Mohon tunggu...
Nagiot Cansalony Tambunan
Nagiot Cansalony Tambunan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Alumni PSM Perencanaan dan Kebijakan Publik. Bekerja sebagai PNS dan Blogger.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Generalis dan Spesialis

7 Desember 2011   07:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Blogger dan Pembaca,

Mengandalkan generalis aja tidak lengkap, mengandalkan spesialis aja tidak lengkap. Ada masa, dimana perlu keduanya, atau dominan butuh salah satu. Namun, intinya keduanya diperlukan dan saling melengkapi. Keduanya ini, bisalah, kita sebut pendekatan atau teknik yang digunakan untuk mengelola sesuatu.

Si G bisa bergerak sebagai alarm bila kita al. terlalu mengecilkan persoalan, membatasi upaya, terpaku pada satu aspek. Si S bisa bergerak sebagai alarm bila kita al. terlalu ngalor-ngidul, tidak bisa membuat prioritas atau fokus untuk memulai dari yang mini nuju maksi, tidak mampu menemukan "titik api" ato titik persoalan, ato apa yang hendak kita intervensi.

Sebenarnya, G dan S ini berkembang sesuai dinamika manusia (teknologi atau budaya), dahulu kita terperosok lebih mengedepankan spesialisasi, dan s4 melupakan bahwa kehidupan ini lengkap dan holistik. Akhir2 ini kita mengenal kembali back to nature, interdisiplin, multidisiplin, aspek non material.

Itu hanya mengingatkan kita, mungkin, bahwa kita jangan terlalu mengunggulkan salah satu pendekatan saja, namun manfaatkan secara bersama semua pendekatan yang ada dan sudah ditemukan manusia...untuk hidup dan menemukan yang lain.

Beberapa ciri spesialis, sbb:

1. Latar belakang pendidikan dari sarjana s/d doktoral sebidang bahkan ada sub-sub bidang/spesialis

2. Suka membaca atau memperdalam ilmu sesuai keahlian

3. Dominan menggunakan satu logika keilmuan yang dikuasai

4. Tidak ada waktu belajar atau susah menerima pendekatan dengan ilmu lain

5. Membara bila hidup dalam peer group (bergaul, berinteraksi terkait pekerjaan)

6. Mencair nuju banyakan diam bila "hidup" dalam beyond group

Beberapa ciri generalis, sbb:

1. Latar belakang pendidikan bervariasi, bisa >2 S1, > 2S2, mudah2an >2 S3

2. Suka membaca topik2 lain di luar bidang dengan maksud menambah wawasan keilmuan, minimal secara umum dan aspek tertentu dan ingin memahami relasi antar ilmu yang dia dapat untuk memperluas lagi wawasan dan pemahaman

3-... kebalikan dari spesialis..bahkan ditambah dengan ciri2 lain yang kadang kita lihat sebagai hal2 kecil yang secara tidak sadar kita lakukan sebenarnya, al. suka menerawang bila menemukan subyek atau obyek baru, suka menulis, menggambar, berkesenian, dll.

Ini dan itu, di atas, hanya pengamatan...moga2 kemitraan G dan S dapat langgeng di bumi ini...khususnya di Indonesia.

Salam G dan S

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun