Mohon tunggu...
Gun Abraham
Gun Abraham Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger Bertema Pengembangan Diri berbasis NLP, Psikologi Terapan, Hypnosis & Hypnotherapy.

Saya Gun Abraham, dan saya mencintai dunia pengembangan diri. Jangan lupa mampir di web pribadi saya [ https://www.gunabraham.com | https://pengembangandiri.com ]. Pemahaman saya berbasis pada NLP, Psikologi Terapan, Hypnosis & Hypnotherapy, Serta sedikit Filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Training Motivasi Karyawan Sering Gagal? Mungkin Karena ini

2 Oktober 2019   14:01 Diperbarui: 23 Februari 2020   21:21 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai training motivasi karyawan, saya punya satu pertanyaan. 

"Pentingkah Motivasi Kerja?"

Jika Anda adalah seorang pemilik usaha atau pemimpin dalam sebuah perusahaan, tentu Anda ingin performa team Anda selalu dalam keadaan terbaik bukan? Tidak ada satupun sistem yang menginginkan team berkinerja tidak maksimal. 

Performa maksimal akan membawa perusahaan ke arah yang terus maju, lebih besar, dan tentu profitable. Performa maksimal juga menandakan perusahaan tersebut dalam keadaan sehat dan layak untuk disebut perusahaan papan atas.

Sayangnya, apapun bentuk sebuah team pasti selalu memerlukan maintenance agar dapat tetap bekerja optimal. Jika Anda mengandalkan mesin dalam pekerjaan Anda maka tentu ada biaya perawatan, service, penggantian sparepart, dan sebagainya. 

Apabila team Anda berisikan manusia, maka proses maintenance akan jauh lebih kompleks. Tentu saja, manusia akan sangat berbeda dari mesin. Banyak faktor yang membuat kinerja manusia dapat menurun, dan hal ini perlu memiliki evaluasi lebih dalam.

Salah satu cara menjaga performa manusia adalah dengan memberikan dorongan atau daya penggerak yang ditanam ke dalam pikiran mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan training motivasi oleh para ahli di bidang NLP atau hipnoterapi. 

Para ahli pemberdayaan tersebut lebih memahami bagaimana cara kerja pikiran manusia, arah motivasi seseorang yg tentu akan berbeda satu dengan lainnya, dan mereka lebih memahami bagaimana cara mengaktifkan tombol daya gerak dalam diri manusia.

Training Motivasi oleh Ary Panjalu (hypnosexolog.com)
Training Motivasi oleh Ary Panjalu (hypnosexolog.com)

Kenapa training motivasi karyawan sering gagal?

Motivasi seringkali diidentikkan dengan musik yang 'wah', semangat yg menyala, uang yg banyak, mobil mewah, dan sebagainya. Semua hanya berbicara mengenai reward, reward, dan reward hingga melupakan 1 hal terpenting bahwa manusia itu unik. Manusia memiliki cara berpikir yg berbeda antara 1 dengan lainnya, bahkan jika mereka kembar identik sekalipun.

Banyak training motivasi karyawan tidak membuahkan hasil hanya karena dipukul rata, menganggap semua orang sama dan dapat diperlakukan dengan cara yg sama. Dengan kata lain hanya menyentuh satu sisi arah motivasi para pekerja tersebut.

Motivasi itu apa sih sebenarnya?

Motivasi berasal dari kata motif yg dalam kbbi memiliki arti alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu. Beberapa ahli juga berpendapat mengenai motivasi, berikut:

  • Menurut Weiner (1990), dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
  • Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan.
  • "Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari" (Makmun, 2003)
  • Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al., 2000; Sue Howard, 1999)

Teori-teori motivasi tersebut sangat kompleks dan mencoba membuka berbagai sudut pandang mengenai dorongan-dorongan dalam diri manusia. Dalam bekerja, tentu tidak semua orang berhasrat untuk kaya raya atau memiliki jabatan yg tinggi, karena memang bukan itu 'motif' mereka bekerja. Jika seseorang mampu menemukan 'motif' tersebut, maka dengan mudah orang ini dapat dimotivasi.

Memahami Arah Motivasi

Definisi para ahli di bagian sebelumnya dengan jelas menggambarkan bahwa setiap orang akan cenderung memiliki perbedaan motif dalam mencapai sesuatu. 

Anda mungkin bekerja untuk menjadi kaya, sukses, dan memiliki harta melimpah. Sebagian orang mungkin saja bekerja hanya karena agar tidak sengsara. Dua hal ini sangat jauh berbeda, satu mencari reward, lainnya menghindari punishment. Contoh lainnya jika Anda memiliki 2 orang anak, satu anak akan bergerak saat ia melihat hadiah, satunya bergerak untuk menghindari hukuman.

Tentu Anda perlu melakukan treatment berbeda agar kedua anak ini termotivasi untuk bergerak bukan?

Dalam memahami arah motivasi, tulisan ini akan menggunakan 2 sudut pandang saja yaitu Abraham Maslow Hierarchy of Needs dan Neuro Linguistic Program (NLP). Apabila Anda dapat memberikan sudut pandang dari teori lain, maka saya akan sangat berterima kasih.

1. Maslow Hierarchy of Needs

Training Motivasi Teori Abraham Maslow | Picture: thoughtco.com
Training Motivasi Teori Abraham Maslow | Picture: thoughtco.com

Abraham Maslow dengan hierarchy of needs nya adalah salah satu tokoh terkenal dalam dunia motivasi. Ia adalah tokoh psikologi humanistik yg menganggap bahwa manusia melakukan sesuatu karena untuk memenuhi 'needs' atau kebutuhan-kebutuhan baik jasmani maupun psikologi. 

Tidak hanya dalam pekerjaan, teori ini sering digunakan dalam berbagai bidang kehidupan seperti, pendidikan, masyarakat, maupun bisnis. Banyak pakar bisnis yang berkiblat ke teori ini dalam membuat iklan, atau meriset produk itu sendiri.
Berikut adalah Maslow hierarchy of needs

a. Fisiologis

Dalam hal ini, manusia bergerak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan, minum, tidur, buang air, dan bernafas. Ini adalah insting dasar karena jika tidak terpenuhi maka sudah pasti akan terjadi masalah dengan dirinya.

b. Kebutuhan Rasa Aman

Manusia butuh merasa aman, untuk itu mereka mencari perlindungan. Dalam konteks bekerja, ada banyak hal yang membuat mereka 'merasa' aman. Bisa karena merasa aman dari sangsi sosial bahwa ia bukan pengangguran, bisa juga merasa aman dengan gaji perbulan yg pasti, bisa juga merasa aman karena calon mertua tidak akan menolak, dan banyak sekali rasa aman lainnya.

c. Kebutuhan akan Rasa Cinta

Manusia butuh merasa mencintai dan merasa dicintai dalam hidupnya, hal ini dapat mendorong orang untuk termotivasi melakukan sesuatu. Sama seperti Anda yg mungkin akan memperjuangkan seseorang yg lebih Anda cintai daripada mereka yg tidak. Dalam konteks pekerjaan, maka seseorang perlu merasa mencintai perusahaannya dan merasa dicintai perusahaannya agar ia tergerak untuk berjuang maksimal.

d. Kebutuhan Penghargaan

Kenapa jam tangan senilai 1 Milliar rupiah tetap laku di pasaran? tentu... karena beberapa orang mencari penghargaan. Beberapa orang merasa lebih dihargai saat menggunakan jam tangan mahal. Dalam konteks pekerjaan, semua orang perlu merasa dihargai dalam perusahaan tempatnya bekerja. Beberapa orang mencari penghargaan dalam bentuk jabatan, sebagian lainnya mencari penghargaan dalam bentuk apresiasi (baik dalam materil maupun non materil). Saat sebuah perusahaan tau penghargaan seperti apa yg dibutuhkan masing-masing orang maka mereka akan mudah termotivasi.

e. Aktualisasi Diri

Setelah 4 kebutuhan sebelumnya terpenuhi, maka ada kebutuhan terakhir yang perlu terpenuhi yaitu Aktualisasi Diri. Saya memberikan contoh seperti Alm. Bob Sadino, ia adalah salah satu orang yg sudah mencapai tingkat aktualiasi diri, ia unik dan menjadi dirinya sendiri, menggunakan kemampuannya untuk berbagi dan membantu orang. Dalam hal motivasi karyawan, karyawan perlu merasa bahwa apa yg ia lakukan berguna, mereka perlu merasa bahwa potensi mereka masih dapat dimaksimalkan dan mereka dibutuhkan orang banyak.

2 NLP - Meta Program

Neuro Linguistic Program adalah bidang pengetahuan pemberdayaan diri yg sangat unik dan powerful dalam membantu perubahan diri. Dalam NLP ada satu bidang yg menarik untuk dipelajari yaitu Meta Program yg salah satu fungsinya adalah memfilter informasi yg akan masuk ke dalam pikiran, filter ini akan menyesuaikan apakah informasi tersebut sesuai dengan program yg sudah dimiliki atau tidak.

Meta program sendiri sering diartikan sebagai program dalam pikiran manusia yang mengatur bagaimana manusia belajar mempersepsikan sesuatu yang dilihatnya. 

Mempelajari hal ini dapat memperbaiki cara Anda berkomunikasi dengan diri sendiri maupun orang lain, karena dengan mengusai Human Meta Program yang ada di NLP maka dapat mengetahui gaya atau sumber motivasi diri sendiri maupun orang lain.

Secara umum meta program yg dimaksud dalam NLP merupakan filter persepsi manusia yang mengatur beberapa hal ini:

  • Atensi (Perhatian) Apa yang menjadi fokus perhatian ketika menerima informasidalam konteks tertentu
  • Sortir (Menyusun) Bagaimana manusia menyusun / mensortir informasi yang diterima saat itu dalam konteks tertentu
  • Memprores Informasi Bagaimana seseorang memproses setiap informasi yg akan masuk dalam konteks tertentu

Setiap orang dapat memiliki meta program yg berbeda dengan konteks yg berbeda pula, karena meta program satu blm tentu digunakan dalam seluruh konteks.

Ada banyak sekali meta program, namun kali in kita akan bahas 5 contoh saja meta program yg paling umum:

1. Proaktif - Reaktif

Meta program pertama ini menjelaskan mengenai perbedaan seseorang bertindak dapat disebabkan karena memang mereka memiliki program Proaktif  atau reaktif. Orang dengan program proaktif biasanya akan melakukan sesuatu dengan inisiatif tanpa menunggu stimulus, kode atau perintah. Orang dengan program reaktif biasanya cenderung menunggu perintah untuk melakukan sesuatu.

2. Mendekat - Menjauhi

Towards (Mendekati) VS Away (Menjauhi) ini adalah program yang membawa orang melakukan sesuatu dengan alasan mendekat terhadap sesuatu yg ia inginkan atau menjauhi sesuatu yg tidak ia inginkan. Mereka yg memiliki program mendekati dapat dicontohkan dengan seseorang yang bekerja lebih giat agar mereka semakin dekat dengan keuntungan/ kekayaan/ dsb. Sedangkan program menjauhi lebih cenderung bekerja untuk menghindari penderitaan, misal miskin, gunjingan, tekanan, dll.

3. Internal - Eksternal

Maksudnya adalah standar-standar dorongan untuk melakukan sesuatu terjadi dari dalam atau dari luar diri. Untuk orang internal dorongan biasanya terjadi dari dalam diri, ia jarang mengambil keputusan dengan pendapat orang lain. Untuk orang eksternal, biasanya ia mengambil keputusan berdasarkan hasil penelitian, informasi ahli, pendapat orang lain, atau apapun dari luar dirinya.

4. Prosedural - Opsional

Meta program ini mendasarkan motivasi seseorang pada pembangunan tahapan yg terorganisir atau tidak. Orang dengan meta program prosedural atau melakukan sesuatu sesuai dengan tahap-tahap yang sudah terbukti berhasil, berdasar pada prosedur baku. Orang bermeta program opsional biasanya cenderung mencari alternatif cara baru dalam mencapai tujuan.

5. Persamaan - Perbedaan

Program ini melandaskan motivasi berdasarkan perbandingan dengan situasi yg ada, mencari perbedaan atau persamaan. Program persamaan cenderung akan lebih suka menyamakan posisi mereka untuk mengikuti situasi yg ada atau mencari persamaan dalam percakapan. Orang dengan program perbedaan cenderung mencari sudut pandang berbeda dari situasi yg ada.

Dengan menguasai meta program akan sangat membantu sesorang dalam berkomunikasi dan memberikan motivasi pada seseroang dengan menggunakan program yg ia miliki. Metode ini akan jauh lebih powerful, karena seseorang akan lebih menganggap kita memahami mereka dan cocok dalam konteks tertentu.

Demikian Artikel tentang training motivasi kali ini, saya Gun Abraham, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun