Mohon tunggu...
Antonius Rafel M
Antonius Rafel M Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Communication Student

Saya adalah seseorang yang menyukai belajar hal-hal baru, suka membaca buku pengembangan diri, suka menonton channel youtube yang berhubungan dengan keuangan, filosofi, game, dan teknologi terbaru. Saya akan berusaha untuk menjadi pribadi yang kritis dan logis serta menggunakan akal sehat terhadap segala sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Animal Farm: Kebenaran Dikubur dan Tirani Tersembunyi pada Masyarakat Peternakan Hewan

22 Januari 2024   20:09 Diperbarui: 23 Januari 2024   21:35 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; The Guardian

Data buku novel Animal Farm -- George Orwell

Nama pengarang      : George Orwell

Penerjemah                 : Bakdi Soemanto

Judul buku                    : Animal Farm

Jenis buku                     : Novel

Penerbit                         : PT Bentang Pustaka

Cetakan                          : kelima belas

Tebal buku                    : 148 halaman

Tahun terbit                 : 2015

Animal farm karya George Orwell yang terbit pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 dan kemudian dirilis dalam bahasa Indonesia pada 29 Desember 2021 ini secara tersirat menceritakan kejadian politik di Uni Soviet yang dikemas dalam bentuk satir atau sindiran terhadap perpolitikan di Uni Soviet. Sebab dalam buku novel ini menceritakan tentang sekelompok peternakan yang dimiliki oleh pak Jones dimana hewan-hewan pada peternakan tersebut diatur dan dipekerjakan secara paksa oleh pak Jones namun para hewan tidak pernah mendapatkan imbalan hasil keringat mereka. Tibalah disuatu hari yang normal dimana hewan-hewan bekerja seperti biasa dan pak Jones bersantai di rumahnya sambil membaca koran dan menikmati kopi sampai malam pun tiba. Hewan-hewan berkumpul dan sempat terjadi keributan di dalam peternakan tersebut hingga terdengar oleh pak Jones yang sedang mabuk, pak Jones yang dalam keadaan tidak sadar langsung mengambil senapan api nya dan berjalan menuju peternakan lalu menembakkan peluru panas tersebut ke peternakan hewan, mendengar tembakan yang mengarah ke kandang para hewan terjadi kepanikan dan histeria hingga para hewan secara membabi-buta menyerang pak Jones dan mengusir sang pemilik yaitu pak Jones dari peternakan tersebut.

Sehari setelah pengusiran pak Jones dari peternakan hewan, para babi mengambil alih kekuasaan dan membentuk serta menyatakan diri sebagai peternakan yang merdeka. Kemudian sekelompok babi yang digambarkan sebagai hewan tercerdas di tempat itu mulai untuk secara perlahan mengambil alih kekuasaan dan membentuk peraturan yang menguntungkan para babi tersebut, bahkan dicertakan juga pemegang kekuasaan di peternakan tersebut adalah para babi dan tidak ada hewan manapun yang memegang jabatan di peternakan tersebut.

Terdapat satu kasus di dalam novel tersebut dimana akan dibangun sebuah kincir angin yang akan memberikan cahaya listrik, menghidupkan pertanian dan produksi, memberikan kehangatan di musim dingin, dan berbagai janji-janji lainnya apabila kincir angin tersebut bisa dibangun. Semua hewan bersemangat dan bekerjasama hingga kincir angin tersebut jadi namun runtuh akibat disapu oleh angin, kincir angin tersebut rata dengan tanah dan batu dibawahnya. Tak ingin gagal, para babi memerintahkan ulang namun dengan pemaksaan yakni apabila ada hewan yang tidak bekerja maka akan dipotong jatah makanannya bahkan akan dihabisi jika tetap tidak mau bekerja, akhirnya karena diancam para hewan kembali bekerja sama untuk membangun kincir angin. Kini kincir angin kembali terbentuk namun dihancurkan kembali akibat dijatuhkan oleh sekelompok musuh yang ingin mengambil alih peternakan, kehancuran ini tidak hanya menghancurkan impian namun juga harapan para hewan. Tanpa empati, para babi memerintahkan para hewan untuk membangun kincir angin walau cuaca dingin mulai menyerbu kawasan peternakan tersebut.

Dalam keadaan dingin dan kelaparan para hewan mulai membangun kembali kincir angin tersebut hingga sang sapi terjatuh dan sakit akibat bekerja terlalu keras. Melihat sesama rekan hewannya sakit akhirnya para babi menyewakan mobil dan mengantar hewan tersebut ke rumah sakit padahal aslinya sapi tersebut dijual kepada penggilingan hewan. Para hewan yang tidak pernah diajarkan membaca dan menulis tidak mengetahui hal tersebut hingga terdengar kabar bahwa sapi tewas di tengah perjalanan ketika sedang diantarkan ke rumah sakit. Dengan air keringat yang bercucuran setiap harinya kincir angin akhirnya selesai dibangun, namun ternyata kincir angin tersebut tidak bekerja optimal sebab ada banyak komponen yang hilang akibat dicuri dan diperjualbelikan. Walau begitu, dengan janji manis para babi yang mengatakan bahwa hasil kerja keras para hewan akan terbayarkan apabila mereka mau berdagang dan berkontak dengan manusia, alhasil ini menciptakan konflik batin para binatang sebab sedari awal mereka tahu bahwa tidak ada orang lain dan siapapun yang dapat dipercaya kecuali rekan hewan pada peternakan tersebut.

Buku ini sangat menarik perhatian para pembaca buku bahkan sampai dilakukan diskusi dan bedah buku animal farm yang dilakukan oleh sekolah dan universitas Saya sendiri pun menganggap Orwell adalah seorang jenius yang mengkritisi sebuah dinamika politik dan cara berfikir masyarakat ini yang dikemas dalam bentuk sindiran yang dituangkan pada novel animal farm, sebab selain penggambaran babi sebagai hewan yang sangat korup namun penggambaran sapi sebagai hewan yang pekerja keras, keledai sebagai hewan yang malas dan mengalir menikmati nasib, anjing yang karakteristiknya adalah polisi atau militer yang menjaga tuannya, dan hewan-hewan lain yang menggambarkan representasi sifat manusia di dunia nyatanya. Secara tidak langsung George Orwell ingin masyarakat tersadar agar menjadi kritis dan berani melawan oknum pemerintah yang korup dan sewenang-wenang untuk kepentingan masyarakat luas.

Keunggulan utama dari novel ini terletak pada kemampuan Orwell dalam menggambarkan rumitnya politik dan perilaku manusia melalui cerita novel yang bisa dipahami oleh berbagai kalangan pembaca. Selain itu, gaya tulisannya yang sederhana dan mudah dipahami mampu menggugah pikiran serta menajamkan daya pikir pembaca akan dinamika kehidupan ditambah lagi novel ini tidak menjelaskan secara bertele-tele seperti novel-novel pada umumnya, novel ini berfokus pada alur cerita dan pesan yang bisa diraih dan dipahami pembaca.

Menurut Ferry Irwandi salah seorang youtuber Indonesia mengatakan "buku ini walau sudah ditulis di tahun 1945 namun masih selaras dengan zaman sekarang yang memiliki perubahan yang besar bahkan di Indonesia sekalipun". Dan menurut saya sendiri novel ini akan selalu selaras sampai waktu kapanpun selama masih ada perpolitikan di suatu negara, sebab politik dan kekuasaan mampu mengubah seseorang dari kawan menjadi lawan hal ini didasari bahwa manusia ingin selalu berada lebih unggul dibandingkan orang lain bahkan kawannya demi kepentingan sendiri bukan kelompok.

"Saking kerennya lu baca sajalah sendiri, salah satu novel terbaik... bukan, ini adalah cerita terbaik yang pernah gw baca" -- Ferry Irwandi. Tak heran jika banyak kritikus dan reviewer buku memberikan rating tinggi pada novel ini yakni di angka 3.98/5 sebab rating ini didasarkan oleh pengemasan Orwell dalam dialog-dialog para hewan di novel tersebut. Dan hal ini selaras dengan pendapat saya sendiri yang dimana dialog-dialog dalam novel tersebut sangat keren bahkan susah untuk dijelaskan sebab pembaca harus membaca sendiri novel tersebut bahkan selain itu penokohan setiap karakter binatang di novel ini menjelaskan dengan baik situasi masyarakat sekarang ini.

Secara keseluruhan novel ini adalah sebuah karya sastra yang akan selalu relevan hingga di era modern sebab dengan jelas digambarkan sifat dan sikap manusia dalam memegang tampuk dan mempertahankan kekuasaan dengan berbagai macam cara. Sikap masyarakat yang kompleks digambarkan dengan baik lewat sifat masing-masing hewan yang bermacam-macam dan unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun