Alhasil, kondisi ini telah menimbulkan dampak yang besar terhadap psikologis dosen untuk bekerja secara profesional dan menghasilkan karya-karya terbaik mereka. Terjadi penurunan motivasi kerja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas kampus.
Fenomena buruknya tingkat kesejahteraan dosen PTS seakan sudah menjadi aksioma, "jika ingin sejahtera jangan jadi dosen swasta". Persoalannya adalah bukan ingin kaya tetapi memiliki kecukupan saja sudah bagus.
Jujur! Apabila dibandingkan dengan dosen PNS di PTN, kesejahteraan mereka lebih baik dan terjamin. Apalagi jika sudah lulus sertifikasi dosen atau memiliki sertifikat pendidik. Pendapatan mereka bisa naik dua kali lipat.
Kendatipun dosen PTS juga mendapat kesempatan untuk memperoleh tunjangan sertifikasi dosen. Akan tetapi untuk bisa lulus tidak semudah membalikkan telapak tangan. Memerlukan kerja keras dan dana yang tidak sedikit untuk memenuhi seluruh kinerja yang dipersyaratkan.
Inilah konflik batin menjadi dosen di PTS yang tidak mampu membiayai dirinya sendiri. PTS yang belum mandiri dan pengelola nya menutup mata untuk kesejahteraan dosen.
Konflik batin yang penulis maksud adalah antara tuntutan kewajiban dengan hak yang diterima sangat tidak wajar dan bahkan terkesan cenderung tidak menghargai keberadaan dosen.
Terkadang ada semacam pemikiran yang muncul gampang mencari dosen pengganti. Dan itu memang benar, merekrut dosen baru yang fresh graduate memang sangat mudah. Sementara dosen lama silakan angkat koper.
Oleh karena itu sangat wajar pula jika ada pihak yang menyebut ribuan PTS di negeri ini dalam kondisi sakit. Tidak sehat secara keuangan, suka menekan dosen dan mahasiswa nya agar legowo menerima kondisi yang ada. Bisa dibayangkan tidak bagaimana suasana akademik di kampus seperti itu?
Barangkali solusi dari keadaan chaos ini adalah pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pembinaan PTS agar mengambil sikap menyegerakan penggabungan beberapa PTS yang tidak sehat tersebut agar kapitasi perguruan tinggi jadi lebih kuat untuk membiayai operasional.
Beruntung bagi kawan-kawan dosen yang mungkin sekarang ini berada dilingkungan PTS yang memiliki manajemen yang baik, kesejahteraan yang sesuai standar, dan dukungan yayasan terhadap pengembangan SDM dosen hingga menjadi guru besar.
Semoga kedepan akan lahir banyak PTS yang mampu bersaing dengan PTN dalam aspek kualitas dengan menghasilkan lulusan yang berkompeten. Seiring dengan itu meningkat pula kesejahteraan dosen dan jenjang karir yang jelas tanpa ada ancaman-ancaman atau intimidasi dari yayasan.