Mohon tunggu...
Canneysha Lathiefa Zahra
Canneysha Lathiefa Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Gizi Universitas Airlangga

Sedang belajar di kelas Logika dan Pemikiran Kritis D-1.11 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena E-Cigarette di Tengah Masyarakat, Lebih Amankah?

7 Juni 2022   05:48 Diperbarui: 7 Juni 2022   05:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           

            Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, dengan panjang 8-10 cm, digunakan dengan cara dihisap setelah ujungnya dibakar. Rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya. Sebatang rokok yang dihisap dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. Rokok termasuk zat adiktif karena menyebabkan efek adiksi (ketagihan) serta dependensi (ketergantungan).

            Rokok merupakan salah satu masalah kesehatan global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 2,5 miliar perokok di seluruh dunia, dua pertiganya berada di negara berkembang. Indonesia menempati urutan ketiga di antara 10 negara dengan tingkat perokok tertinggi di dunia,  setelah Cina dan India serta berada di atas peringkat Rusia dan Amerika. Menurut laporan WHO tahun 2009 berjudul Global Tobacco Epidemics, rokok membunuh lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia setiap tahun dan umumnya ditemukan di negara-negara dengan penghasilan perkapita rendah hingga menengah.

            Seiring dengan kemajuan teknologi, rokok berkembang menjadi rokok elektrik (e-cigarette) atau yang dikenal dengan istilah vape. E-cigarette merupakan salah satu NRT yang menggunakan tenaga baterai untuk mensuplai nikotin dalam bentuk uap. E-cigarette dirancang untuk memberikan nikotin tanpa membakar tembakau dan tetap memberikan pengalaman merokok kepada pengguna. Secara umum, rokok elektrik terdiri dari tiga bagian: baterai (bagian yang berisi baterai), atomizer (bagian yang memanaskan dan menguapkan larutan nikotin), dan catridge (bagian yang berisi larutan nikotin).

            Banyak orang percaya jika rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional karena memiliki kandungan nikotin yang rendah. Meskipun begitu, e-cigarette  mengandung zat-zat toksik lain seperti TSNA, DEG, dan karbon monoksida. Apabila zat-zat tersebut dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius nantinya seperti kardiovaskular, kanker, paru-paru, tuberkulosis, dan lainnya.

            Penggunaan rokok elektrik di Indonesia berdasarkan hasil survey GATS menunjukkan peningkatan sebesar 10 kali lipat. Survei tersebut juga menemukan hasil bahwa merokok baik konvensional maupun elektrik dapat berdampak pada status sosial ekonomi masyarakat. Karena merokok memiliki sifat adiksi, penggunanya merasa kecanduan dan ingin terus merokok tanpa memedulikan hal apapun. Rokok menjadi pengeluaran belanja terbesar kedua pada masyarakat dengan ekonomi rendah. Mirisnya, pengeluaran rokok lebih besar daripada pengeluaran untuk membeli makanan yang bergizi.

            Penggunaan rokok di masyarakat memang terlihat sangat lazim. Hal tersebutlah yang menjadi faktor semakin banyaknya pengguna rokok. Pemuda menjadi salah satu pengguna rokok terbesar. Mereka terpengaruh oleh lingkungan baik keluarga maupun sosialnya, termakan oleh iklan rokok tanpa memedulikan dampak buruknya, serta faktor ingin coba-coba lalu keterusan. Meskipun pengetahuan tentang rokok sudah sering dikampanyekan mereka para pengguna seakan masih tutup mata. Hal paling penting untuk dapat memberhentikan kebiasaan mereka adalah kesadaran diri jika ingin hidup lebih sehat.

Gagan, 2017. Pengertian Merokok Dan Akibatnya. URL: https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/488/PENGERTIAN-MEROKOK-DAN-AKIBATNYA.html

World Health Organization., 2009. Implementing smoke-free environments. World Health Organization.

Hardiyanto, S., 2022. Tren Peningkatan Jumlah Perokok Dan Bahaya rokok Elektrik. URL: https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/02/113300465/tren-peningkatan-jumlah-perokok-dan-bahaya-rokok-elektrik?page=all

Cobb, N.K. et al., 2010. Novel nicotine delivery systems and public health: The rise of the "E-cigarette." American Journal of Public Health, 100(12), pp.2340--2342.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun