Mohon tunggu...
Cantriya AnastasyaSimbolon
Cantriya AnastasyaSimbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Saya adalah Cantriya Anastasya Simbolon, seorang mahasiswa bersemangat di semester kedua di Universitas Katolik Santo Thomas. Saya memiliki hasrat yang mendalam dalam menulis artikel, cerpen, dan puisi yang mencerminkan kehidupan sehari-hari serta pengalaman pribadi. Selain itu, saya juga aktif dalam berbagai kegiatan lomba akademik yang menantang, memperluas wawasan dan kemampuan saya dalam berbagai bidang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sawit di Tengah Krisis Iklim: Mungkinkah BPDPKS Menjadi Penyelamat?

22 Oktober 2024   20:37 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:43 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kontribusi BPDPKS Terhadap Penerimaan Negara

Selain berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim, BPDPKS juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara. Dana yang dikelola BPDPKS sebagian besar berasal dari pungutan ekspor minyak sawit dan turunannya. Pungutan ini kemudian digunakan untuk mendanai program-program strategis, seperti subsidi biodiesel dan pengembangan sektor sawit yang lebih ramah lingkungan.

Pada 2022, BPDPKS berhasil mengumpulkan dana hingga 69,4 triliun rupiah dari pungutan ekspor kelapa sawit. Dana ini tidak hanya digunakan untuk mendorong pengembangan biodiesel, tetapi juga untuk mendukung peningkatan produktivitas petani kecil, yang sering kali menjadi aktor utama dalam rantai pasok industri sawit di Indonesia.

Seiring dengan itu, BPDPKS juga berfokus pada peningkatan kesejahteraan petani melalui program replanting (peremajaan) sawit rakyat. Dengan program ini, lahan-lahan sawit yang sudah tidak produktif dapat diperbarui dengan bibit unggul yang lebih ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan hasil produksi. Ini tentu saja akan memberikan manfaat jangka panjang, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan.

BPDPKS: Tantangan dan Peluang

Di tengah pencapaian tersebut, BPDPKS tetap dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah menyeimbangkan antara ekonomi dan lingkungan. Dunia internasional, terutama Eropa, terus menekan Indonesia untuk memastikan bahwa produksi minyak sawit tidak lagi merusak lingkungan. Untuk menjawab tantangan ini, BPDPKS telah menerapkan berbagai standar keberlanjutan seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), yang bertujuan memastikan bahwa setiap tahapan produksi minyak sawit memenuhi prinsip keberlanjutan.

Namun, upaya ini tidak bisa berjalan tanpa dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat umum. Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam industri sawit harus ditanamkan sejak awal, dan BPDPKS memiliki peran kunci dalam mendidik masyarakat dan para pelaku industri terkait hal ini.

Harapan di Masa Depan

Keberlanjutan dan pengurangan emisi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. BPDPKS telah menunjukkan peran pentingnya dalam membantu Indonesia mencapai target Net Zero Emission, sambil tetap menjaga kontribusi positif terhadap penerimaan negara. Dengan terus mendorong inovasi, program keberlanjutan, dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, BPDPKS memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pilar utama dalam transformasi Indonesia menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Di masa depan, diharapkan BPDPKS akan terus berperan sebagai agen perubahan yang mampu menjawab tantangan iklim global, sekaligus mengamankan masa depan industri sawit yang tetap produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun