendidikan Seks Melahirkan Pecandu Bokep di Indonesia

3 Oktober 2019   14:41 Diperbarui: 3 Oktober 2019   15:07 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ary Panjalu - Hypnosexolog.com

Mendengar kata 'bokep' tentu Anda sudah tidak asing lagi. Begitu besarnya industri ini menjadikan Anda atau mungkin anak Anda besok menjadi sasaran market mereka. 

Fakta mencengangkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara pengakses situs bokep terbanyak di Dunia. Untuk anda  yang belum paham istilah tersebut, istilah bokep adalah sebutan bagi bahasa awam untuk konten video pornografi.

Bokep dan Indonesia

Sebuah survei yang dilakukan PornHub (situs porno asal Amerika) menemukan bahwa tahun 2015 dan 2016 menyatakan bahwa Negara Indonesia menunjukan ranking kedua terbanyak pengakses video bokep setelah India.

Dari data tersebut diketahui bahwa 74% pengakses konten tersebut (di Indonesia) adalah anak muda dan sisanya orang dewasa dan yang telah berumur. Hal ini pernah diutarakan oleh Koordinator Nasional ECPAT Indonesia, Ahmad Sofian di Jawapos.

Menurut biro pusat statistik, saat ini pengguna internet di Indonesia sudah di angka lebih dari 130 juta pengguna, sedangkan pengakses internet di bawah usia 19 tahun ada di atas 13 juta orang. 

ak mau kalah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sendiri telah melakukan sebuah survey kepada 4500 pelajar SMP dan SMA di 12 Kota. Hasilnya adalah semua pelajar tersebut pernah mengakses konten pornografi.

Hal ini diperparah dengan data yang menunjukan bahwa 92,7 persen responden melakukan kissing dan oral sex, 61 persen pelajar SMP melakukan hubungan di luar nikah, dan 21,2 persen siswi SMU melakukan aborsi.

Sementara Yayasan Anak di Jabodetabek juga melakukan sebuah penleitian yang menunjukkan bahwa sebanyak 85% anak berumur 9-15 th pernah mengakses konten pornografi.

Data-data tersebut adalah fakta-fakta yang ditemukan bedasarkan survey dan riset dari badan terkait. Dampak mengerikan dapat terjadi pada generasi penerus kita selanjutnya.

Fakta tentang Bokep

Anda semua pasti setuju bahwa 'bokep' atau konten pornografi itu sangat merugikan dan berbahaya. Penelitian-penelitian telah dilakukan oleh para ahli, banyak hasil penelitian yang telah diterbitkan.

Bokep atau konten ponografi tidak hanya berdampak pada kerusakan fisik seperti kerusakan otak, namun dapat berpengaruh pada mental atau psikologi seseorang. JAMA Psychiatry tahun 2014 melaporkan adanya korelasi antara rutinitas menonton bokep dengan penurunan volume dan aktivitas di wilayah otak yaitu striatum.

Penting: Penelitian menunjukkan bahwa kerusakan otak yang disebabkan oleh bokep lebih parah jika dibandingkan kerusakan yang disebabkan oleh narkoba.

Ary Panjalu - Hypnosexolog.com
Ary Panjalu - Hypnosexolog.com

Menurut Ary Panjalu, seorang hypnotherapist, penulis buku Hypnosexology, sekaligus pemilik situs hypnosexolog.com mengatakan bahwa dampak video porno sangat mengerikan dari segi mental. Menurutnya dampaknya memang tidak dapat dirasakan langsung, namun saat mereka sudah dewasa baru akan terlihat jelas.

"Perilaku menonton video porno seringkali dibarengi dengan aktivitas seksual seperti onani atau masturbasi, jika hal ini berlangsung lama maka akan merusak mentalnya perlahan. Banyak klien yang datang pada saya dengan akumulasi masalah yang cukup parah karena ini" tuturnya.

Banyak kasus disfungsi ereksi, ejakulasi dini, antisosial, dan lain-lain yang ia hadapi selama ini bersumber dari kebiasaan menonton 'bokep' dan perilaku seksual yang mereka lakukan.

Pendidikan Seks Dianggap Tabu

Sayangnya, dampak serius tersebut nampaknya tidak menjadi perhatian yang serius oleh masyarakat atau petugas terkait. Kominfo bersama pemerintah memang sudah berusaha melakukan pemblokiran terhadap jutaan konten pornografi.

Namun upaya tersebut perlu dibarengi dengan penumbuhan kesadaran sehat dari masyarakat sendiri melalui pendidikan seksual, jika tidak maka upaya yang dilakukan akan sia-sia.

Masih banyak orang menganggap bahwa pendidikan seks tabu untuk dilakukan. Pendidikan seks di indonesia perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan masalah-masalah yang dapat muncul di kemudian harinya. Anak-anak dan remaja perlu diberikan bekal sejak dini untuk mengontrol diri mereka sendiri.

Menurut Ary Panjalu pendidikan seks di Indonesia memang sudah dilakukan, namun materi yang diberikan masih sangat minim. Materi yang ada selama ini hanya membahas mengenai penyakit menular seksual, reproduksi, dan seks yang sehat.

Menurutnya pendidikan seks itu sangat luas, tidak hanya membahas hal-hal tersebut. Pendidikan seks di Indonesia belum mengajarkan bagaimana cara mengelola dirinya secara mandiri. Anak-anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan seks yang layak dengan materi yang lengkap. Mereka berhak mempersiapkan masa depannya.

Ary Panjalu bersama teamnya memiliki sebuah misi untuk berpartisipasi dalam melakukan pendidikan seks ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Topik yang ia bawakan sangat spesifik yaitu mengenai bagaimana mengelola dirinya terkait pornografi demi mencegah perilaku-perilaku destruktif yang dapat menghancurkan masa depan mereka.


Sejak Kapan Pendidikan Seks Sebaiknya Dilakukan?

"Sejak Balita!" kata-kata tersebut diambil dari sebuah tulisan di kompas.com dalam wawancara bersama seorang Psikolog Elizabeth Santosa. Menurutnya pendidikan seks seharusnya berlangsung sepanjang usia, karena dalam rentang perkembangannya ada banyak fase yg berbeda dan membutuhkan materi yang sesuai.

Orang dewasa juga tidak terlepas dari pendidikan seks ini, banyak pasangan yang tidak bahagia karena pendidikan seksnya kurang. Tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan seks adalah salah satu faktor penting dalam menjaga keharmonisan keluarga.

Demikian tulisan dari saya mengenai pendidikan seksual, saya Gun Abraham semoga bermanfaat. 

Menurut Anda, apakah pendidikan seksual penting dilakukan? Silahkan tulis komentar Anda di bawah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun