Mohon tunggu...
Cantriya AnastasyaSimbolon
Cantriya AnastasyaSimbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Saya adalah Cantriya Anastasya Simbolon, seorang mahasiswa bersemangat di semester kedua di Universitas Katolik Santo Thomas. Saya memiliki hasrat yang mendalam dalam menulis artikel, cerpen, dan puisi yang mencerminkan kehidupan sehari-hari serta pengalaman pribadi. Selain itu, saya juga aktif dalam berbagai kegiatan lomba akademik yang menantang, memperluas wawasan dan kemampuan saya dalam berbagai bidang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Krisis Iklim, Saatnya Aksi Sosial Lebih dari Sekedar Wacana

2 Oktober 2024   20:47 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu krisis iklim semakin mendesak untuk ditangani, namun sayangnya, banyak yang masih memandangnya sebagai isu yang jauh dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Padahal, dampak dari perubahan iklim sudah kita rasakan dalam berbagai aspek kehidupan, dari bencana alam hingga gangguan kesehatan. Kini, aksi sosial tidak lagi hanya tentang membantu masyarakat yang terpinggirkan atau memajukan pendidikan, tetapi juga mengenai bagaimana kita dapat bersama-sama menyelamatkan bumi ini sebagai tempat tinggal satu-satunya.

Perubahan Iklim: Fakta yang Tak Terbantahkan

Kita semua menyaksikan cuaca yang semakin tidak menentu---banjir besar di beberapa wilayah, suhu yang kian ekstrem, dan musim yang berubah-ubah. Data dari Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menunjukkan bahwa sejak era pra-industri, suhu bumi telah meningkat hampir 1,2C. Angka ini tampak kecil, namun dampaknya sangat besar. Peningkatan suhu global mengakibatkan es di kutub mencair lebih cepat, kenaikan permukaan air laut, hingga munculnya anomali cuaca.

Sayangnya, di Indonesia sendiri, banyak yang masih merasa bahwa perubahan iklim bukanlah isu mendesak. Ini bukan masalah yang hanya ada di negara-negara Barat. Negara kita juga terkena dampak serius: mulai dari bencana alam yang sering terjadi seperti banjir dan longsor, hingga kemarau panjang yang mengancam sektor pertanian.

Aksi Sosial sebagai Solusi Kolektif

Di sinilah pentingnya peran aksi sosial dalam menghadapi krisis iklim. Selama ini, banyak inisiatif sosial yang fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kini, aksi sosial harus lebih inklusif dan strategis, melibatkan upaya-upaya untuk menghadapi krisis iklim yang semakin nyata. Ini bukan hanya soal mengajak masyarakat untuk lebih peduli, tetapi juga menggalang aksi nyata dan solusi yang aplikatif untuk menekan dampak perubahan iklim.

Salah satu contoh konkret aksi sosial yang bisa dilakukan adalah pengurangan limbah plastik. Sejumlah organisasi sosial telah melakukan gerakan pengurangan sampah plastik dengan mengajak masyarakat untuk membawa kantong belanja sendiri dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Meski terkesan sederhana, aksi ini memiliki dampak besar jika dilakukan secara kolektif.

Selain itu, kampanye penyuluhan tentang energi terbarukan juga dapat menjadi bagian dari aksi sosial masa kini. Kita perlu mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan energi berbasis fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan seperti matahari atau angin. Gerakan-gerakan ini harus dipadukan dengan pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitarnya.

Aksi Sosial yang Terintegrasi dengan Kebijakan Publik

Namun, aksi sosial tidak bisa berdiri sendiri. Sinergi antara masyarakat sipil, organisasi sosial, dan pemerintah menjadi sangat penting. Kebijakan publik yang mendukung kelestarian lingkungan harus diadvokasi dan ditegakkan. Misalnya, penerapan kebijakan untuk menanam pohon dalam jumlah besar di area yang gundul dapat disinergikan dengan kegiatan sosial menanam pohon oleh relawan. Selain itu, kampanye penyadaran tentang krisis iklim yang masif di kalangan masyarakat juga harus didukung oleh program-program pemerintah yang sejalan.

Organisasi sosial perlu menjadi jembatan antara masyarakat dengan kebijakan publik. Mereka harus mampu mengomunikasikan urgensi masalah iklim ini kepada pemerintah, sekaligus memastikan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah bersifat inklusif dan dapat diterapkan oleh masyarakat luas.

Membangun Kesadaran Generasi Muda

Generasi muda saat ini memiliki peran penting dalam menangani krisis iklim. Banyak dari mereka yang sudah mulai peduli terhadap isu ini, namun tidak sedikit juga yang merasa pesimis atau tidak tahu harus memulai dari mana. Oleh karena itu, peran organisasi sosial adalah mengedukasi serta memberikan platform bagi mereka untuk berpartisipasi dalam aksi nyata.

Mulai dari kegiatan menanam pohon, membersihkan pantai, hingga mendukung produk-produk ramah lingkungan, generasi muda bisa diajak untuk terlibat aktif. Organisasi sosial dapat berperan sebagai fasilitator yang mempertemukan berbagai inisiatif anak muda dengan kebutuhan lingkungan.

Tidak hanya itu, mereka juga perlu diberikan pemahaman mengenai pentingnya mendorong kebijakan yang pro-lingkungan. Aksi-aksi sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke energi terbarukan harus terus dikampanyekan agar menjadi kebiasaan sehari-hari.

Aksi Sosial Berbasis Teknologi: Mengoptimalkan Peran Digital

Di era digital ini, teknologi dapat menjadi alat penting untuk mendukung aksi sosial terkait krisis iklim. Penggunaan aplikasi mobile atau website dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan aksi nyata. Misalnya, sebuah aplikasi yang membantu memantau penggunaan energi rumah tangga dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu. Teknologi juga bisa digunakan untuk menyebarkan kampanye dan edukasi tentang perubahan iklim secara lebih luas dan cepat.

Selain itu, platform digital dapat menjadi sarana kolaborasi yang efektif antara berbagai komunitas dan organisasi sosial untuk berbagi sumber daya, ide, dan informasi terkait penanggulangan krisis iklim. Dengan demikian, gerakan sosial ini bisa tumbuh lebih besar dan lebih berdampak.

Menatap Masa Depan: Peran Semua Elemen

Isu perubahan iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi internasional. Ini adalah tanggung jawab kita semua. Melalui aksi sosial yang berkesinambungan, kita dapat bersama-sama menciptakan perubahan yang signifikan.

Penting untuk diingat bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil, entah itu mengurangi penggunaan plastik, mendukung energi terbarukan, atau terlibat dalam program penanaman pohon, akan memberikan dampak besar jika dilakukan secara kolektif. Aksi sosial adalah motor penggerak perubahan, dan perubahan itu harus dimulai dari sekarang.

Bumi tidak membutuhkan wacana panjang lebar, tetapi aksi nyata yang konsisten dan berdampak. Mari jadikan krisis iklim sebagai prioritas bersama dalam aksi sosial kita. Karena menyelamatkan bumi berarti menyelamatkan kehidupan kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun