Konsep lain yang sangat penting dalam teori Bandura adalah "self-efficacy" atau efikasi diri, yang merujuk pada keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk mengatasi tugas atau tantangan tertentu. Efikasi diri ini sangat memengaruhi bagaimana seseorang menghadapi situasi yang baru, apakah mereka merasa mampu menghadapinya atau tidak.
### Langkah-langkah dalam Pembelajaran Sosial
Bandura mengidentifikasi beberapa tahap yang terlibat dalam proses pembelajaran sosial. Tahap-tahap ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat mempelajari perilaku baru melalui pengamatan. Adapun tahap-tahap tersebut adalah:
1. **Perhatian (Attention)**Â Â
  Agar seseorang dapat belajar melalui observasi, perhatian terhadap model sangatlah penting. Faktor-faktor seperti kualitas model, kompleksitas perilaku yang diamati, serta perhatian pribadi individu akan mempengaruhi seberapa efektif proses pembelajaran tersebut. Model yang menarik dan relevan lebih cenderung memikat perhatian individu, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.
2. **Ingatan (Retention)**Â Â
  Setelah memperhatikan perilaku model, individu harus mampu mengingat informasi tersebut. Kemampuan untuk mengingat perilaku yang telah diamati menjadi kunci agar individu dapat meniru atau mengimplementasikan perilaku tersebut di lain waktu. Ingatan ini tidak hanya mencakup gambaran visual, tetapi juga konsep dan pola perilaku.
3. **Reproduksi Motorik (Motor Reproduction)**Â Â
  Tahap selanjutnya adalah kemampuan individu untuk meniru atau mereproduksi perilaku yang diamati. Pada tahap ini, keterampilan fisik dan kognitif diperlukan untuk meniru apa yang telah dipelajari. Hal ini dapat mencakup gerakan motorik yang lebih sederhana atau bahkan keterampilan yang lebih kompleks yang membutuhkan latihan dan pengulangan.
4. **Motivasi (Motivation)**Â Â
  Meskipun individu telah mengamati dan mengingat perilaku tertentu, motivasi mereka untuk meniru perilaku tersebut sangat tergantung pada konsekuensi yang diamati. Jika individu melihat bahwa perilaku tersebut menghasilkan penghargaan atau penguatan positif, mereka lebih cenderung untuk menirunya. Sebaliknya, jika perilaku tersebut menghasilkan konsekuensi negatif atau hukuman, individu cenderung untuk menghindarinya.