Mohon tunggu...
Cantika Paramya
Cantika Paramya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hai

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Program Peer supprot, bimbingan konseling dan layanan psikososial

19 Januari 2025   16:04 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-MATARAM- Peer support atau dukungan teman sebaya adalah pendekatan yang semakin banyak diterapkan dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta layanan psikososial di berbagai komunitas. Program ini melibatkan pelibatan siswa atau anggota komunitas untuk memberikan dukungan emosional, sosial, dan psikologis kepada sesama. Konsep dasar peer support adalah bahwa individu sering merasa lebih nyaman berbagi perasaan, pengalaman, atau masalah dengan orang yang sebaya, karena mereka dianggap lebih memahami situasi atau tantangan yang dihadapi. Artikel ini membahas pentingnya program peer support dalam bimbingan konseling dan layanan psikososial, implementasinya, serta dampaknya terhadap individu dan komunitas.

Konsep Dasar Peer Support
Program peer support berbasis pada prinsip bahwa hubungan antarindividu dengan latar belakang atau usia yang sama memiliki potensi besar untuk mendukung kesejahteraan psikologis. Dalam konteks bimbingan konseling, teman sebaya sering kali menjadi sumber daya yang signifikan untuk membantu siswa mengatasi tantangan seperti tekanan akademik, permasalahan keluarga, atau dinamika sosial. Dalam layanan psikososial, peer support dapat membantu individu menghadapi trauma, mengelola stres, atau membangun kembali rasa percaya diri setelah melalui peristiwa sulit.

Karakteristik Utama Peer Support:

Relasional: Hubungan berbasis kepercayaan dan empati yang dibangun antara anggota kelompok.
Kolaboratif: Melibatkan partisipasi aktif dari kedua belah pihak, baik pendukung maupun penerima dukungan.
Non-Hierarkis: Tidak ada hubungan kuasa yang signifikan antara pemberi dan penerima dukungan, menciptakan rasa kesetaraan.
Pemberdayaan: Mendorong individu untuk mengambil peran aktif dalam mengatasi masalah mereka sendiri.
Manfaat Program Peer Support

Program peer support memiliki berbagai manfaat, baik untuk individu maupun komunitas:

Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
Individu yang menerima dukungan dari teman sebaya merasa lebih didengar, dimengerti, dan kurang terisolasi. Hal ini dapat mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi.
Meningkatkan Kemampuan Sosial
Program ini membantu individu belajar keterampilan seperti komunikasi efektif, empati, dan resolusi konflik, yang sangat penting untuk interaksi sosial yang sehat.
Mendorong Kepercayaan Diri
Penerima dukungan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan, sementara pemberi dukungan merasa dihargai atas kontribusi mereka.
Mencegah Masalah yang Lebih Kompleks
Dengan intervensi dini melalui teman sebaya, masalah-masalah kecil dapat diatasi sebelum berkembang menjadi isu yang lebih serius.
Meningkatkan Keterlibatan Komunitas
Program peer support menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan didukung.
Implementasi Program Peer Support dalam Bimbingan Konseling

Seleksi dan Pelatihan Peer Counselor
Proses pertama dalam program peer support adalah memilih individu yang memiliki potensi menjadi pendukung yang baik. Kriteria ini meliputi kemampuan mendengarkan, empati, dan keterampilan komunikasi yang baik. Setelah seleksi, calon peer counselor dilatih untuk memahami batasan peran mereka, strategi dukungan emosional, serta cara merujuk kasus ke profesional jika diperlukan.
Pendampingan oleh Konselor Profesional
Meskipun peer counselor memainkan peran penting, mereka harus bekerja di bawah bimbingan konselor profesional. Pendampingan ini memastikan bahwa intervensi tetap sesuai dengan standar etika dan tidak melebihi kompetensi mereka.
Integrasi dengan Kurikulum
Program peer support dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran, seperti melalui diskusi kelompok, seminar, atau kegiatan ekstrakurikuler.
Evaluasi dan Monitoring
Evaluasi berkala penting untuk menilai efektivitas program. Masukan dari peserta, pemberi dukungan, dan konselor profesional dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan.
Implementasi dalam Layanan Psikososial

Dalam layanan psikososial, program peer support sering diterapkan dalam kelompok dukungan untuk individu yang mengalami pengalaman serupa, seperti korban bencana, penyintas kekerasan, atau orang dengan penyakit kronis. Beberapa langkah implementasinya meliputi:

Pembentukan Kelompok Dukungan
Kelompok ini biasanya terdiri dari individu yang memiliki pengalaman atau tantangan serupa. Anggota kelompok saling berbagi cerita, memberikan dukungan emosional, dan berbagi strategi penyelesaian masalah.
Fasilitasi oleh Profesional
Seorang fasilitator profesional membantu mengarahkan diskusi dan memastikan bahwa suasana kelompok tetap mendukung dan aman secara emosional.
Fokus pada Pemberdayaan
Tujuan utama layanan psikososial berbasis peer support adalah memberdayakan individu untuk mengambil kembali kendali atas hidup mereka dan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi sulit.
Tantangan dalam Pelaksanaan Program Peer Support

Meskipun memiliki banyak manfaat, program peer support juga menghadapi beberapa tantangan:

Kurangnya Pemahaman
Tidak semua individu atau institusi memahami konsep peer support, sehingga resistensi atau salah kaprah dapat terjadi.
Batasan Kompetensi Peer Counselor
Peer counselor bukan profesional, sehingga kemampuan mereka terbatas dalam menangani masalah yang kompleks.
Potensi Ketergantungan
Dalam beberapa kasus, penerima dukungan mungkin menjadi terlalu bergantung pada peer counselor, yang dapat menghambat proses pemulihan mandiri.
Sumber Daya Terbatas
Pelatihan dan pendampingan memerlukan sumber daya yang signifikan, baik dari segi waktu maupun biaya.

kesimpulan 
Program peer support adalah pendekatan inovatif yang memiliki dampak positif dalam bimbingan konseling dan layanan psikososial. Dengan memberikan ruang bagi individu untuk saling mendukung, program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan psikologis tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun