Mohon tunggu...
Erick Jonathan
Erick Jonathan Mohon Tunggu... -

Mau coba belajar menulis dan memberikan informasi yang mungkin berguna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prematur Itu karena Anda

11 Maret 2011   10:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1299839828967639902

Banyak cara untuk meningkatkan kesuburan salah satunya dengan cara mengkonsumsi obat kesuburan tapi apakah Anda mengetui bahaya dan dampak yang terjadi jika Anda tetap mengkonsumsi obat kesuburan. Pemberian obat dalam terapi kesuburan yang kini dipakai secara luas oleh para dokter kebidanan dan kandungan, terungkap memiliki kontribusi besar dalam peningkatan terjadinya kelahiran prematur atau kurang bulan. Ini disebabkan karena obat-obatan yang diberikan oleh diberikan dalam rangka merangsang kesuburan meningkatkan terjadinya kehamilan kembar. Kehamilan kembar meningkatkan kemungkinan bayi lahir lebih cepat dari yang seharusnya, 39 - 40 minggu. dr. Alan Fleischman, M.D., peneliti dari lembaga The March of Dimes, mengungkap, 1 dari 5 kelahiran kembar, terjadi akibat calon ibu diberikan obat-obatan yang menunjang kesuburan. "Total, 22.8% dari kehamilan kembar, dicetuskan oleh pembuahan yang didukung obat-obatan kesuburan. Penelitian ini bukan hanya memberikan kita kesadaran untuk turut peduli angka populasi yang kini semakin menjulang dan nyaris tak terkendali. Dalam rangka menekan pengeluaran negera agar tidak terlampau banyak dikeluarkan untuk merawat bayi prematur, maka para peneliti menyarankan para dokter untuk hati-hati dalam memberikan obat-obatan dalam menangani tantangan infertilitas. Terutama, agar jumlah kelahiran prematur dapat ditekan. Hindari obat kesuburan sekarang juga lebih baik terapi kesuburan dengan cara yang alami dan sehat. erc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun