Peran pemerintah dan komunitas lokal untuk melestarikan dan mengembangkan Pasar Lama Tangerang dengan cara meningkatkan kembali kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pengunjung seperti disediakannya tempat duduk dan tong sampah yang layak, menyediakan lahan parkir yang jika bisa bebas biaya, mengadakan event-event yang lebih besar untuk menarik turis dan wisatawan untuk berkunjung, dan berbagai macam upaya lainnya sebab Pasar Lama Tangerang seperti sebuah biji pohon yang sudah terlihat kualitas unggulnya namun perlu untuk dirawat dan dikembangkan lagi menjadi sebuah pohon indah yang berbuah manis.
Walau masih banyak kekurangannya, tempat ini tetap direkomendasikan untuk dikunjungi oleh masyarakat umum karena variasi makanannya yang banyak dan harganya yang terjangkau. Hal ini dibuktikan oleh wawancara yang saya lakukan kepada salah satu pengunjung Pasar Lama Tangerang yang bernama Raka. "Saya memang sering kesini sih bareng temen dan kadang pacar untuk makan disini" "Karena harganya murah dan makanannya enak sih mas jadi pas lah untuk kantong saya yang tipis ini hehehe" "Yah, paling kurangnya ada di bangku sama bau sampah...itu ganggu banget mas, kadang saya ga jadi makan di tendanya karena dekat dengan truk sampah itu" "Kalau soal keanekaragamannya mah emang berbagai macam ya mas, favorit saya ada nasi kebuli sama ayam katsu, uh... itu enak banget mas, wajib dicoba" "kalau ditanya bakal berkunjung kesini atau kagak pasti bakal berkunjung lagi sih mas apalagi kalau suasana malam kayak gini kan pasti enak aja mas apalagi makanan disini murah-murah, yah.... Harga kaki lima rasa bintang lima".
Bahkan para foodvloger atau influencer yang suka memberikan penilaian terhadap makanan pun juga mengunjungi tempat ini dan memberikan rekomendasi juga untuk berkuliner di Pasar Lama Tangerang. Seperti Nex Carlos, MG Dalenaf, Indira Khalistina, Separuh aku lemak, dan foodvloger lainnya yang ikut berkunjung ke Pasar Lama Tangerang, sebab tanpa bertanya lagi memang tempat ini menjadi rekomendasi wisata makanan yang populer di Tangerang.
Mengenai penghasilan yang didapatkan para pedagang saya sempat menanyakan ke pedagang Kedai Es Teh Pelepas Dahaga yang bernama mas Rudi. "Disini memang ramai mas apalagi di sabtu dan minggu itu wah ramainya..." "Kalau pendapatan disini sehari 300 -- 400 ribu mas, dan itu masih untung kasarnya" "Kalau dibandingkan dengan yang lain saya tawarkan teh nya lebih bervariasi rasanya dan pakai serbuk teh yang beda mas" "Yah kalau ditanya gimana soal untungnya itu mah selama rejeki ada yang atur santai saja mas" "kalau malam tahun baru gini emang ramai tapi engga seramai sabtu dan minggu, mungkin karena pada ke bundaran hi ya mas lihat kembang api hahahahaha...".Â
Bisa ditarik kesimpulan bahwa Pasar Lama Tangerang adalah sebuah aset kebudayaan dan pusat wisata yang tidak hanya sebagai tempat belanja atau berkuliner melainkan sebagai destinasi melintasi dunia kuliner khas nusantara yang memikat. Dengan keanekaragaman dan kearifan hidangan lokal bahkan internasional menjadi daya tarik dan pengalaman yang tak terlupakan bagi masyarakat Tangerang bahkan yang berada di luar Tangerang. Bagi kalian yang ingin menjelajahi sensasi makanna yang menari diatas mulut kalian dari berbagai penjuru dunia, Pasar Lama Tangerang adalah destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi. Pasar ini membuktikan bahwa keberagaman kuliner adalah sebuah bentuk keindahan yang diberikan oleh alam semesta untuk mempersatukan berbagai budaya dalam satu naungan atap Indonesia. Jadi, maukah kamu bersama dengan saya berkunjung dan menikmati sensasi makanan dan minuman khas nusantara di Pasar Lama Tangerang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H