Pada beribu-ribu tikungan jalan
di emperan-emperan kaki lima
di bus-bus kota
di lorong-lorong keajaiban hidup
di wadah-wadah penghambaan belaskasihan, memelas
Ada beribu-ribu bayi termimpi-mimpi
Pada perlintasan-perlintasan lampu merah
di jalan-jalan kota, macet, bising
Menderu-deru berdebu,
dalam gendongan ibu-ibuannya
Mereka, beribu-ribu bayi-bayi itu
Ada dalam penguasaan beribu-ribu peminta-minta
dikehingarbingaran suara-suara, pekak
Menipu mata, hati, mendekap iba orang-orang yang berlalu lalang
untuk serepes dua repes pada kantong kresek
Beribu-ribu bayi itu tertidur
Tidur tidak dalam mimpi
Tidur tidak dalam lapar
Tidur tidak dalam sakit
Tapi, mereka dipaksa tidur untuk tertidur dalam tidur yang tak pasti
Beribu-ribu bayi-bayi
Beribu-ribu bapak, ibu dari bayi-bayi itu
Menjadi penyalur bagi bayi-bayinya
untuk disewakan, direntalkan kepada beribu-ribu peminta-minta
demi membayar hutang susu bubuk untuk bayinya di warung tetangga
Beribu-ribu bayi yang masih menyusu diputing ibunya itu
Tak pernah teringat untuk pulang dalam pelukan bapak ibunya
Mereka, beribu-ribu bayi-bayi itu
Masih tertidur dan kehilangan mimpi masa kecilnya di antara terpaan panas dan hujan
Sedangkan dalam perut mahakecilnya, racun dari bius yang dijejali ke dalam mulut kecilnya memangsa dengan rakusnya usus-usus ringkihnya
Beribu-ribu bayi-bayi yang tak berdosa
Tertidur, terbius dalam biusan yang terlarang
Dibius oleh oleh pembius
yang nyaris tanpa hati
yang nyaris tanpa kepala
Sementara itu
Beribu-ribu peminta-peminta semakin rajin mencari mangsa beribu-ribu bayi
Untuk dibius
Sekadar jadi alat mematut-matutkan diri; memelas-melaskan diri
Meminta-minta pada beribu-ribu persinggahan lampu merah
7 Maret 2015
Caping Item
Sobat, jika berkenan mari kita selamatkan beribu-ribu bayi-bayi yang tak berdosa; yang dipersewakan bahkan diperjualbelikan oleh orangtua mereka kepada beribu-ribu jaringan pengemis-pengemis yang terorganisir di jalan-jalan kota
Sobat, bayi-bayi itu dibius dengan obat tidur dengan takaran yang sangat tidak manusiawi dan sangat tak pantas diperuntukkan bagi bayi-bayi itu; jelas ini kejahatan, kriminalisasi halus terhadap bayi-bayi yang tak berdosa itu yang dilakukan oleh pengemis-pengemis yang berkeliaran dimana-mana (di Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan bahkan hingga ke Makassar)
Sobat, jangan pernah tanyakan pemerintah kita berada dimana. Karena, mereka memang tak pernah ada
Sobat, mari kita selamatkan bayi-bayi tak berdosa itu dari tangan-tangan pendosa yang berkeliaran dimana-mana
Sobat, semoga masih ada tersisa rasa kepedulian dan rasa kemanusiaan kita terhadap sesama.
semoga,
semoga,
semoga.......
Salam, Caping Item
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H