Mohon tunggu...
Caping Item 2020™
Caping Item 2020™ Mohon Tunggu... -

"menulis dengan cara yang sangat merdeka"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayi-bayi yang Dibius di Lampu Merah

7 Maret 2015   21:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:00 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada beribu-ribu tikungan jalan
di emperan-emperan kaki lima
di bus-bus kota
di lorong-lorong keajaiban hidup
di wadah-wadah penghambaan belaskasihan, memelas

Ada beribu-ribu bayi termimpi-mimpi
Pada perlintasan-perlintasan lampu merah
di jalan-jalan kota, macet, bising
Menderu-deru berdebu,
dalam gendongan ibu-ibuannya

Mereka, beribu-ribu bayi-bayi itu
Ada dalam penguasaan beribu-ribu peminta-minta
dikehingarbingaran suara-suara, pekak
Menipu mata, hati, mendekap iba orang-orang yang berlalu lalang
untuk serepes dua repes pada kantong kresek

Beribu-ribu bayi itu tertidur
Tidur tidak dalam mimpi
Tidur tidak dalam lapar
Tidur tidak dalam sakit
Tapi, mereka dipaksa tidur untuk tertidur dalam tidur yang tak pasti

Beribu-ribu bayi-bayi
Beribu-ribu bapak, ibu dari bayi-bayi itu
Menjadi penyalur bagi bayi-bayinya
untuk disewakan, direntalkan kepada beribu-ribu peminta-minta
demi membayar hutang susu bubuk untuk bayinya di warung tetangga

Beribu-ribu bayi yang masih menyusu diputing ibunya itu
Tak pernah teringat untuk pulang dalam pelukan bapak ibunya
Mereka, beribu-ribu bayi-bayi itu
Masih tertidur dan kehilangan mimpi masa kecilnya di antara terpaan panas dan hujan
Sedangkan dalam perut mahakecilnya, racun dari bius yang dijejali ke dalam mulut kecilnya memangsa dengan rakusnya usus-usus ringkihnya

Beribu-ribu bayi-bayi yang tak berdosa
Tertidur, terbius dalam biusan yang terlarang
Dibius oleh oleh pembius
yang nyaris tanpa hati
yang nyaris tanpa kepala

Sementara itu
Beribu-ribu peminta-peminta semakin rajin mencari mangsa beribu-ribu bayi
Untuk dibius
Sekadar jadi alat mematut-matutkan diri; memelas-melaskan diri
Meminta-minta pada beribu-ribu persinggahan lampu merah

7 Maret 2015
Caping Item

Sobat, jika berkenan mari kita selamatkan beribu-ribu bayi-bayi yang tak berdosa; yang dipersewakan bahkan diperjualbelikan oleh orangtua mereka kepada beribu-ribu jaringan pengemis-pengemis yang terorganisir di jalan-jalan kota

Sobat, bayi-bayi itu dibius dengan obat tidur dengan takaran yang sangat tidak manusiawi dan sangat tak pantas diperuntukkan bagi bayi-bayi itu; jelas ini kejahatan, kriminalisasi halus terhadap bayi-bayi yang tak berdosa itu yang dilakukan oleh pengemis-pengemis yang berkeliaran dimana-mana (di Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan bahkan hingga ke Makassar)

Sobat, jangan pernah tanyakan pemerintah kita berada dimana. Karena, mereka memang tak pernah ada

Sobat, mari kita selamatkan bayi-bayi tak berdosa itu dari tangan-tangan pendosa yang berkeliaran dimana-mana

Sobat, semoga masih ada tersisa rasa kepedulian dan rasa kemanusiaan kita terhadap sesama.
semoga,
semoga,
semoga.......

Salam, Caping Item

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun