"Begitulah taubat nasuha yang dinukilkan dalam Alquran. Karena taubatnya itu dia pun dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam syurga," ungkap Syarkawi.
Dalam konteks hari raya, kita pun sejatinya dapat meneladani kebiasaan Nabi Ibrahim As di masa hidupnya.
Nabi Ibrahim adalah seorang yang lebih mengutamakan perkara yang dilakukannya terdapat ridha Allah SWT di dalam perkara tersebut. Jika ia dihadapkan pada pilihan-pilihan, maka Ibrahim lebih mengutamakan pekerjaan yang di dalamnya terdapat keridhaan Allah SWT.
Bahkan Ibrahim juga orang yang sangat senang memberi makanan kepada setiap orang yang bertamu ke rumahnya. Tidak pernah ia menikmati makanan sendirian kecuali ada tamu yang diberi nya makanan.
"Begitu pun, Nabi Ibrahim tidak pernah risau dengan kehidupan nya apalagi memikirkan masa seperti pada umumnya manusia yang hidup di era modern sekarang. Ibrahim menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah. Bahwa rezeki dan ajal adalah Allah SWT yang mengaturnya," tutur Syarkawi lagi.
"Sebab itu mari kita menjaga silaturahmi kita kedua orang tua di hari yang baik ini terutama dengan ibu. Ibu adalah sosok yang selalu berkorban untuk diri kita bahkan nyawa nya sekalipun," tutupnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H