Mohon tunggu...
CANDRA
CANDRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa

Jika ingin terwujud jangan lupa bersujud

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Teori belajar sosial Albert bandura

19 Januari 2025   00:39 Diperbarui: 19 Januari 2025   00:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

**Teori Belajar Sosial Albert Bandura**

Albert Bandura adalah seorang psikolog Kanada-Amerika yang dikenal luas karena kontribusinya dalam bidang psikologi sosial, khususnya teori belajar sosial. Teori ini, yang juga dikenal dengan nama teori pembelajaran sosial atau teori kognitif sosial, menekankan pentingnya observasi, imitasi, dan model dalam proses pembelajaran individu. Bandura mengembangkan teorinya berdasarkan pandangan bahwa perilaku manusia dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan sosial, dan bahwa individu dapat belajar tidak hanya dari pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan terhadap orang lain.

### Asumsi Utama Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial Bandura didasarkan pada beberapa asumsi dasar yang menjadi landasan pemikirannya. Berikut adalah beberapa poin utama dari teori ini:

1. **Belajar melalui Observasi**  

   Bandura menekankan bahwa banyak perilaku manusia dipelajari melalui observasi atau pengamatan terhadap orang lain, yang sering kali disebut sebagai model. Proses ini terjadi tanpa adanya pengalaman langsung yang dialami oleh individu. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi melalui penguatan atau hukuman langsung (seperti yang dijelaskan dalam teori behaviorisme), tetapi juga melalui interaksi sosial.

2. **Peran Model**  

   Dalam teori ini, model dapat berupa orang tua, teman, guru, atau figur publik yang menunjukkan perilaku tertentu yang dapat ditiru oleh individu. Pembelajaran ini terjadi ketika individu mengamati tindakan model dan konsekuensinya, lalu membuat keputusan apakah akan meniru perilaku tersebut berdasarkan apa yang telah diamati.

3. **Kognisi dan Proses Mental**  

   Bandura menambahkan bahwa individu tidak hanya sekadar meniru apa yang mereka lihat. Proses mental yang melibatkan perhatian, pengingatan, dan pengolahan informasi berperan penting dalam pembelajaran sosial. Pengamatan terhadap perilaku model harus diterima, dipahami, dan diingat agar dapat meniru perilaku tersebut.

4. **Self-efficacy (Efikasi Diri)**  

   Konsep lain yang sangat penting dalam teori Bandura adalah "self-efficacy" atau efikasi diri, yang merujuk pada keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk mengatasi tugas atau tantangan tertentu. Efikasi diri ini sangat memengaruhi bagaimana seseorang menghadapi situasi yang baru, apakah mereka merasa mampu menghadapinya atau tidak.

### Langkah-langkah dalam Pembelajaran Sosial

Bandura mengidentifikasi beberapa tahap yang terlibat dalam proses pembelajaran sosial. Tahap-tahap ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat mempelajari perilaku baru melalui pengamatan. Adapun tahap-tahap tersebut adalah:

1. **Perhatian (Attention)**  

   Agar seseorang dapat belajar melalui observasi, perhatian terhadap model sangatlah penting. Faktor-faktor seperti kualitas model, kompleksitas perilaku yang diamati, serta perhatian pribadi individu akan mempengaruhi seberapa efektif proses pembelajaran tersebut. Model yang menarik dan relevan lebih cenderung memikat perhatian individu, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.

2. **Ingatan (Retention)**  

   Setelah memperhatikan perilaku model, individu harus mampu mengingat informasi tersebut. Kemampuan untuk mengingat perilaku yang telah diamati menjadi kunci agar individu dapat meniru atau mengimplementasikan perilaku tersebut di lain waktu. Ingatan ini tidak hanya mencakup gambaran visual, tetapi juga konsep dan pola perilaku.

3. **Reproduksi Motorik (Motor Reproduction)**  

   Tahap selanjutnya adalah kemampuan individu untuk meniru atau mereproduksi perilaku yang diamati. Pada tahap ini, keterampilan fisik dan kognitif diperlukan untuk meniru apa yang telah dipelajari. Hal ini dapat mencakup gerakan motorik yang lebih sederhana atau bahkan keterampilan yang lebih kompleks yang membutuhkan latihan dan pengulangan.

4. **Motivasi (Motivation)**  

   Meskipun individu telah mengamati dan mengingat perilaku tertentu, motivasi mereka untuk meniru perilaku tersebut sangat tergantung pada konsekuensi yang diamati. Jika individu melihat bahwa perilaku tersebut menghasilkan penghargaan atau penguatan positif, mereka lebih cenderung untuk menirunya. Sebaliknya, jika perilaku tersebut menghasilkan konsekuensi negatif atau hukuman, individu cenderung untuk menghindarinya.

### Konsep Self-Efficacy

Salah satu aspek penting dalam teori Bandura adalah konsep self-efficacy, yang menggambarkan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam situasi tertentu. Menurut Bandura, individu dengan tingkat self-efficacy yang tinggi lebih cenderung untuk mengambil tantangan, berusaha keras, dan bertahan meskipun mengalami kesulitan. Sebaliknya, individu dengan self-efficacy rendah mungkin merasa ragu dan tidak berusaha keras dalam menghadapi tantangan.

Self-efficacy berkembang melalui empat sumber utama:

1. **Pengalaman langsung (Mastery experiences)**  

   Kesuksesan yang dialami seseorang dalam melakukan suatu tugas atau aktivitas dapat meningkatkan rasa efikasi diri. Sebaliknya, kegagalan dapat merusak keyakinan diri seseorang.

2. **Pengalaman Vicarious (Vicarious experiences)**  

   Menyaksikan orang lain yang berhasil atau gagal dalam melakukan tugas yang sama juga dapat mempengaruhi self-efficacy seseorang. Jika individu melihat orang lain berhasil, mereka cenderung merasa lebih percaya diri untuk mencoba hal yang sama.

3. **Persuasi sosial (Social persuasion)**  

   Dorongan atau keyakinan dari orang lain, seperti pujian atau dukungan sosial, dapat meningkatkan efikasi diri seseorang. Sebaliknya, kritik yang destruktif dapat merusak keyakinan diri.

4. **Kondisi fisiologis dan emosional (Physiological and emotional states)**  

   Perasaan fisik atau emosional dapat mempengaruhi persepsi seseorang tentang kemampuannya. Misalnya, perasaan cemas atau stres dapat mengurangi efikasi diri, sementara perasaan positif dapat meningkatkan keyakinan diri.

### Aplikasi Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial Bandura memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa aplikasi utama dari teori ini termasuk:

1. **Pendidikan**  

   Dalam konteks pendidikan, guru dapat bertindak sebagai model bagi siswa. Penggunaan model yang positif dan memberikan contoh perilaku yang baik dapat mendorong siswa untuk meniru dan mengembangkan perilaku tersebut.

2. **Pengembangan Diri**  

   Teori ini juga digunakan dalam psikologi klinis dan pengembangan pribadi. Terapi perilaku sering menggunakan pengamatan dan model untuk membantu individu mengubah perilaku yang tidak diinginkan.

3. **Periklanan dan Media**  

   Dalam dunia periklanan dan media, orang sering melihat model iklan atau selebritas yang mempengaruhi perilaku konsumen. Konsep pengaruh sosial dan pengamatan ini banyak digunakan untuk mempromosikan produk atau gaya hidup tertentu.

4. **Perubahan Sosial dan Kebijakan**  

   Di tingkat yang lebih besar, teori Bandura dapat digunakan untuk mempromosikan perubahan sosial melalui kampanye yang menampilkan model perilaku positif yang dapat diikuti oleh masyarakat.

### Kesimpulan

Teori belajar sosial Albert Bandura memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana individu dapat mempelajari perilaku melalui pengamatan dan interaksi sosial. Dengan menekankan peran model, proses kognitif, dan motivasi, teori ini membuka perspektif baru dalam memahami pembelajaran manusia. Konsep self-efficacy juga menawarkan wawasan penting mengenai bagaimana keyakinan terhadap kemampuan diri dapat mempengaruhi upaya dan pencapaian individu dalam berbagai aspek kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun