Data buku novel Animal Farm -- George Orwell
Nama pengarang    : George Orwell
Penerjemah         : Bakdi Soemanto
Judul buku          : Animal Farm
Jenis buku           : Novel
Penerbit             : PT Bentang Pustaka
Cetakan             : kelima belas
Tebal buku           : 148 halaman
Tahun terbit         : 2015
Buku novel ini menceritakan tentang sebuah peternakan di Inggris yang dikuasai oleh seorang petani yang kejam dan tidak adil yakni Pak Jones. Hewan-hewan di peternakan ini memiliki kondisi yang sangat buruk, pangan yang dikit, hewan-hewan dipekerjakan dengan paksa, sapi-sapi diperas susunya, kuda dijadikan alat untuk membajak sawah, dan berbagai perilaku tidak adil lainnya. Babi yang paling tua dan bijak yakni Old Major percaya bahwa harus  ada pemberontakan dan revolusi untuk melengserkan kekuasaan manusia dan mengambil alih peternakan ini demi menciptakan kehidupan hewan yang lebih baik.
Old Major memimpin pertemuan rahasia dengan hewan-hewan lain di sebuah gubuk peternakan dimana Old major mengajarkan para hewan tentang lagu perjuangan berjudul "Binatang Inggris" yang menginspirasi semangat perlawanan. Namun, Old Major meninggal 3 hari sebelum kudeta terjadi. Dua babi lainnya yakni Napoleon dan Snowball mengambil alih peran kepemimpinan dalam memimpin pemberontakan. Disuatu hari yang cerah seperti biasanya, pekerja Pak Jones melakukan pekerjaan seperti biasanya yakni memeras susu dan berburu terwelu tanpa memberi makan hewan-hewan di peternakan Pak Jones, pada saat Pak Jones sampai di rumah dia langsung membaringkan badannya di sofa sambil membaca koran hingga ketiduran. Hewan-hewan yang kelaparan pun memulai penyerangan dan seketika pemberontakan dimulai dengan sangat cepat dan mendadak sehingga berhasil menggulingkan Pak Jones dan mengusir nya serta karyawan bahkan istrinya dari tempat itu. Para hewan mengganti nama peternakan dari "Peternakan Manor" menjadi "Peternakan Binatang" dan mendirikan sistem pemerintahan mereka sendiri yang dikenal sebagai "Hukum Tujuh Prinsip" serta prinsip "kaki empat baik, kaki dua jahat". Awalnya, Peternakan Binatang adalah tempat yang ideal, dimana hewan bekerja sama bukan untuk manusia melainkan untuk sesamanya dan dirinya sendiri.
Namun, seiring berlalunya waktu, Napoleon dan Snowball mulai memiliki perbedaan pandangan tentang cara mengelola Peternakan Binatang. Snowball memiliki gagasan-gagasan yang inovatif dan ingin mengenalkan perubahan yang lebih modern dalam pengelolaan peternakan, sedangkan Napoleon lebih condong kepada mempertahankan kekuasaannya dengan cara yang lebih otoriter. Dalam konflik yang memuncak, Napoleon mengusir Snowball dari peternakan dan menegakkan kepemimpinan tunggal untuk dirinya sendiri. Â Pada saat Snowball diusir dari Peternakan Binatang, Napoleon mencuri ide Snowball yakni proyek membuat kincir angin yang bisa membangkitkan listrik dan memudahkan kehidupan binatang. Pada awalnya, semua binatang bersemangat termasuk kuda bernama Boxer yang sering bekerja diluar jam kerja hewan, namun setelah insiden rusaknya kincir angin yang diakibatkan oleh tiupan badai angin sehingga merusak mental para hewan, Napoleon menuduh Snowball bahwa dia menjatuhkan kincir angin tersebut serta menjatuhkan hukuman mati bagi para serdadunya yang mendukung Snowball. Padahal di hukum tujuh prinsip binatang tertulis "Tak seekor binatang pun boleh membunuh binatang lain" namun saat binatang itu mengecek kembali hukum tersebut menjadi berubah bunyinya menjadi "Tak seekor binatang pun boleh membunuh binatang lain tanpa sebab". Hal ini membuat bingung hewan dan Napoleon memaksa para binatang untuk bekerja kembali
Napoleon secara diam-diam mulai mengubah prinsip-prinsip dalam Peternakan Binatang dan melanggar banyak ketentuan yang sebelumnya mereka tetapkan. Ia mulai  bekerjasama dengan manusia, meskipun sebelumnya tindakan ini dilarang oleh prinsip dan hukum tujuh prinsip Peternakan Binatang. Napoleon melakukan itu karena dia yakin bahwa tidak ada binatang yang memiliki kecerdasan seperti para babi sehingga binatang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan Napoleon dan para babi.
Tokoh Squealer yang merupakan bawahan paling setia Napoleon menjadi kunci dalam mempertahankan kekuasaan Napoleon di peternakan tersebut. Para binatang di peternakan tersebut sering kali curiga dan mulai menunjukkan perlawanan kepada Napoleon namun  Squealer  dengan keahlian retorikanya mampu membuat para binatang mengundurkan niatnya dari revolusi. Akibatnya, hewan-hewan lainnya mulai lupa akan tujuan awal revolusi mereka karena terpengaruh oleh Napoleon dan Squealer.
Pembangunan kincir angin untuk kedua kalinya dihancurkan oleh tokoh manusia Frederick dan anak buahnya. Setelah dihancurkan dalam Perang Kincir Angin dibangun kembali kincir angin tersebut hingga membuat kuda Boxer kelelahan, Napoleon berjanji membawanya ke rumah sakit namun ternyata dibawa ke tempat penggilingan hewan. Semua hewan menyaksikan hal tersebut dan lantas bagaimana nasib para binatang ditempat itu? Apakah kehidupan mereka akan lebih baik? Atau lebih buruk? Atau mungkin lebih baik diperintah oleh manusia sejak awal?.
Selain itu, novel Animal Farm merupakan sebuah kritik sosial yang kuat terhadap totaliterisme terutama berdasarkan pengalaman Orwell di Uni Soviet. Melalui gambaran peternakan yang berubah menjadi tirani dan korup, George Orwell berpesan tentang bahaya yang muncul ketika kekuasaan tidak seimbang dan tidak memiliki pengawasan. Meskipun cerita ini terinspirasi dari peristiwa sejarah tertentu, pesan-pesan dalam novel Animal Farm tetap relevan dalam berbagai konteks sosial dan politik di seluruh dunia. Terakhir, Animal Farm adalah sebuah buku yang merangsang pemikiran dan mengajak kita untuk merenungkan tentang sifat manusia, politik, dan moralitas. Ini merupakan pengingat yang kuat tentang bagaimana kekuasaan dapat mengubah individu dan mengingatkan kita akan pentingnya tetap waspada terhadap tindakan pemerintah yang mungkin tidak selalu berpihak pada kepentingan masyarakat. Melalui karyanya yang provokatif, George Orwell mengajak masyarakat untuk selalu mempertahankan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan ketika menghadapi perubahan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI