Di Indonesia, hampir setiap sekolah kedinasan menerapkan sistem semi militer yang salah satu manfaatnya untuk membuat mahasiswa patuh terhadap peraturan yang ada. Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN merupakan salah satu kampus yang beberapa tahun kebelakang menggunakan metode ini. Â
Hal ini ditandai dengan adanya program pembangunan karakter di luar program akademik yang diajarkan oleh pelatih yang berasal dari militer, adanya asrama, kegiatan apel dan upacara setiap minggu dan setiap hari untuk mahasiswa asrama, dan olahraga wajib.
Kepatuhan yaitu suatu sifat atau karakter yang dimiliki oleh manusia untuk taat pada aturan yang ada. Menilik ke belakang, tepatnya sewaktu penulis menjadi mahasiswa reguler, untuk sistem semi militer hanya diterapkan kepada mahasiswa yang memilih program studi (prodi) Kepabeanan dan Cukai yang ketika lulus nanti akan ditempatkan pada instansi Bea dan Cukai.Â
Tentu hal ini sangat penting bagi mahasiswa yang memilih prodi tersebut karena akan sangat berguna ketika bekerja nanti. Namun, yang menjadi poin pentingnya adalah apakah semua mahasiswa saat ini ditempatkan di instansi Bea dan Cukai? Lalu apakah mahasiswa prodi selain Kepabeanan dan Cukai memiliki kepatuhan yang kurang karena tidak diberikan pendidikan militer?
Program semi militer akan meningkatkan kepatuhan orang-orang ketika orang tersebut membutuhkannya. Orang yang mengikuti ujian akan mengenakan aktribut lengkap, menggunakan kaos kaki di atas mata kaki, dan merapikan rambutnya. Hal ini dilakukan karena orang tersebut butuh untuk mengikuti ujian, karena jika tidak patuh tentu ia tidak akan diperbolehkan untuk ujian.
 Ini juga berlaku untuk prodi Kepabeanan dan Cukai, ketika bekerja mereka akan dihadapkan pada kemampuan fisik dan mental yang kuat, mereka juga dibiasakan apel dan upacara serta memegang senjata. Tentu ketika berkuliah, mereka akan terbiasa patuh untuk melaksanakan semua kegiatan di luar akademik karena mereka membutuhkannya.
Kepatuhan yang diharapkan dari program semi militer yang diterapkan oleh kampus tidak serta-merta membuat mahasiswanya patuh. Tentu program ini memiliki manfaat lainnya seperti terjadinya interaksi sosial antar mahasiswa, kedisiplinan untuk bangun pagi, dan lainnya.Â
Namun apabila dikupas satu-persatu, banyak mahasiswa yang masih belum patuh terhadap aturan, misalnya tidak menggunakan kaos kaki sebagaimana mestinya, tidak menggunakan helm tanpa alasan yang jelas, tidak tepat waktu ketika berolahraga wajib, dan lainnya.Â
Selain kebutuhan, orang-orang akan patuh apabila terdapat pengawasan yang tinggi, sanksi yang sesuai, besaran sanksi, dan kemungkinan terjadinya penangkapan ketika terjadi pelanggaran.
Saat ini, pengawasan yang paling ketat dilakukan adalah ketika ujian. Di dalam ruang ujian akan ada CCTV di bagian depan dan belakang ruangan, pengawas yang berasal dari luar kampus yang ditugaskan untuk mengawasi di depan dan belakang ruangan, dan konsekuensi tidak bisa mengikuti ujian apabila tidak mematuhi aturan yang berlaku.Â
Sanksi, besaran sanksi, dan kemungkinan terjadinya pelanggaran juga sangat tinggi pada saat ujian.Â
Tentu kepatuhan mahasiswa akan sangat tinggi, hal ini ditandai dengan mahasiswa yang tidak mencontek, datang tepat waktu, dan menggunakan atribut sesuai peraturan. Namun hal ini akan menjadi boomerang ketika peraturan dan sanksi yang berlaku terlalu mengekang dan sanksi yang kurang sesuai.Â
Misalnya terlambat upacara yang hukumannya meminta maaf kepada orang tua atau bersaksi untuk selalu patuh datang apel menggunakan kitab suci. Peraturan dan sanksi yang nyeleneh juga tidak akan meningkatkan kepatuhan mahasiswa, malah dapat membuat mahasiswa menjadi rebel.
Peningkatan kepatuhan secara alamiah akan terjadi ketika pengawasan, sanksi yang sesuai, besaran sanksi, dan kemungkinan terjadinya penangkapan ketika terjadi pelanggaran yang tinggi diterapkan sesuai dan adil. Dengan beban pelajaran akademik yang tinggi lalu ditambah adanya program semi militer yang terkadang menyita waktu secara representatif tidak langsung dapat meningkatkan kepatuhan mahasiswa.Â
Program tersebut akan meningkatkan kepatuhan mahasiswa dan lebih cocok apabila diterapkan kepada mahasiswa yang membutuhkan, misalnya mahasiswa yang disiapkan untuk ditempatkan pada instansi yang memiliki sistem semi militer seperti Kepabeanan dan Cukai atau cukup dilakukan beberapa waktu saja seperti latihan dasar (latsar) CPNS.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI